Penting! Ini Cara Defensive Riding biar Gak Emosian di Jalan Pas Puasa
Uzone.id — Berkendara sepeda motor tentunya tidak bisa dihindari bagi sebagian orang meskipun sedang berpuasa di Bulan Ramadan. Kondisi tubuh yang berbeda dari biasanya karena puasa, tentunya membuat konsentrasi pengendara menjadi berkurang. Jika konsentrasi berkurang, maka bisa terjadi insiden yang berujung dengan konflik.
Kondisi ini yang harus diwaspadai karena besar kemungkinan terjadi pada pengendara lain saat puasa. Oleh karenanya, memprediksi bahaya saat mengendarai sepeda motor sangat penting untuk dilakukan.Ludhy Kusuma selaku Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motor menyebutkan banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kecelakaan seperti manusia, kondisi kendaraan, dan lingkungan.
"Ketika berkendara, faktor manusia merupakan faktor terbesar yang dapat menjadi penyebab kecelakaan. Ada beberapa tahapan penting yang harus dilakukan oleh pengendara, yaitu menganalisis situasi, mengambil keputusan, dan mengoperasikan kendaraan dengan baik. Satu kesalahan saja dapat menjadi penyebab besar terjadinya kecelakaan," ujar Ludhy dalam keterangan resmi.
Ludhy mengatakan untuk dapat memprediksi bahaya saat berkendara memerlukan tingkat konsentrasi yang baik.
"Dengan kondisi jalan yang cukup padat dan penuh potensi bahaya, kita perlu melakukan sikap berkendara yang selalu waspada dengan memprediksi bahaya atau defensive driving. Dengan cara berkendara ini, kita mampu menghindari potensi bahaya yang mungkin muncul," jelasnya.
Ludhy menjelaskan defensive riding adalah teknik atau cara mengendalikan sepeda motor dengan melihat situasi sekitar terlebih dahulu. Dengan kemampuan ini, selain lebih aman juga saling menghargai sesama pengguna jalan raya.
"Defensive Riding adalah sebuah teknik atau cara di mana pada saat kita akan bergerak mengendalikan sepeda motor dengan terlebih dahulu melihat situasi sekitarnya, setelah itu ambil tindakan sesuai etika atau aturan yang berlaku, dan setelah itu operasikan sepeda motor sesuai kebutuhan," jelasnya.
Contoh berkendara defensive driving adalah saat berada di jalan penuh dengan gang di kiri dan kanan harus tetap berjalan perlahan. Hal ini penting meskipun jalanan terlihat kosong, karena sering kali terdapat potensi bahaya yang tiba-tiba muncul seperti orang menyebrang, binatang berlari, atau anak-anak bermain.
Selain itu mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang berlaku juga dapat membantu pengendara motor menghindari terjadinya konflik. Tak lupa juga untuk menggunakan perlengkapan berkendara agar dapat menghindari cedera serius.