Padat Pengunjung, Labuan Bajo Bakal Atur Wisatawan
Labuan Bajo, Nusa Tenggara Tengah. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Belum lama ini, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Tengah (NTT).Selain berbagi foto beberapa destinasi di sana, Jokowi juga menceritakan rencana pengembangan kawasan Taman Nasional Komodo.
Baca juga: Video: Makan di Mangkokku Restoran Anak Presiden
Nantinya, pengembangan kawasan Taman Nasional Komodo dibuat terpadu antara satu lokasi wisata dengan lokasi lainnya di NTT, termasuk Labuan Bajo.
“Kita tetap menimbang prinsip konservasi dan memperhatikan daya dukung Taman Nasional Komodo agar tidak membahayakan lingkungan alamnya. Karena itulah, perlu ada pemisahan yang jelas antara zona konservasi dan turisme di kawasan tersebut,” tulis Jokowi.
Baca juga: Kini Traveloka Sedia Pemesanan Tiket Kereta Jepang
Keindahan Labuan Bajo yang ditetapkan menjadi 10 destinasi prioritas pariwisata memang gak diragukan lagi. Namanya sudah dikenal di seantero dunia.
Bahkan, Labuan Bajo telah banyak menghipnotis tokoh dan selebriti internasional yang pernah menginjakkan kaki di sana.
Misalnya, Artis Hollywood Gwyneth Paltrow, juara dunia MotoGP 2010 Jorge Lorenzo, bintang sepakbola Manchester United Chris Smalling, atau pesepak bola dunia Marcos Llorente dan Arjen Robben.
Soal atraksi wisata bahari, Labuan Bajo dinobatkan oleh CNN International Travel sebagai destinasi peringkat dua “snorkel site” terbaik dunia setelah Raja Ampat, mengalahkan Kepulauan Galapagos.
Namun di balik itu terjadi kepadatan pengunjung di Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo.
Dalam siaran pers Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kepala Bidang Perancangan Destinasi Kementerian Pariwisata, Abdu Rahman, pembangunan pariwisata berkelanjutan di Taman Nasional Komodo dari sisi pengunjung sudah melebihi kapasitas.
Baca juga: Labuan Bajo Bakal Dikembangkan Jadi Kawasan Wisata Andalan
“Jangan sampai kita memburu jumlah wisatawan tetapi karena over kapasitas justru akan merusak kawasan ini, kita harus mencari solusi untuk mengantisipasinya,” ujar Abdu.
Sejalan dengan itu, beberapa bulan lalu, Kemenpar ingin Labuan Bajo sebagai destinasi wisata favorit menerapkan manajemen pengunjung.
Baca juga: 5 Fakta Overtourism di Venesia, Kota yang Tidak Tenang Lagi
Kasubbid Kemitraan dan Integrasi Ekosistem Pariwisata Kemenpar Anastasia Manuella menyampaikan, carrying capacity sangat penting. karena Labuan Bajo merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam 10 destinasi prioritas.
Bahkan, Labuan Bajo sudah masuk dalam empat destinasi pariwisata super prioritas.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Valerina Daniel menjelaskan, dalam pariwisata, carrying capacity didefinisikan sebagai jumlah maksimal pengunjung di suatu lokasi pariwisata tanpa memberikan dampak buruk untuk lingkungan, sosial budaya, dan berdampak pada kepuasan pengunjung.