Home
/
Automotive

Pemerintah: Sudah Ada 22 Produsen Motor Listrik di Indonesia

Pemerintah: Sudah Ada 22 Produsen Motor Listrik di Indonesia

Motor listrik Gesits (Foto: Uzone.id)

Tomy Tresnady23 November 2021
Bagikan :

Uzone.id - Pemerintah Indonesia memiliki target pada tahun 2030 sudah ada 3 juta kendaraan listrik berbasis baterai berseliweran di jalan raya. Hal itu demi bisa menurunkan kadar CO2 sebesar 4,6 juta ton.

Pemerintah pun kini sudah mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri, meskipun secara infrasturuktur masih jadi pekerjaan rumah.

"Saat ini sudah ada 22 produsen kendaraan motor listrik di Indonesia, salah satunya yang hadir di kita, Gesits," kata Sony Sulaksono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, berpidato di acara penandatanganan komitmen kerja sama antara Gojek dengan PT Karya Baru TBS (TBS) dalam membentuk usaha patungan atau Joint Venture (JV), dengan nama Electrum, baru-baru ini.

BACA JUGA: Baru Meluncur, Selaris Apa Honda CB150X? 

Preview
Motor listrik Gesits (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)

Gesits, yang diproduksi Wika Industri Manufaktur (WIMA), salah satu yang terpilih oleh Electrum untuk menjadi kendaraan yang akan digunakan oleh parnet Gojek.

"Mudah-mudahan ini bisa berkembang karena kami juga punya roadmap untuk popularisasi kendaraan listrik berbasis listrik," kata Sony.

Sony kemudian mengatakan, motor listrik diharapkan bisa dibeli kementerian maupun lembaga instansi pemerintah, sehingga bisa ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai bisa berkembang.

BACA JUGA: Ini Sosok MotoEV Buatan Pindad, Bisa Melesat 120 Km/Jam

Dia lalu menampaikan bahwa motor listrik adalah sesuatu yang berbeda dan ini merupakan kendaraan yang prestisius sehingga wajah jika harganya masih di atas harga motor mesin konvensional.

"Swap baterai juga salah satu cara untuk membuat harga kendaraan motor listrik roda dua berbasis baterai mendekati motor konvensional, kelebihan di brand image-nya motor listrik sesuatu banget, kalau kata bahasa anak sekarang. Berbeda ini mungkin yang harus ditanamkan juga," kata Sony.

Kemudian, Sony juga mengharapkan kebiasaan masyarakat bisa berubah dengan tuntutan zaman dan bisa menyesuaikan dengan spesifikasi teknis dari kendaraan listrik roda dua berbasis baterai.

populerRelated Article