PETO, Aplikasi Lokal untuk Hewan Peliharaan Ingin Ekspansi ke Luar Negeri
Co-founder PETO International, Ditya nandiwardhana di ajang k-startup week ComeUp 2019. (Foto: Dok. PETO)
Uzone.id - Memandikan, merawat bulu, atau memotong kuku kucing atau anjing menjadi aktivitas menyenangkan bagi para pemilik hewan peliharaan. Tapi bagaimana kalau kamu tidak sempat melakukan itu semua, karena tugas atau akvititas yang menumpuk?Kamu tak usah khawatir, karena ada aplikasi yang bisa membantu mengatasi masalah tersebut. Seperti yang sudah Uzone.id tulis di sini, PETO menghadirkan segudang layanan untuk hewan peliharaan kamu.
Layanan-layanan tersebut mulai dari jasa mengajak jalan-jalan anjing, adopsi, asuransi, konsultasi dengan dokter hewan, dan artikel seputar satwa.
Namun sebagai startup lokal yang telah eksis selama sekitar tiga tahun, PETO tak ingin berpuas diri. Startup yang berdiri pada April 2017 ini mau mengembangkan berbagai fitur-fitur di masa mendatang.
Baca juga: Volantis, Startup Lokal yang ‘Menyulap’ Tumpukan Data Jadi ‘Barang’ Berharga
Salah satunya, yaitu fitur deteksi hewan. Dalam wawancara khusus dengan Uzone.id, Co-founder PETO International, Ditya nandiwardhana menyatakan, “Ke depan kami ingin punya fitur-fitur seperti deteksi jenis hewan, seperti kucing, anjing, reptil, burung, dengan keakuratan minimal 89 persen, maksimal 95 persen atau malah 99 persen dengan teknologi machine learning,” ujarnya.
Dalam jangka pendek, PETO juga ingin mengembangkan hotel untuk hewan peliharaan. Dengan kata lain, PETO ingin menghubungkan pemilik-pemilik tempat penitipan hewan peliharaan dengan konsumen.
Ditya menegaskan, “Kita mau mengembangkan lagi untuk hotel jadi bisa booking kayak Airbnb gitu. Jadi pemilik-pemiliki space menyediakan tempat untuk orang-orang yang ingin menitipkan anjing atau kucing saat Natal, Lebaran, itu bisa.”
PETO pun bercita-cita ingin berekspansi ke beberapa kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Bali, dan Yogyakarta. Bahkan, PETO ingin memperluas jangkauan ke luar negeri. Tak hanya di Kuala Lumpur, PETO ingin merambah ke Korea Selatan.
Baca juga: ETab, Startup Lokal yang Sediakan Tablet Hiburan di Taksi
“Jadi ada potential partner, dia akan connect ke investor atau incubator di sana, bawa bisnis kita, ganti bahasa ke Bahasa Korea, terus taruh di sana. Kita lihat growth-nya gimana. Itu yang lagi kita jajaki ke sana,” ujar Ditya.
Ditya menilai bahwa pasar untuk layanan perawatan hewan peliharaan bertumbuh pesat di Indonesia, terutama di kalangan milenial (generasi Y) dan centennial (generasi Z). Demikian pula di Korea Selatan, pasar untuk layanan tersebut juga sudah lebih maju.
“Satu dari lima hampir punya pets kalau berdasarkan pengamatan kita. Market juga sudah lebih maju, lebih banyak smartphone juga,” ungkapnya saat ditemui Uzone.id di Kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
PETO merupakan salah satu startup yang dibina oleh Indigo Creative Nation (http://indigo.id/), sebuah program startup accelerator milik perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yaitu Telkom. PETO masuk program Indigo Creative Nation pada 2018.