Peneliti: Fortnite Bisa Tingkatkan Pertemanan dan Perilaku Positif
Uzone.id - Sebagian masyarakat percaya jika bermain video game akan membuat anak-anak menjadi malas, tidak memiliki kecerdasan, hingga dianggap memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan.
Namun, penelitian yang lebih aktual menunjukkan hasil yang berbeda. Sebelumnya, sebuah penelitian mengaitkan video game bisa menyebabkan peningkatan keterampilan motorik, peningkatan keterampilan problem solving, dan hal-hal positif lainnya.Dikutip Uzone.id dari Slashgear, Jumat (18/06), sebuah penelitian menunjukkan bahwa Fortnite masih menjadi salah satu video game paling populer dikalangan anak-anak.
BACA JUGA: SBS Minta Maaf ke Netizen Indonesia atas Adegan Racket Boys
Para peneliti melakukan penelitian pada 845 anak sekolah dasar untuk bermain pinball dan Fortnite.
Ada dua aspek yang menjadi fokus pada permainan Fortnite. Pertama, permainan ini mengandung kekerasan meski tanpa banyak menampilkan darah, dan kedua adalah kerja sama tim agar bisa menang.
Para ahli ingin membuktikan bahwa bermain game akan menghasilkan perilaku prososial seperti pertemanan dan keramahan daripada peningkatan kekerasan.
Perilaku prososial seperti kerja sama dan kepedulian juga dapat ditemukan pada pemain Fortnite yang tidak bermain secara tim dibandingkan dengan pemain pinball yang jutsru bermain dengan pasangan mereka.
Dan hasilnya memang terbukti demikian. Pemain Fortnite yang bekerja sama dengan partner mereka cenderung melakukan hal-hal demi tim mereka, seperti menyumbangkan uang dan waktu mereka sebagai tim.
Hasil ini berbeda dengan anak-anak yang justru bermain pinball, sebuah permainan tanpa kekerasan.
Anak-anak dalam tim video game Fortnite juga melaporkan bahwa mereka mengalami lebih banyak emosi positif dibandingkan dengan laporan dari anak-anak yang bermain pinball.
Ini menunjukkan bahwa anak-anak Fornite mendapatkan manfaat lebih banyak dibanding anak-anak yang bermain pinball.
Meski masih banyak pertanyaan yang harus digali lebih dalam, temuan ini menunjukkan bahwa kekerasan dalam video game tak cukup untuk menyimpulkan bahwa bermain game akan menghasilkan perilaku antisosial di kalangan anak-anak.