Home
/
News

Perempuan Ini Rela Tunda Kuliah karena Cokelat Rumahan

Perempuan Ini Rela Tunda Kuliah karena Cokelat Rumahan
Chaerunnisa19 June 2017
Bagikan :

Berbisnis tampak menjadi life goals setiap orang, seperti halnya yang dilakukan Anna Amanda, mahasiswi tingkat akhir asal Tangerang yang berbisnis cokelat rumahan dengan nama Cokelat16. Anna kini sukses berbisnis cokelat fountain rumahan.

Cara penyajiian cokelat cair dalam mangkuk kecil cokelat fountain terasa lebih personal. Menggunakan satu mesin cokelat fountain, perempuan 27 tahun itu kini merambah bisnis rumahan.

Anak pertama dari tiga bersaudara itu sudah mulai tertarik berbisnis ketika masih duduk di kelas 3 SMA tahun 2008. Bermula ketika adiknya yang pernah bekerja di perhotelan mencoba-coba membuat cokelat berbentuk stik,  Anna yang merasa cokelat buatan adiknya memiliki nilai jual mencoba menawarkan cokelat tersebut kepada teman-temannya di sekolah.

"Awalnya saya coba tawarin ke teman-teman saya di sekolah. Eh, ternyata laku juga," ungkap Anna membuka cerita kepada Suara.com.

Perempuan yang bekerja sebagai Departemen Creative di PT Gandum Mas Kencana itupun meminta adiknya kembali membuat cokelat serupa. Banyaknya permintaan dan terbatasnya waktu pengerjaan membuat adiknya merasa tidak sanggup untuk melanjutkan.

Merasa memiliki prospek yang sangat bagus karena mampu menjual 250 cokelat stik dalam sehari ke tiga sekolah, Anna yang ketika itu sudah lulus SMA memilih memutuskan menunda kuliah.

"Saya tunda kuliah, dan memilih fokus berbisnis karena prospeknya bagus," ungkap Anna yang senang dengan kegiatan bisnisnya dan menikmati prosesnya.

Coklat16 sebagai bisnis on-demand. Anna tidak membuka toko offline maupun online khusus untuk bisnis cokelatnya itu. Namun, selama hari-hari istimewa seperti Natal, Lebaran hingga Valentine, Anna aktif melakukan penawaran dan ia juga mendapatkan banyak sekali orderan.

Kesempatan Anna untuk semakin memantapkan bisnisnya datang ketika ia mulai menitipkan cokelat buatannya ke toko online milik temannya. Peminat pun makin banyak dengan sistem reseller tersebut. Orderan demi orderan diterima, yang ketika itu menurut Anna, datang dari aplikasi chatting Blackberry Messenger (BBM).

Di tahun 2013, Anna mulai berpikir untuk membuat cokelat fountain. Dia pun awalnya dengan iseng membeli mesin pembuatannya. Setelah mencoba dan berhasil, Anna pun mulai menjualnya. Ketika itu pelanggan pertamanya adalah sahabat sendiri.

"Pelanggan pertama itu datang dari sahabat saya yang mau nikahan," ujarnya.

Anna pun memanfaatkan foto-foto cokelat fountain buatannya di acara pernikahan teman untuk kegiatan pemasaran. Anna juga memanfaatkan hal tersebut sekaligus untuk mengubah mindset orang yang selama ini berpikir bahwa coklat fountain di acara pernikahan sangat mahal. Upayanya berhasil. Anna berhasil meyakinkan pelanggan.

"Setelah bisnis cokelat, saya beralih ke bisnis fountain. Tapi, saya menyasar kalangan menengah ke bawah, sehingga cokelat fountain Cokelat16 harganya murah, bisa dinikmati di rumah-rumah tidak hanya di hotel. Selama ini kan cokelat fountain terkenal mahal ya," ungkapnya.

Khusus untuk cokelat fountain, Anna menetapkan sistem on-demand, tergantung budget pelanggan sehingga bisa dibuatkan sesuai budget yang dimiliki. Adapun untuk harga masing-masing cokelat fountain berkisar Rp5 juta sampai Rp6 juta tergantung pesanan.

Berkat bisnis ini, Anna sudah mampu membiayai perkuliahannya sendiri. Selain itu, dia kini telah bekerja di pabrik cokelat.

"Di semester 7, saya izin ke Prodi untuk magang di pabrik cokelat. Saya juga sudah mendapat tawaran untuk bekerja tetap di pabrik cokelat dan hingga saat ini sudah bekerja selama 2 tahun," tandasnya.

Preview

 

Berita Terkait:

populerRelated Article