Produsen Ponsel Mewah Vertu di Ambang Kebangkrutan
Perpindahan kepemilikan rupanya tak menyelamatkan vendor ponsel pintar mewah, Vertu, untuk keluar dari masalah finansial. Akibat gagal melunasi utangnya yang mencapai 128 juta poundsterling (setara Rp 221 miliar), pabriknya di Inggris terpaksa harus ditutup.
Penutupan pabrik, yang menyebabkan hilangnya sekitar 200 pekerjaan, terpaksa dilakukan Vertu setelah mereka hanya sanggup membayar dana sebesar 1,9 juta poundsterling atau sekitar Rp 32,8 miliar kepada kreditur untuk melunasi utangnya.
Vertu sekarang dimiliki oleh pengusaha asal Turki bernama Hakan Uzan sejak diakusisi dari Godin Holdings asal Hong Kong pada Maret lalu. Uzan dikabarkan bakal berusaha mempertahankan kepemilikan lisensi merek, teknologi, dan desain Vertu.
Vertu pertama kali didirikan oleh Nokia pada tahun 1998. Perusahaan kemudian berpindah tangan dari Nokia ke kelompok ekuitas EQT VI asal Swedia. Tiga tahun berikutnya, Vertu kembali dijual oleh EQT ke perusahaan finansial Godin Holdings asal Hong Kong.
Vertu dikenal sebagai produsen ponsel mewah. Tampilan setiap produknya dihiasi dengan berbagai bahan berkualitas tinggi, seperti kulit burung unta, logam mulia, dan permata.
Sayangnya, komponen yang ditawarkan di dalam ponsel tidak sehebat penampilan luarnya. Vertu cenderung mengandalkan teknologi yang tergolong lama, mulai dari sistem operasi hingga prosesor.
Karena mewah, Vertu membanderol setiap ponselnya dengan harga yang tidak murah, dengan beberapa di antaranya memiliki label harga lebih dari 30 ribu dolar AS atau setara Rp 518 juta.