Home
/
Food

Rahasia Manis dan Pahit Bir Hitam Lokal Indonesia

Rahasia Manis dan Pahit Bir Hitam Lokal Indonesia
Asri Wulandari09 December 2018
Bagikan :

Bir merupakan salah satu minuman fermentasi yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Selain karena harganya jauh lebih terjangkau daripada whisky atau tequila, bir memiliki citarasa pahit yang khas. Jika konsumen menginginkan rasa pahit yang lebih intens maka bir hitam patut masuk pilihan.

Umumnya, bir hitam diracik menggunakan dua hingga tiga jenis gandum atau malt. Ingin mendobrak tradisi lama, produsen bir lokal Indonesia PT Bali Hai Brewery Indonesia (BHBI) mencoba terobosan baru dengan menggunakan empat jenis malt.

Brew master PT BHBI, Daniel To menuturkan, empat malt yang digunakan merupakan hasil seleksi dari 20 jenis malt terbaik di dunia.

"Dari 20 jenis itu kami saring menjadi tujuh jenis baru, untuk kemudian dipersempit menjadi empat jenis malt yang pas untuk racikan bir," ujar Daniel dalam peluncuran produk anyarnya di Hard Rock Cafe, SCBD, Jakarta, Selasa (4/12).


Empat jenis malt yang digunakan di antaranya pilsen malt yang digunakan sebagai dasar, munich malt, crystal malt, dan chocolate malt.

Masing-masing jenis malt menyumbangkan cita rasa yang berbeda. Plisen malt, misalnya, memiliki warna yang sangat muda. Munich malt adalah salah satu base malt tertua di dunia bir. Daniel mengatakan, munich malt memberikan cita rasa manis yang menyenangkan.

Sedangkan crystal malt merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam pembuatan bir. Malt ini memberikan rasa pahit atau sekaligus warna karamel pada bir. Untuk chocolate malt, ini adalah Belgian malt yang dipanaskan pada suhu 220 derajat Celcius.

Pemanasan membuat malt berwarna agak gelap. Bir pun berwarna gelap dan mempunyai cita rasa cokelat dan kacang.

Rahasia Manis dan Pahit Bir Hitam Lokal Indonesia
Preview
Salah satu jenis malt yang digunakan untuk meracik bir hitam Panther Black. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)


Proses meracik bir hitam berlabel Panther Black ini terbilang rumit. Pasalnya, bir harus disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

Saat dicicipi, bir memiliki rasa lebih pekat daripada bir putih. Rasa pahit perlahan berganti menjadi rasa manis. Tapi bukan berarti rasa pahit pada bir benar-benar hilang. Rasa pahit itu akan muncul pada after taste bir.

"Untuk mendapatkan aromanya, minumlah bir menggunakan gelas," ujar Daniel.


Dalam kesempatan yang sama, Erwin Ruffin, marketing manager PT BHBI, mengklaim produk baru mereka sebagai satu-satunya bir hitam yang diracik menggunakan empat jenis malt.

Semangat inovasi baru ini terinspirasi dari kisah perjalanan band rock AC/DC. Keberhasilan band asal Australia ini dengan vokalis barunya, Brian Johnson, dengan album yang melejit menjadi salah satu yang mendorong PT BHBI untuk menelurkan bir hitam dengan empat jenis malt ini.

"Waktu band meluncurkan album baru, album pun melejit sampai jadi lifetime achievement. Ini yang kami pakai sebagai inspirasi," ujar Erwin dalam kesempatan yang sama..

Berita Terkait

populerRelated Article