Perusahaan Jadi Target Utama Upaya Serangan Ransomware di Indonesia
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Tiga tahun setelah insiden Wannacry yang tidak dapat dihindari bahkan di Indonesia, dunia masih menghadapi tantangan dalam memerangi jenis ancaman ini di tengah pandemi global.Karena ransomware adalah salah satu sorotan utama dari ancaman dunia maya di Asia Tenggara, perusahaan dan organisasi dari wilayah tersebut perlu meningkatkan keamanan mereka untuk menghindari jatuhnya korban dari ancaman ransomware yang sangat merugikan.
Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky juga menegaskan bahwa serangan ransomware Wannacry pertama dihadapi Indonesia pada beberapa tahun lalu.
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa bisnis dalam segala bentuk dan ukuran harus mempertimbangkan untuk meningkatkan protokol dan infrastruktur keamanan siber mereka agar tidak menjadi korban ancaman ini.
Baca juga: RUU PDP Ditargetkan Kelar Dibahas Tengah November
Sementara itu, statistik terbaru Kaspersky menunjukkan bahwa 831.105 percobaan ransomware telah diblokir di wilayah Asia Tenggara selama paruh pertama tahun ini, 298.892 di antaranya merupakan upaya terhadap pengguna di Indonesia.
Meskipun deteksi ransomware di negara ini 69 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019, hampir setengah (49 persen) dari upaya yang terdeteksi dari Januari hingga Juni 2020 ditargetkan pada sektor perusahaan di Indonesia, kemudian diikuti oleh konsumen (39,94 persen), dan UKM (2,13 persen).
Lima besar ransomware yang terdeteksi di Indonesia selama paruh pertama tahun 2020 meliputi:
1. Trojan-Ransom.Win32.Wanna
2. Trojan-Ransom.Win32.Stop
3. Trojan-Ransom.Win32.Cryakl
4. Trojan-Ransom.Win32.GandCrypt
5. Trojan-Ransom.Win32.Gen
“Sementara laporan kami menunjukkan lebih sedikit ransomware yang diblokir, penting untuk dicatat bahwa perusahaan di Indonesia adalah target utama aktor ancaman terkait,” ujarnya dalam Webinar Kaspersky: Ransomware Landscape of Indonesia H1 2020, Rabu (2/9).
Baca juga: Belajar dari Pembobolan Tokopedia, iDEA Harap RUU PDP Bisa Jerat Hacker
Penerapan kerja dari rumah saat ini memperluas permukaan serangan dan meningkatkan celah yang dapat dieksploitasi oleh penjahat dunia maya. Karena itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi untuk kesiapan mereka dalam menghindari dan menghadapi ransomware.
“Kebiasaan dasar seperti mencadangkan data, menggunakan perangkat lunak yang sah, menerapkan solusi keamanan yang kuat menjadi langkah sederhana namun dapat sangat membantu,” kata Dony.