icon-category Technology

Perkuat Gopay, Gojek Caplok Kartuku, Midtrans dan Mapan

  • 15 Dec 2017 WIB
Bagikan :

Aplikasi layanan transportasi dan dompet digital, Gojek, baru saja mengumumkan bahwa perusahaan telah menandatangani perjanjian akuisisi tiga perusahaan finasial teknologi Indonesia, Kartuku, Midtrans dan Mapan, pada Jumat (15/12).

Langkah ini disebut Gojek sebagai upaya untuk menyediakan ekosistem pembayaran finansial yang inklusif kepada institusi keuangan, UMKM, mitra pengemudi dan lainnya, serta konsumen di seluruh Indonesia.

“Melalui akuisisi ini, GO-JEK akan berkolaborasi dengan tiga perusahaan fintech nasional terdepan di Indonesia yang memiliki visi dan etos kerja yang sama dengan kami. Inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat pondasi dan langkah kami di industri fintech Indonesia,” terang CEO Gojek Nadiem Makarim dalam siaran tertulisnya pada CNNIndonesia.com, Jumat (15/12).

Andre Soelistyo, Gojek Group President, mengklaim bahwa setiap manajemen perusahaan yang sudah dicaplok Gojek tak akan mengalami perubahan. Tim dan seluruh karyawan akan beroperasi sebagaimana biasanya.

Hanya saja, pimpinan dari masing-masing perusahaan yang diakuisisi kini diberi jabatan di posisi senior manajemen dalam Gojek Group. Aldi Haryopratomo dari Mapan akan memimpin GoPay, Ryu Kawano Suliawan dari Midtrans akan memimpin pengembangan platform merchant dalam Gojek Group, sementara Thomas Husted dari Kartuku akan memegang peranan sebagai CFO di Gojek Group.

Bergabungnya ketiga kekuatan fintech tersebut akan mendukung ekspansi GoPay di Indonesia. Gojek mengungkap bahwa bisnis perusahaan-perusahaan yang diakuisisinya saat ini memproses total transaksi lebih dari Rp67,5 triliun per tahun, baik melalui kartu kredit, debit maupun dompet digital untuk para pengguna, penyedia jasa dan merchant-merchant mereka.

“Tahun 2018 akan menjadi tahun di mana GoPay akan berkembang di luar ekosistem GO-JEK,” ujar Andre.

“Akuisisi ini akan mengakselerasi penetrasi dan jangkauan GO-PAY ke ranah pembayaran offline melalui Kartuku, ranah pembayaran online melalui Midtrans, serta meningkatkan inklusi finansial bagi masyarakat unbanked melalui Mapan.”

Gojek sendiri saat ini telah memiliki 15 juta pengguna aktif mingguan dengan 900 ribu mitra pengemud serta lebih dari 125 ribu merchant yang mayoritas adalah UMKM. Gojek juga memiliki lebih dari 100 juta transaksi yang diproses melalui platform ini setiap bulannya.

Strategi Gopay kuasai pembayaran di Indonesia

Nadiem secara gamblang pernah menyampaikan ambisinya untuk memungkinkan pengguna memanfaatkan Gopay sebagai alat pembayaran di mana pun uang diterima. Hal itulah yang membuat Gojek harus mencaplok Kartuku yang mengoperasikan lebih dari 150 ribu alat pembayaran di gerai offline dan telah bermitra dengan sembilan bank acquirer.

Kartuku terintegrasi dengan bank-bank issuer, penyedia layanan dompet digital (e-money), serta menyediakan layanan tambahan berupa promosi dan voucher. Dengan dukungan Kartuku, merchant Gojek yang mayoritas UMKM akan bisa melakukan pembayaran offline.

“Kartuku akan fokus pada pengembangan penggunaan offline GO-PAY dengan mengintegrasikan penerimaan layanan dompet digital ini ke jaringan merchant kami. Secara bersamaan, kami juga akan bekerja dengan layanan GO-JEK seperti GO-FOOD dan GO-MART untuk menyediakan infrastruktur pembayaran offline bagi 125 ribu merchant di Indonesia,” ujar Thomas Husted, CEO Kartuku.

Sementara itu dari sisi pembayaran online, Gojek mencomot Midtrans karena kemitraannya dengan bank-bank di tanah air, maskapai penerbangan, bisnis retail e-commerce, dan perusahaan-perusahaan fintech. Midtrans saat ini bekerja dengan lebih dari 3.000 merchant online, memproses 18 metode pembayaran online yang berbeda-beda.

“Midtrans berharap dapat meningkatkan jangkauan GO-JEK Group dalam pembayaran online secara signifikan. Kami bukan hanya memproses transaksi online, namun juga berinvestasi secara signifikan untuk membuat belanja online menjadi lebih aman,” ujar Ryu Suliawan pendiri Midtrans.

Selain itu, Gojek juga jeli menarget pasar di pedesaan yang masih tak tersentuh bank. Mapan, jaringan layanan keuangan berbasis komunitas, dipilih karena perannya mengatur keuangan lebih dari 1 juta keluarga Indonesia di lebih dari 100 kota agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari yang selama ini sulit mereka akses.

“Dengan menjadi bagian GO-JEK Group, kami akan mengakselerasi inklusi keuangan bagi masyarakat yang masih unbanked, terutama mereka yang berada di daerah-daerah pedesaan di mana layanan GO-JEK belum sepenuhnya tersedia. Melalui komunitas yang ada di Mapan, kami dapat membantu masyarakat membangun kebiasaan perencanaan keuangan yang lebih bertanggung jawab serta mendukung mereka memiliki kesempatan untuk menjadi lebih mapan,” ujar Aldi Haryopratomo, pendiri Mapan.

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : gopay gojek 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini