Parno Corona, Nvidia Batal Hadiri MWC di Barcelona
-
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Salah satu pameran teknologi terbesar dunia, Mobile World Congress (MWC) yang berlangsung di Barcelona bulan ini, terancam sepi. Pasalnya, banyak perusahaan membatalkan keikutsertaan karena virus Corona.Yang terbaru adalah Nvidia. Perusahaan pembuat kartu grafis tersebut Jumat lalu mengumumkan absennya mereka di MWC 2020.
“Mengingat risiko kesehatan masyarakat terkait coronavirus, memastikan keamanan rekan-rekan kami, mitra dan pelanggan adalah perhatian utama kami,” kata Nvidia melalui blog resmi perusahaan.
Baca juga: Ini Fitur yang Bikin Harga Galaxy S10 Lite Lebih Mahal dari Galaxy Note10 Lite
“Kami telah menantikan untuk berbagi hasil kerja kami di AI, 5G, vRAN dengan industri. Kami menyesal tak bisa hadir, tetapi yakin ini adalah keputusan yang benar.”
Selain Nvidia, LG dan Ericsson sudah terlebih dahulu mengumumkan tak akan hadir di MWC 2020, yang dijadwalkan dibuka pada 24 Februari nanti. ZTE juga menyusul langkah tersebut.
“Dengan mengutamakan keselamatan karyawan dan masyarakat umum, LG telah memutuskan untuk menarik diri dari memamerkan dan berpartisipasi dalam MWC 2020 akhir bulan ini di Barcelona, Spanyol,” kata seorang juru bicara LG, seperti dikutip dari The Verge.
“Keputusan ini akan mencegah terpaparnya ratusan karyawan LG ke perjalanan internasional, yang disarankan oleh sebagian besar pakar kesehatan, ”kata seorang juru bicara LG dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada The Verge.
Baca juga: Tok! Ponsel BM Tidak Bisa Dipakai Mulai 18 April
Sebagai pengganti partisipasinya dalam MWC, LG akan mengadakan acara terpisah dalam waktu dekat untuk mengumumkan produk mobile 2020-nya.
MWC, sebuah konferensi berpusat pada smartphone, diadakan setiap tahun setiap bulan Februari di Barcelona, dan ini merupakan tujuan utama bagi produsen elektronik konsumen Asia untuk memamerkan ponsel baru dan teknologi lainnya di panggung dunia.
Seperti kita tahu, wabah Corona sudah dianggap pandemik global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jumlah korban virus mematikan tersebut telah lebih dari 720 orang dan menjangkiti 35 ribu orang. Virus tersebut pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, kemudian menyebar ke banyak negara.