Periskop 2023: Laptop 18 Inci Jadi Tren Baru, Jangan Dulu Upgrade GPU
Uzone.id - Digelarnya Consumer Electronics Show (CES) 2023 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS), seolah memberikan gambaran seperti apa perkembangan laptop dan PC di tahun ini. Tak melulu soal prosesor dan kartu grafis terbaru saja, tapi tentang desain dan tren lainnya yang mungkin bakal hype di tahun ini.
Tim Uzone.id sudah merangkum beberapa prediksi tentang tren dan teknologi terbaru pada laptop dan PC di tahun ini. Sejumlah prediksi dilihat dari peluncuran yang terjadi di CES 2023, yang kami rasa bakal menjadi tren yang digaungkan oleh banyak perusahaan teknologi.Jadi tanpa basa-basi lagi, berikut ini rangkuman lengkapnya, Uzoners!
Baca juga: Periskop 2023: Market Game Mobile Makin Besar, PS5 Pro Bakal Rilis
Layar yang lebih luas
Laptop berukuran besar biasanya mengusung layar 17 inci. Namun di tahun ini, laptop dengan layar 18 inci akan segera menjadi hal yang biasa.
Di CES 2023 saja, ada beberapa merek besar yang memperkenalkan laptop gaming dengan layar 18 inci, seperti Asus, Acer, Dell, hingga Razer. Namun laptop dengan layar yang lebih luas tak terbatas pada laptop gaming saja, tapi juga laptop kasual atau mainstream.
Dengan bezel yang semakin ramping untuk meminimalkan form factor-nya agar tak terlalu besar dan sulit untuk kerja mobile, laptop dengan layar 18 inci bakal sangat berguna buat kreator konten, karyawan kantoran untuk menambah produktivitas, atau para penikmat konten hiburan.
Panel Mini LED mulai diusung, OLED tetap populer
Laptop OLED sudah populer beberapa tahun terakhir, terutama di tahun lalu yang diluncurkan secara masif oleh Asus dan Acer. Setelah OLED, laptop dengan panel Mini LED bakal jadi tren selanjutnya di tahun 2023.
Teknologi yang baru, tentu Mini LED memiliki kelebihan ketimbang panel OLED. Layar ini mampu mencapai kecerahan yang lebih tinggi dan ideal bagi pengguna yang suka bekerja di luar ruangan, apalagi saat intensitas cahaya cukup terik.
Kinerja HDR untuk video juga meningkat, terutama bagi para profesional atau kreator konten yang sangat concern tentang akurasi warna yang tinggi.
Kendati demikian, laptop dengan layar OLED masih memiliki pangsa yang cukup besar di tahun ini. Bersamaan dengan Mini LED, vendor tetap menghadirkan laptop berlayar OLED di lintas segmen, mulai dari menengah sampai high-end.
Baca juga: Acer Pamer Laptop Gaming Jumbo di CES 2023, Predator Helios 18
Monitor makin gokil kualitasnya
Sama halnya seperti laptop, monitor untuk PC pun menggunakan panel premium dengan warna dan detail yang jauh lebih baik. Di tahun ini, kita akan banyak menemui monitor PC, khususnya gaming dengan panel OLED premium dengan refresh rate yang sangat cepat.
Namun di samping untuk memenuhi kebutuhan para gamer, monitor juga akan berfokus pada kreator konten dan kebutuhan multimedia yang kian tinggi. Resolusi hingga 6K, refresh rate sampai 500Hz, HDR yang jauh lebih baik, bahkan lengkap dengan webcam dan speaker terintegrasi boleh jadi menjadi tren baru di segmen monitor PC.
Tapi semakin banyak fitur dan canggih teknologinya, pastinya harga monitor PC pun bakal semakin mahal. Sesuaikan saja budget dengan kebutuhan kalian ya!
Laptop layar lipat kalah pamor oleh smartphone lipat
Publik dunia dan Indonesia sudah disuguhi laptop layar lipat seperti Asus Zenbook 17 Fold OLED. Selain Asus, Lenovo pun sempat melahirkan produk laptop layar fleksibel lewat ThinkPad X1 Fold dengan layar 16,3 inci.
Tapi pada akhirnya laptop yang inovatif seperti itu akan kalah pamornya oleh smartphone layar lipat. Ada beberapa pertimbangan kenapa hal ini terjadi. Pertama, ekosistem smartphone lipat semakin kuat karena telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir.
Kedua, lebih masuk akal menggunakan laptop dengan ‘desain konvensional’ yang lebih fit untuk dibawa kemana-mana. Kalaupun perlu perangkat layar lipat, smartphone clamshell seperti Samsung Galaxy Z Flip4 atau ponsel lebih besar seperti Z Fold5 atau Huawei Mate X2 jauh lebih masuk akal untuk pekerjaan mobile.
Ketiga, ukuran laptop layar lipat yang cenderung lebih besar dibanding laptop pada umumnya yang sudah slim dan kompak. Itu karena, perlu keyboard tambahan yang ‘diselipkan’ di antara layar, karena ketersediaan keyboard fisik juga masih lumayan penting untuk fungsi atau operasional yang lebih kompleks ketika dijalankan di laptop.
Baca juga: 10 Laptop Murah Buat Mahasiswa, Ngerjain Tugas Lancar, Nge-game Mulus
Keempat, bezel yang tebal. Tebalnya bingkai laptop layar lipat memang mengganggu. Bukan cuma ‘merusak’ tampilan fullscreen, tapi menjadi cara untuk memperkecil gap atau celah di layar yang bisa merusak panel.
Kelima, laptop dengan layar yang dapat dilipat menghadapi beberapa kendala, salah satunya adalah tingginya biaya produksi layar fleksibel.
Belum saatnya upgrade GPU
Teknologi GPU atau kartu grafis memang semakin inovatif, tapi itu berdampak pada harganya yang kian tinggi. Banyak yang berkomentar Nvidia RTX 4080 yang sangat mahal, sehingga ‘memaksa’ Nvidia untuk meluncurkan RTX 4070 Ti sebagai penggantinya dengan spesifikasi 11-12 dan harga yang lebih terjangkau.
AMD juga punya Radeon 7900 XTX sebagai alternatif. Tapi, isu overheat yang terjadi membuatnya kurang diminati di pasar.
Mengutip dari IGN, segelintir pengguna melaporkan suhu GPU tersebut mencapai 110 derajat Celcius yang membuat performanya terpaksa dibatasi agar suhunya tak meningkat secara signifikan. Dari temuan AMD, ternyata ada masalah pada sistem vapor chamber di kartu grafis terbaru ini.
Tapi singkatnya, untuk saat ini belum saatnya untuk upgrade ke GPU yang lebih baik, terutama untuk PC gaming kalian. Saran saja, tunggu enam bulan lagi atau kalau ngebet pengen upgrade, beli saja kartu grafis generasi terakhir yang launching di tahun 2022.