Pentingnya Yodium Bagi Tubuh
Yodium atau yang disebut juga sebagai iodine merupakan salah satu komponen mineral terpenting di dalam tubuh. Bersamaan dengan kalsium, magnesium, zinc dan beberapa mineral lainnya, yodium berfungsi mendukung proses metabolisme sel dan sebagai bahan baku kinerja enzim.
Banyak orang mengenal yodium hanya sebatas sebagai salah satu penangkal penyakit gondok. Memang, hal itu tidak salah karena yodium terkait erat dengan kelenjar tiroid atau kelenjar gondok.Hampir 60% yodium yang ada di dalam tubuh berada di kelenjar tiroid. Kekurangan mineral yodium akan menyebabkan pembengkakan kelenjar gondok.
Tapi, peran yodium tak sebatas itu. Saat berada kelenjar tiroid atau kelenjar gondok, yodium berfungsi untuk mensekresi atau menghasilkan tiroksin (hormon tiroid). Hormon inilah yang nantinya mengatur basal metabolisme rate (BMR) atau kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan oleh tubuh dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti saat bernafas, peredaran darah, dan mengoperasikan berbagai organ tubuh. Secara spesifik beberapa manfaat penting yoidum bagi tubuh adalah sebagai berikut:
>> Menjaga fungsi kelenjar tiroid.
Kelenjar ini terletak di leher bagian bawah, tepatnya di posisi laring atau rongga pernafasan manusia. Fungsi kelenjar ini adalah mengatur pembakaran energi. Apabila kelenjar ini kekurangan yodium, maka pembakaran energi menjadi terhambat. Akibatnya, kelebihan energi itu berubah menjadi lemak dan menumpuk dalam tubuh.
>> Membantu penyembuhan luka luar.
Mineral yodium biasa kita temukan dalam obat luka luar dalam bentuk povidone iodine. Fungsinya adalah sebagai desinfektan yang akan mencegah kuman masuk ke dalam luka dan menyebabkan infeksi.
>> Mencegah keterbelakangan mental.
Baik untuk usia matang maupun usia anak, yodium juga berfungsi mencegah keterbelakangan mental dan meningkatkan kecerdasan.
Berapa Asupan Yodium yang Ideal?
Asupan yodium yang ideal untuk usia dewasa ialah 150 mikrogram/hari. Bila tidak mencukupi, Anda akan mengalami hipotiroidism yang menyebabkan produksi hormon tiroid menjadi terganggu dan proses metabolisme menjadi terhambat.
Sebaliknya, mengonsumsi yodium secara berlebih juga tidak bagus. Ini akan menyebabkan kondisi hipertiroidism yang akan mempercepat proses metabolisme. Gejalanya adalah gelisah tanpa sebab, jantung berdebar-debar, dan peningkatan tekanan darah. Kondisi ini berpotensi memicu stroke.
Sayangnya, mineral yodium tidak bisa dihasilkan oleh tubuh. Ia hanya bisa didapat melalui bahan makanan yang dimakan. Salah satu sumber yodium adalh tanaman yodium atau biasa dikenal dengan jarak tintir. Tanaman ini akan dikristalkan terlebih dahulu menjadi kristal putih, lalu dimasukkan ke dalam garam. Hal inilah awal mula penyebutan garam beryodium. Anda juga bisa mendapatkan yodium dari beberapa makanan laut, seperti, ikan, kepiting, udang, maupun rumput laut.
NaraSumber: Toeti Febrawati, DCN, M. Kes, Kepala Gizi Mayapada Hospital, Tangerang.