Home
/
Health

Psikolog dan Psikiater, Apa Bedanya?

Psikolog dan Psikiater, Apa Bedanya?
Hello Sehat Editorial Team27 February 2017
Bagikan :

Jika menyangkut keluhan fisik, seperti batuk pilek atau nyeri dada, kemungkinan besar Anda sudah tahu dokter mana yang Anda tuju. Lalu, bagaimana dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kepribadian? Walau penyakit mental cenderung “tak terlihat”, Anda tetap harus mencari bantuan. Namun, apa Anda tahu siapa dokter yang harus Anda temui? Seorang psikolog atau psikiater?

Jika Anda tidak yakin mengenai perbedaan di antara keduanya, Anda tidaklah sendirian. Banyak orang yang keliru membedakan psikolog dengan psikiater. Baik psikolog dan psikiater sama-sama dilatih untuk membantu orang yang memiliki masalah kesehatan mental, tetapi ada juga perbedaan yang penting.

Apa bedanya psikolog dan psikiater?

Psikolog dan psikiater sama-sama memahami cara kerja otak, emosi, perasaan, dan pikiran. Keduanya dapat mengobati penyakit mental dengan terapi. Namun, psikiater belajar di sekolah kedokteran dan mendapatkan gelar dokter medis sebelum mengambil spesialis kesehatan mental. Maka dari itu, mereka memahami kaitan antara masalah mental dan fisik. Psikiater juga dapat meresepkan obat.

Ada tiga perbedaan utama antara psikolog dan psikiater:

Edukasi

Pendidikan yang harus dijalani psikolog

Psikolog menjalani setidaknya 6 tahun pelatihan universitas dan pengalaman di bawah pengawasan. Mereka juga dapat memiliki tingkat ijazah Master atau Ph.D. dalam psikologi. Jika mereka memiliki ijazah Ph.D., seorang psikolog dapat disebut sebagai ‘Dr.’ tetapi mereka bukanlah dokter medis. Psikolog klinis menjalani pelatihan khusus dalam diagnosis dan pengobatan penyakit mental.

Pendidikan yang harus dijalani psikiater

Psikiater adalah dokter medis dengan setidaknya 10 tahun pelatihan, atau seringkali lebih. Mereka diwajibkan menjalani pendidikan medis di universitas. Setelahnya, mereka menghabiskan waktu setidaknya 1 atau 2 tahun dalam pelatihan sebagai dokter umum, kemudian menyelesaikan setidaknya 5 tahun pelatihan dalam diagnosis dan pengobatan penyakit mental.

Praktek dan pengobatan

Apa yang dilakukan seorang psikolog?

Fokus utama psikolog adalah memberikan pengobatan psikologis. Ini sering dimulai dengan proses penilaian, dimana psikolog membentuk pemahaman dari kekhawatiran seseorang. Setelahnya adalah fase pengobatan, dimana teknik, strategi, dan latihan spesifik dikembangkan dan dipraktekkan.

Apa yang dilakukan seorang psikiater?

Sementara itu, psikiater dapat memberikan berbagai macam pengobatan, sesuai dengan masalah spesifik pasien dan solusi yang paling tepat. Ini dapat meliputi:

  • obat-obatan
  • check-up medis general, termasuk pemeriksaan fisik dan tes laboratorium
  • pengobatan psikologis
  • terapi stimulasi otak, misalnya terapi elektrokonvulsif (ECT)

Kondisi yang diobati

Masalah yang ditangani oleh psikolog

Psikologis lebih mungkin untuk menangani pasien dengan kondisi yang dapat dibantu secara efektif dengan pengobatan psikologis. Ini dapat meliputi masalah perilaku, gangguan emosi, kesulitan belajar, depresi dan kecemasan.

Masalah yang ditangani oleh psikiater

Psikiater cenderung untuk mengobati orang yang membutuhkan pengobatan yang mempertimbangkan kebutuhan medis, psikologis, dan sosialnya. Mereka biasanya adalah orang-orang dengan kondisi yang rumit, misalnya depresi berat, gangguan bipolar, atau schizophrenia. Seseorang yang memiliki pikiran atau usaha bunuh diri biasanya akan menemui seorang psikiater.

Jika Anda tidak yakin apakah Anda harus menemui seorang psikolog atau psikiater, konsultasikan pada dokter umum. Mereka dapat memberikan anjuran apakah psikolog atau psikiater yang sesuai bagi Anda. Hal ini akan banyak tergantung pada situasi spesifik Anda dan jenis pengobatan yang mungkin Anda butuhkan. Beberapa orang mungkin harus menemui psikolog dan psikiater dalam waktu yang bersamaan.

The post Psikolog dan Psikiater, Apa Bedanya, Ya? appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article