Niat Elon Musk Beli Twitter Belum Tentu Dapat Restu
Uzone.id - Setelah mengirim 'surat cinta’ pada Twitter perihal niat Elon Musk membeli keseluruhan saham Twitter pada 15 April lalu, petinggi Twitter ternyata tak mau tinggal diam.
Merasa terancam, jajaran direksi Twitter sudah menyiapkan ‘poison pill’ agar tawaran Elon Musk tersebut tak jadi terkabul.Poison pill yang disiapkan petinggi Twitter ini menyatakan bahwa, “jika ada orang atau kelompok yang memiliki lebih dari 15 persen saham Twitter tanpa persetujuan dewan direksi, maka pemegang saham lain diizinkan membeli saham tambahan dengan harga diskon,” dikutip dari The Week, Senin, (18/04/2022).
Baca juga: Elon Musk Mau Beli Twitter?
Strategi ini akan mempersulit Elon untuk memperoleh saham besar di perusahaan tersebut dan menghindari pengambilan posisi yang tak bersahabat.
Poison pill ini akan melemahkan investor yang memiliki saham di atas batas tertentu dengan cara membuat saham lebih mudah (dan murah) untuk dibeli orang lain (sekaligus sulit dibeli investor tunggal karena mahal) ketika ada yang mencoba mengambil alih.
Twitter ini punya beberapa ketentuan poison pill dalam peraturannya, ditambah para petinggi menganggap tawaran Musk ini tak terlalu tinggi untuk membeli keseluruhan Twitter.
Musk ini terkenal punya banyak ide dan strategi yang cukup tricky, jadi sulit mengatakan kalau ia akan berhenti begitu saja.
Baca juga: Habis Borong Saham, Elon Musk kok Digugat Investor Twitter?
Apalagi dalam wawancara TED pada Kamis lalu Musk mengatakan kalau ia punya plan B jika Twitter tak menerima tawarannya tersebut. Mungkin plan B yang dimaksud olehnya adalah mempertimbangkan kembali posisinya sebagai pemegang saham, seperti yang ia katakan dalam suratnya.
Musk sebelumnya mengatakan kalau penawaran ini bertujuan untuk mengubah Twitter sebagai perusahaan pribadi dan platform free speech untuk pengguna di seluruh dunia.