Rajin Bersih-Bersih, 14 Juta Akun Nakal Didepak Dari Twitter
Uzone.id - Twitter jadi salah satu platform yang rajin sekali melakukan patroli dan razia akun-akun bermasalah.
Dari laporan WhizCase, Jumat, (12/09), sebanyak 14 juta akun Twitter sudah ditangguhkan selama 10 tahun terakhirAkun-akun yang kena patroli ini biasanya ditangguhkan sementara ataupun permanen sesuai dengan tingkatan kebijakan Twitter.
Sementara itu, 21 juta akun juga sedang dipertimbangkan untuk di-suspend, dan hampir 25 juta cuitan sudah dihapus oleh Twitter di periode 2012 hingga 2022.
Baca juga: Keamanan Twitter Merosot, Elon Musk Jadi Biang Kerok?
Catatan penting lainnya, Twitter menemukan fakta kalau setengah juta cuitan diposting oleh pengguna Twitter per harinya.
Angka suspend dari tahun ke tahun meningkat cukup signifikan, salah satunya di tahun 2018, akun yang kena suspend mencapai satu setengah juta, padahal tahun sebelumnya Twitter hanya mensuspend sekitar 6,7 ribuan akun saja.
Mengutip dari Gizchina, Jumat, (09/12), tahun 2019 menjadi tahun paling kelam karena Twitter menangguhkan 7,8 juta akun dalam kurun waktu satu tahun.
Ada berbagai alasan kenapa Twitter melakukan penangguhan akun-akun penggunanya, dari laporan di tahun 2021, warga Twitter banyak didepak dari platform karena cuitan bernada eksploitasi seksual terhadap anak-anak.
Impersonation juga menjadi salah satu alasan banyaknya warga Twitter yang ditendang dari platform. Kemungkinan alasan ini akan semakin banyak angkanya karena bos baru Twitter cukup tegas pada orang-orang yang meniru orang lain.
Baca juga: Pasca Beli Twitter, Elon Musk Malah Jadi Orang Terkaya di Dunia
Tweet-tweet yang berisi konten sensitif juga menjadi salah satu alasan Twitter untuk menangguhkan akun-akun penggunanya.
Selain itu, alasan lainnya yang mendorong perusahaan untuk menendang pengguna mereka adalah kekerasan, jasa-jasa ilegal, terorisme, ajakan self-harm, konten sensitif non-konsen, informasi pribadi dan lainnya.
Per 2022 ini, pengguna laki-laki di Twitter lebih banyak dibandingkan perempuan dengan persentase 56,4 persen laki-laki dan 43,6 persen perempuan.