Pandangan Shopee Soal Gelar Unicorn, Penting Gak Sih?
Ilustrasi. (Foto: Birgitta Ajeng/Uzone.id)
Uzone.id – Lembaga riset CB Insights menyebut PT Visionet Internasional (OVO) resmi mendapat gelar startup unicorn, alias perusahaan rintisan dengan nilai perusahaan tembus US$1 miliar atau Rp 14,1 miliar.CB Insights mencatat valuasi OVO di angka US$2,9 miliar. Ini berarti, deretan startup unicorn di Indonesia bertambah panjang. Yang semula ada empat, kini menjadi lima startup unicorn, yaitu Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO.
Terkait hal ini, Uzone.id mencoba meminta pandangan platform e-commerce di Indonesia Shopee soal seberapa penting gelar unicorn terhadap startup.
Baca juga: Telkomsel Perkuat Kerja Sama dengan Shopee dan Garena
“Buat kita sendiri, kita kan bagian dari SEA Group, kita kan juga sudah IPO (Initial Public Offering), kita sudah di public market, jadi kalau istilah-istilah unicorn kan sebenarnya untuk startup yang masih di private market,” ujar Handhika Jahja, Director of Shopee Indonesia kepada Uzone.id.
Kalau berdasarkan valuasi Sea Group, yaitu sekitar 15 miliar, Handhika mengatakan bahwa sudah bisa diistilahkan di atas kategori decacorn.
Baca juga: Aplikasi Pesaing TikTok ini Bakal Diakuisisi Google
“Tapi ya buat kita karena kita sudah di public market, valuasi kita juga sudah mengikuti di New York Stock Exchange, jadinya kita tidak terlalu fokus di label seperti itu,” ujar Handhika.
Lebih lanjut, Handhika mengatakan bahwa Shopee tidak terlalu fokus pada label unicorn.
“Shopee tidak terlalu fokus pada label unicorn. Karena kita sudah di public market jadi valuasinya kita ditentukan sama market. Jadi kita fokusnya adalah bagaimana market ini terus berkembang,” ujarnya.