Poco Star dan RRQ Kazu Dominasi FFML S8, Tim Lain Kok Flop?
Uzone.id - Kompetisi Free Fire Master League (FFML) Season 8 masih didominasi dua tim, yakni Poco Star dan RRQ Kazu. Keduanya menguasai posisi tertinggi klasemen sementara, meninggalkan tim-tim eSports lainnya di bawah.
Dalam sesi interview eksklusif, Coach Poco Star, Muslih Wahyudi ‘Bang Fayad’ Rachman menyatakan, dominasi timnya bersama RRQ Kazu di FFML S8 bukan tanpa alasan.Dari 18 tim yang berlaga di FFML S8, Bang Fayad mengklaim hanya Poco Star dan RRQ Kazu saja yang mempersiapkan berbagai hal dengan sangat baik, seperti mengumpulkan pemain-pemain yang memenuhi syarat untuk bertanding di kompetisi eSports level nasional.
“Dari semua tim, mungkin yang paling well prepared kayaknya Poco Star dan RRQ. Mulai dari materi pemain, sudah mengumpulkan pemain-pemain yang memenuhi syarat untuk memenangkan gelar,” katanya, pada Exclusive Interview: Road to Match Week 4 FFML S8 pada Rabu (20/9).
Bang Fayad mengatakan, Poco Star dan RRQ Kazu menganggap semua pertandingan bak sebuah laga Grand Final yang wajib dimenangkan.
Memang, hingga matchday 9 FFML S8, kedua tim ini memiliki level kompetitif yang tinggi, saling bertukar posisi dengan mengalahkan tim-tim lain yang mencoba ‘menabrak’ mereka di arena Free Fire.
“Mereka (tim lain) harusnya membuat setiap matchday itu seperti final, kayak RRQ dan Poco Star,” tegas Bang Fayad.
Klaim serupa turut diungkapkan Adi ‘Adyy’ Gustiawan, pelatih dari RRQ Kazu. Menurutnya, tim-tim lain, terutama tim eSports besar sekelas EVOS Divine dan ONIC Olympus melakukan persiapan yang sama, seperti merombak susunan pemain hingga evaluasi dari season sebelumnya.
RRQ Kazu, lanjut Adyy, menetapkan standar tinggi untuk menjadikan timnya tak cuma kuat di level nasional tapi juga internasional. Konsistensi permainan dari Poco Star dan RRQ Kazu juga tak terlepas dari latihan-latihan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas tim secara keseluruhan.
“Soal prepare, harusnya seperti EVOS dan ONIC melakukan hal yang sama. ONIC melakukan rombak rooster, EVOS juga melakukan evaluasi dari season kemarin,” ucap Adyy.
“Saya kurang paham kenapa tim-tim lain inkonsisten seperti itu. Padahal belajar yang sudah-sudah, pertandingan dibutuhkan konsistensi yang tinggi,” jelasnya.
Baik Bang Fayad dan Adyy sama-sama menetapkan target yang tak muluk-muluk, yakni memenangkan turnamen yang sedang dijalani dengan baik, tanpa memperdulikan ada slot ke kompetisi internasional atau tidak.
“Kalau memang rezeki, kalau dua tim ini mewakili Indonesia (di FFWS 2023 Bangkok), ini seperti tim SEA Games kemarin, Garuda dan Rajawali. Kita adalah tim yang sama-sama bagusnya dan punya adaptasi dengan baik,” klaim Bang Fayad.
“Cuma dari awal ikut kompetisi, apalagi FFML, entah mau ada slot ke internasional atau tidak ada, prinsipnya adalah bagaimana memenangkan turnamen yang sedang dijalani,” pungkas Adyy.