Home
/
Health

Pentingnya Albumin untuk Ibu Hamil

Pentingnya Albumin untuk Ibu Hamil

Yudha Manggala P Putra22 November 2017
Bagikan :

Bagi ibu hamil, albumin disebut memiliki tugas  penting untuk menjaga tumbuh kembang janin dalam kandungan karena kebutuhan protein untuk janin dapat terpenuhi dari protein yang dikonsumsi ibu. Jadi jika ibu hamil kebutuhan albuminnya terpenuhi, bayi itu akan berkembang secara cepat selama sembilan bulan di dalam perut.

Albumin merupakan bagian dari protein plasma darah yang memiliki banyak peran seperti mengatur tekanan osmotik darah, menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, sebagai pengangkut nutrsi didalam tubuh, dan membantu memperbaiki kerusakan jaringan sel di dalam tubuh.

"Itu terjadi karena kebutuhan protein untuk si bayi di dalam perut terpenuhi, maka jangan sampai ibu hamil asupan makanannya kurang. Bisa dipenuhi dengan gizi yang cukup dari ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagainya," jelas DR Dr Taufik Jamaan SpOG, ahli obstetri dan ginekologi dari RSIA Bunda dalam acara media gathering di Jakarta belum lama ini.

Namun kebanyakan ibu hamil di Indonesia kekurangan gizi karena beberapa hal, yaitu kekurangan bahan makanan yang baik dan faktor muntah-muntah saat masa kehamilan.

Menurut hasil riset, sebanyak satu hingga dua ibu hamil di Indonesia mengalami kurang darah (kadar HB rendah). Jika ibu hamil terkendala memakan makanan yang bergizi oleh karena faktor muntah yang berlebihan, dapat diganti dengan suplemen albumin.

Dokter juga harus bisa menyiasati agar pasien ibu hamil tetap terpenuhi gizinya. Menurut Taufik, sangat berbahaya bagi ibu hamil jika tubuhnya kekurangan albumin. Bayi yang ibunya kekurangan gizi maka bayinya menderita kurang gizi, tumbuh kembangnya terhambat.

Dan setelah melahirkan kadang ada kondisi ibu-ibu menderita kaki dan tangan bengkak ini karena kekurangan albumin. Pada orang-orang yang menjalani program kehamilan, harus dicukupi albuminnya sehingga tidak mengalami edema (akumulasi cairan di dalam jaringan yang menyebabkan tangan, pergelangan kaki, dan bagian tubuh lainnya membengkak).

"Dari sisi laki-lakinya tidak terlalu berpengaruh bagi pasutri yang sedang menjalankan program kehamilan, meskipun di dalam sperma sudah banyak mengandung protein tetapi apabila kesehatan fisiknya tidak baik maka bisa mempengaruhi kualitas spermanya," lanjut Taufik.

Sementara bagi orang normal, jika kekurangan albumin (hipoalbumin) akan berdampak pada rasa lemas, tenaga berkurang, dan mudah sakit.

Hipoalbumin adalah suatu kondisi dimana kadar albumin rendah atau di bawah nilai normal kadar albumin serum <3,5 g/dL. Hipoalbumin disebabkan pasokan asam amino yang tidak memadai dari protein dan absorsi protein yang tidak memadai.

Biasanya hipoalbumin ditemukan pada pasien dengan kondisi medis kronis seperti penderita kanker, luka akibat pembedahan, luka bakar, gagal ginjal, penyakit hati, penyakit saluran cerna kronik, radang atau infeksi, dan diabetes melitus.
populerRelated Article