Home
/
Headline

Olga Lidya Kampanyekan Gerakan TahanJempol

Olga Lidya Kampanyekan Gerakan TahanJempol

TEMPO.CO08 January 2017
Bagikan :

Aktris  Olga Lidya hari ini hadir dalam acara Deklarasi Masyarakat Anti Hoax untuk mengkampanyekan gerakan tahan jempol. Kampanye ini untuk  mengajak masyarakat  lebih cerdas dalam menyebarkan konten berita di media sosial.

"Hari ini kita  yang sudah enek, bosen baca berita hoax berkumpul. Karena berita itu menyebar ke mana-mana. Berita hoax itu banyak yang nggak masuk akal, dan itu disebar oleh begitu banyak orang," kata Olga Lidya saat ditemui di kawasan Car Free Day, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu 8 Januari 2017.

Menurut Olga, kemunculan berita hoax seperti layaknya propaganda Jerman pada zaman Nazi. Apabila kebohongan itu terus menerus disebarkan akan membuat orang yang awalnya tak percaya akan menjadi percaya, sekonyol apa pun berita hoax yang disebarkan.

Baca Juga: Pegiat Media Sosial Ajak Masyarakat Perangi Hoax

"Karena itu kita berkumpul di sini, dan kami menyatakan perang terhadap hoax, Kami nggak mau lagi. Banyak orang yang tertipu karena hoax. Kita harus menggerakkan gerakan tahan jempol," tutur Olga.

Untuk menghindari penyebaran berita Hoax, Olga menyarankan masyarakat untuk tidak langsung membagikan berita yang ia peroleh dari media massa (share). Namun harus menelaahnya terlebih dahulu, apakah gambar yang tersebar di internet, atau kabar yang diberitakan sesuai dengan kenyataan aslinya.

"Saat ini banyak aplikasi di ponsel pintar itu, diharapkan penggunanya sepintar handphonenya. Jadi kalau ada gambar bombastis, kita bisa cek di Google, web apa aja yang sudah ngeluarin," ucap Olga.

Baca: TNI Akui Latih FPI Bela Negara

Jika si pembaca berita ragu, Olga menyarankan orang itu untuk menahan jempolnya. Karena bisa jadi berita yang dishare itu akan menimbulkan perdebatan di media massa. "Kalau ragu dan nggak sempat ngecek mending nggak usah dishare lah ya, isinya bikin panas, menghasut dan akan melukai orang, ngapain dishare."

DESTRIANITA

populerRelated Article