icon-category Health

Remaja Ini Alami Skizofrenia Gara-Gara Kucingnya, Lho Kok Bisa?

  • 12 May 2019 WIB
Bagikan :

Kucing merupakan salah satu hewan yang banyak dipilih untuk dijadikan peliharaan. Tingkahnya yang lucu dan lincah membuat banyak orang jatuh hati kepada hewan ini. Banyak yang menganggap dengan memelihara kucing akan menjadi penghilang stress yang baik.

Kucing juga terkenal sering mencakar-cakar sesuatu entah untuk menandai wilayah atau mengasah kukunya. Bahkan kita sebagai majikannya juga tak luput dari sasaran cakaran kucing peliharaan kita. Biasanya kita hanya akan terluka dan meninggalkan bekas cakaran. Namun tak sedikit kasus alergi atau infeksi parah akibat cakaran dari seekor kucing.

Ilustrasi kucing 1
www.pixabay.com

Salah satunya seperti yang dialami oleh seorang remaja asal Amerika Serikat. Ia mengalami kejadian yang amat mengerikan akibat infeksi bakteri dari cakaran kucing peliharaannya. Kasus ini menggegerkan banyak pihak. Lho, kok bisa?

Dilansir dari Grid.ID, pada Oktober 2015 lalu, remaja laki-laki berusia 14 tahun itu tiba-tiba mengalami skizofrenia. Remaja yang awalnya aktif bersosialisasi, cerdas, dan sehat tersebut tiba-tiba menunjukkan gejala gangguan mental yang sangat menghawatirkan.

Keluarga meyakini bahwa hal tersebut bukanlah gejala dari pubertas yang dialaminya. Anaknya mengatakan bahwa dirinya adalah anak setan yang jahat dan terkutuk.

Oleh karena itu ia ingin melakukan bunuh diri karena takut jika sewaktu-waktu ia akan mencelakai keluarga dan teman-temannya. Selain itu, ia juga percaya bahwa kucing peliharaannya ingin membunuhnya! Wah seram sekali.

Ilustrasi kucing 2
www.iflscience.com

Keluarga lalu membawa anak ini untuk menemui para ahli. Dokter memutuskan untuk melakukan rawat inap psikiater dan memberinya resep obat. Namun perilaku ini terus berlanjut selama 18 bulan lamanya.

Dokter tidak menemukan faktor genetik yang menyebabkan sang anak mengalami skizofrenia. Namun sebuah bekas cakaran di sepanjang paha dan ketiak sang anak cukup membuat curiga dokter yang memeriksanya.

Berdasarkan hal tersebut, dokter kemudian mencari tahu apakah sang anak mengalami infeksi akibat dari luka tersebut. Hasilnya mengejutkan semua pihak. Remaja tersebut positif mengalami infeksi akibat bakteri Bartonella henselae setelah uji sampel darah.

Sesuai dugaan dokter, infeksi ini disebabkan oleh gigitan atau cakaran dua kucing peliharaannya yang diambil dari jalanan.

Ilustrasi kucing 3
www.foxnews.com

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Toxoplasma gondii, parasit yang dibawa oleh kucing dapat dikaitkan dengan masalah gangguan mental. Parasit ini dapat menyebabkan perubahan penting pada pola pikir manusia misalnya perilaku yang agresif.

Kasus remaja 14 tahun ini memberikan kesempatan bagi Para peneliti untuk menyelidiki apakah bakteri dan parasit ini memiliki hubungan yang menyebabkan skizofrenia. Beruntungnya, pada Maret 2019 lalu, kondisi remaja tersebut membaik setelah diberikan terapi antimikroba.

Ilustrasi kucing 4
www.independent.co.uk

Jadi, meskipun kucing itu lucu dan menggemaskan, kita perlu berhati-hati dan tidak boleh mengabaikan luka akibat cakaran maupun gigitan kucing. Tidak hanya itu, air liur dan kuku kucing juga akan berbahaya bagi tubuhmu, lho! Ada baiknya kamu juga rajin memberikan vaksin dan vitamin agar kucingmu tetap sehat.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini