Nggak Semua Netijen Sepakat dengan Keputusan Kominfo Blokir Tik Tok
Sepertinya nggak perlu bertele-tele lagi ya, gaes… Kalian juga pasti sudah baca ‘kan, aplikasi Tik Tok telah diblokir oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika tadi malam, Selasa (3/7).
Bukan apa-apa, namanya juga tindakan pemerintah, sudah pasti menuai banyak tanggapan. Kalau kamu kebetulan mendukung pemblokiran Tik Tok ini, ya nggak perlu menghujat mereka yang nggak setuju.
Mau gimana pun juga, penggunaan internet dan kebijakan si pengguna itu penting banget. Kenapa perlu bijak? Ya untuk menentukan konten mana saja yang layak diakses dan dikonsumsi sehari-hari. Tanggung jawab besar ini pun sebenarnya nggak cuma untuk diri sendiri, mengingat pengguna internet kini sudah merambah ke usia muda.
Kalau boleh meminjam omongan Pak Menkominfo, Rudiantara, beliau sendiri yang mengakui alasan pemblokiran ini, yaitu “karena bannyak konten negatifnya, khususnya untuk anak-anak.”
Baca juga: Tik Tok Diblokir, Please Jangan Salahin Bowo
Anak-anak itu belum punya duit sendiri, toh? Penggunaan gadget sudah seharusnya berada di bawah kontrol si orangtua -- mau itu pinjam gadget orangtua atau sudah dibelikan gadget sendiri. Walaupun tiap aplikasi biasanya mencantumkan batasan usia pengguna, tetap saja pengendalian dari orangtua terhadap konsumsi internet si anak sifatnya krusial.
Hal inilah yang menjadi fokus netizen di Twitter dengan pandangan berbeda dari sekadar aksi blokir sana-sini dari pemerintah. Bukan perkara Tik Tok sebagai aplikasi, tapi soal penyaringan konten, serta pengawasan dari orangtua.
Tapi ya, balik lagi gaes… Jangan karena perbedaan pendapat lantas membuat kita terpecah belah hanya karena debat yang nggak kelar-kelar sampai lebaran naga sekalipun, okeh~
Sampai lupa… Berikut sejumlah twit netizen yang mempertanyakan keputusan blokir Tik Tok oleh Kominfo.
Salah satunya komika dan sutradara Ernest Prakarsa yang sampai mention Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf tentang hal ini.
"Pak @Triawan, Pak Jokowi & BEKRAF menggenjot industri kreatif, tapi platform kreativitas seperti Tiktok malah diblokir Menkominfo. Ironis ga sih?" twit Ernest.
Baca juga: Bukan Karena Permen, Bowo Alpenliebe Sedang Viral Gara-gara Tik Tok
Klo soal app tsb jadi tempat utk pornografi atau konten negatif, apa bedanya sama app lain, misal kayak smule (yg jg video karaoke tp ada tuh yg malah ngibing2 gajelas????). Ga di-block juga pak?
— Dead From the Waist Down (@mayasaribaktie) July 4, 2018
????
Pocari Swe*at juga mengandung konten negatif
— ucing (@catuaries) July 4, 2018
ion negatif
Testpack nda diblok? Padahal kontennya negatip mulu :(
— Victor Kamang (@victorkamang) July 4, 2018
Seperti bit gw di tur Setengah Jalan. Kalo tiba2 Sky (8th) minta kuda ama beha item, apa itu salah Awkarin? Ya salah gw lah, kenapa anak gw nonton konten yg ga seharusnya dia tonton?
— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) July 4, 2018
Kl bcr soal konten negatif, tik tok gk ada apa2nya dbanding twitter youtube facebook
— Waneni! (@Ayom_17slengean) July 4, 2018
Di indonesia mau bikin berhenti konten negatif dgn cara “nyuruh” pelakunya berhenti. Sebenernya namanya internet, kontrol diri masing2. Kita ndak akan dapat konten negatif, kalo kita ndak nyari.
— egar (@rizalindis) July 4, 2018
alasan diblokirnya tiktok gara2 banyak konten negatif?
— ラエカル_25 @ HR 122 (@reikichi_25) July 4, 2018
really?
tv ga diblokirnya aja sekalian? ????????
Semua app atau socmed pasti punya potensi untuk konten negatif pak @rudiantara_id tp apa iya isinya negatif semua?
— Dead From the Waist Down (@mayasaribaktie) July 4, 2018
Pdhl banyak lho yg lucu2 dan kreatif.
Apa solusi satu2nya harus diblock, pak?
Kalo iya bisa dievaluasi dong twitter dan FB atau App Whatsapp sekalian.
menurut gue..
— Official Account (@EgaFebryand) July 4, 2018
penanggulangan konten negatif yg berujung pemblokiran aplikasi ( misal Tik Tok ) kaya gini kurang tepat deh
percuma aplikasi kaya gini diblock tapi acara2 TV yg kurang mendidik malah leluasa bgt di siarkan..
coba ituh