Sponsored
Home
/
Technology

Pengojek Grab Ancam Mundur Serentak kalau Tarif Tak Naik

Pengojek Grab Ancam Mundur Serentak kalau Tarif Tak Naik
Preview
Reza Gunadha10 September 2018
Bagikan :

Dua ratusan pengojek online, menggelar unjuk rasa di depan gedung Lippo Kuningan tempat kantor pusat Grab Indonesia, Senin (10/8/2018).

Mereka beraksi untuk menuntut perusahaan aplikasi penyedia jasa ojek daring tersebut menaikkan harga per kilometer, sehingga ikut menaikkan pendapatan para pengjojek mitranya.

Dalam orasinya, ratusan pengojek daring tersebut meminta pemerintah mengkaji penutupan aplikasi Grab maupun GoJek kalau tak memenuhi tuntutan mereka.

Pantauan Suara.com, Senin sekitar pukul 14.00 WIB, massa menuntut pemimpin tertinggi Grab Indonesia meghadapi mereka di jalanan.

“Kami meminta pemimpin Grab Indonesia mendatangi aksi ini, guna menjelaskan semuanya. Kami meminta harga tarif per kilometer dinaikkan,” kata Dedi Heriyanto, humas aksi tersebut.

Ia menjelaskan, tarif per kilometer tersebut tertuang dalam perjanjian kemitraan antara Grab dan pengojek.

Namun, Dedi menuturkan, perjanjian kemitraan itu sejak awal tidak mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

"Hingga saat ini kami tidak pernah diperlukan layaknya mitra. Kalau mitra itu diperlakukan sejajar, tapi hingga saat ini tidak pernah." Tuturnya.

Ia mengatakan, kalau tarif per kilometer itu tidak dinaikkan, maka mereka akan meminta pemerintah menutup perwakilan Grab Indonesia.

“Kami juga akan melakukan aksi mengundurkan diri secara serentak sebagai pengojek Grab di wilayah Cikarang, Depok, Bogor, dan beberapa wilayah lain,” tandasnya. [Martalena Panjaitan]

 

Berita Terkait:

populerRelated Article