Home
/
Digilife

Nasib CEO Telegram Pavel Durov: Terancam 20 Tahun Penjara

Nasib CEO Telegram Pavel Durov: Terancam 20 Tahun Penjara

Vina Insyani27 August 2024
Bagikan :

Uzone.id — Penahanan pendiri Telegram, Pavel Durov di Prancis pada Sabtu, (24/08) waktu setempat membuat netizen seluruh dunia kaget. Pasalnya, popularitas Durov semakin naik setelah Telegram menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan saat ini.

Hingga saat ini, Senin, (26/08), Durov dilaporkan masih ditahan oleh pihak keamanan Prancis, bahkan menurut laporan dari VOA, pihak otoritas kejaksaan Prancis memperpanjang masa tahanan pria 39 tahun tersebut.

Penahanan Durov, 39 tahun, diperpanjang hingga Minggu malam oleh hakim investigasi yang menangani kasus ini dan periode awal penahanan untuk tahap interogasi dapat berlangsung hingga maksimal 96 jam. 

Setelah penahanan investigasi ini berakhir, hakim dapat memutuskan untuk membebaskannya atau mengajukan tuntutan dan menahannya dalam tahanan lebih lanjut.

Karena penahanan ini, Durov pun terancam menghadapi hukuman 20 tahun penjara karena tuduhan-tuduhan yang ditargetkan ke platform miliknya, termasuk karena ‘kegagalannya dalam menghentikan konten berbau terorisme’.

Pihak berwenang Prancis menyebut bahwa Telegram dinilai kurang dalam memoderasi Telegram serta kurang kolaborasi dengan penegak hukum. Selain itu, fitur yang disediakan oleh Telegram seperti nomor sekali pakai, dan mata uang kripto bisa membuat aplikasi menjadi kaki tangan dalam berbagai kejahatan seperti perdagangan narkoba, pedofilia, dan penipuan. 

"Dia membiarkan sejumlah pelanggaran dan kejahatan terjadi (di aplikasi), di mana dia sama sekali tidak melakukan apapun untuk bekerja sama atau meredamnya,” kata seorang sumber, dikutip dari The Sun.

Jika terbukti bersalah atas tuduhan ini, maka hukuman 2 dekade penjara akan ditimpakan pada pendiri Telegram dan aplikasi VK tersebut.

Penangkapan Durov di bandara Le Bourget setelah mendarat dari jet pribadinya menjadi salah satu kejadian luar biasa yang terjadi pada salah satu petinggi teknologi tersebut.

Telegram pun angkat bicara usai mengetahui sang CEO ditangkap. Dalam keterangan yang dibagikan di akun X resmi Telegram, ada 5 pernyataan yang disampaikan termasuk menyebut bahwa Pavel Durov tidak menyembunyikan apa pun, bahkan sering bepergian ke Eropa.

“Telegram mematuhi hukum di Uni Eropa, termasuk Undang-Undang Layanan Digital - moderasi Telegram pun sesuai dengan standar industri dan terus ditingkatkan,” tulis Telegram dalam cuitan tersebut.

Selain itu, Telegram juga menganggap bahwa alasan penangkapan Pavel Durov tidak masuk akal, apalagi menyalahkan sang CEO terkait penyalahgunaan aplikasi oleh pengguna.

“Tak masuk akal rasanya kalau platform dan pemiliknya harus bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform,” tambahnya.

populerRelated Article