Tak Banyak yang Tahu, Pembalap F1 Jules Bianchi Tewas Tanpa Fitur 'Halo'
Uzone.id - Sebagian dari kalian mungkin masih ingat ketika kecelakaan tragis menimpa pembalap Formula 1 Jules Bianchi hingga membuatnya tewas saat Grand Prix Jepang 2014.
Dia saat itu kehilangan kendali atas mobil Marussia yang dikemudikannya. Bianchi meninggal dunia pada 17 Juli 2015, di mana saat itu bertepatan dengan peringatan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah.Usianya baru 25 tahun. Dia meninggal akibat cedera yang dideritanya sejak kecelakaan horor di Sirkuit Suzuka sembilan bulan sebelumnya.
BACA JUGA: Kenapa Honda ADV 160 Lebih Boros dari ADV 150?
Kematian Bianchi pun jadi pembalap Formula 1 pertama yang tewas oleh cedera setelah Ayrton Senna dan Roland Ratzenberger pada 1994.
Romain Grosjean juga sempat mengalami hal buruk ketika kecelakaan di Grand Prix Bahrain.
Mobilnya pecah jadi dua akibat tumbukan yang kuat hingga mencapai 53G!. Sulit dipercaya, bukan?
Meskpipun muncul bola api yang menghanguskan puing-puing mobilnya, Grosjean selamat dari luka bakar berkat pakaian pelindung empat lapis.
Fitur keselamatan Halo yang mirip dengan sandal jepit yang mengelilingi area kokpit itu berhasil melindunginya dari cedera serius di tubuh dan kepalanya.
BACA: 5 Tips Merawat Aki Mobil Agar Gak Tekor atau Soak
"Sama sekali tidak meragukan Halo adalah faktor yang menyelamatkan hari - dan menyelamatkan Romain," kata dia.
Juara dunia Lewis Hamilton juga bersyukur Halo bisa bekerja menyelamatkan nyawa Grosjean.
"Aku bersyukur penghalang (Halo) itu tidak memotong kepalanya. Bisa jadi jauh lebih buruk," kata Lewis.
Usai kecelakaan, Grosjean segera diterbangkan ke rumah sakit. Dia saat itu pun mengatakan bahwa fitur Halo sebagai penyelamatnya.
"Saya pikir itu hal terbesar yang kami bawa ke Formula 1 dan tanpa itu saya tidak akan dapat berbicara dengan Anda hari ini," tutur dia.
Lewis Hamilton sempat tolak Halo
Lewis Hamilton yang saat ini menjadi pembalap Tim Mercedes AMG Petronas sempat menolak keberadaan Halo. Dia lebih senang dengan pelindung kokpit seperti ajang IndyCar.
Alih-alih memprotes Halo, Lewis malah diselamatkan oleh fitur tersebut ketika mobilnya mengalami kecelakaan saat Grand Prix Italia 2021 di Sirkuit Autodromo Nazionale Monza, pada Minggu (12/9/2021).
Halo menyelamatkan kepala Hamilton dari hantaman ban kanan belakang mobil yang dikendarai Max Verstappen.
“Halo membantu saya menangkal dampak yang lebih buruk dari kecelakaan itu. Saya benar-benar bersyukur kepada mereka yang telah bekerja keras untuk memastikan mobil kami dan balapan, yang kini semakin aman,” tulis Hamilton lewat akun Instagram @lewishamilton, pada Senin (13/9/2021), dilansir dari The Sun.
FIA telah mewajibkan fitur Halo pada mobil F1 sejak 2018. Fitur tersebut juga diberikan pada mobil F2, F3, Formula E, dan F4.
Halo merupakan tiang menopang yang tepat berada di depan pandangan pembalap. Tiang penopang tersebut terhubung pada kedua sisi kokpit dan membuat struktur di dalam kokpit lebih aman.
Bobot Halo sendiri mencapai 9 kg dari sebelumnya hanya 7 kg demi menjamin keamanan.
Zhou Guanyu selamat berkat Halo
Pembalap F1 asal China, Zhou Guanyu telah mengalami kecelakaan hebat di Grand Prix Inggris 2022 pada hari Minggu (4/7).
Zhou mengaku dirinya selamat berkat adanya Halo di area kokpit. "Halo menyelamatkan saya hari ini, dan itu menunjukkan bahwa setiap langkah yang kami ambil dalam meningkatkan mobil kami memiliki hasil yang nyata dan berharga," kata Zhou, dilansir dari SCMP.
Dia pun lebih bersemangat dari sebelumnya untuk kembali ke balapan dan melakukan apa yang dirinya sukai. Dia mengaku fit dan telah menantikan Grand Prix Austria pada minggu depan.