Penjelasan Hyundai Soal Ioniq 5 Inden Lama, Mau Cepat Bayar Rp50 Juta
Foto: Uzone.id
Uzone.id - Ditengah segala permasalahannya, Hyundai Ioniq 5 tetap diminati warga Indonesia, sehingga membuat mobil ini punya antrean pemesanan yang panjang. Parahnya, bagi konsumen yang mau lebih cepat dapat unitnya, ditawarkan untuk bayar Rp50 juta lebih mahal.
Sejumlah konsumen yang sudah melakukan pemesanan pun mengeluh. Salah satunya yang sempat viral seperti yang diceritakan personil band Seringai, Sammy Bramantyo yang kebetulan sudah memesan Ioniq 5 sejak tahun lalu, tapi belum dapat unitnya sampai sekarang.Sammy menyebutkan bahwa dari pihak sales atau diler bisa mempercepat inden Ioniq 5. Akan tetapi, dengan syarat konsumen harus membayar lebih sejumlah uang.
“Gue inden Ioniq 5 udah masuk bulan ke-10 (yang janjinya cuma 6 bulan, belum dapet-dapet sampe sekarang). Tapi kalau gua nambah 50 juta barangnya bisa langsung ada akhir bulan di showroom,” ujar Sammy, dalam unggahan di Instagram resminya.
Kabar terakhir, Sammy memilih untuk membatalkan pemesanannya.
Makmur, Chief Operating Officer PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) enggan berkomentar lebih jauh soal permasalahan ini saat diminta tanggapannya.
Menurutnya, hal tersebut masih dalam tahap pengecekan ke pihak diler yang melakukan praktik upping price atau menaikan harga jual kendaraan.
“Kalau itu saya susah untuk komentar. Karena kalau memang sampai ada dari sales melakukan hal itu kita juga mesti cek dulu kondisi di lapangannya seperti apa. Kalau untuk sekarang kita masih pengecekan dulu seperti apa prosesnya,” ucap Makmur .
Makmur melanjutkan, pada kasus upping price tersebut, merupakan kesepakatan antara pembeli dan penjual (diler). Sehingga pihaknya tidak bisa berkomentar lebih jauh.
“Itu kan kesepakatan antara pembeli dan penjual. Tapi yang jelas kita hanya mengeluarkan MSRP (Manufacturer's Suggested Retail Price). Jadi, menurut saya itu tergantung kesepakatan masing-masing,” kata Makmur.
Hyundai sendiri, menurut Makmur, sudah berusaha untuk semaksimal mungkin memenuhi permintaan konsumen terhadap Ioniq 5, terlebih saat ini mobil tersebut sudah mendapat subsidi dari pemerintah.
“Inden kita (Ioniq 5) masih hampir 4.000 unit. Tapi supply sudah naik, dari 200 unit perbulan sekarang menjadi 4 kali lipatnya,” tutup Makmur.