Home
/
Film

Resensi Film: Emosi Naik Turun di Atas Ring Tinju ‘Creed II’

Resensi Film: Emosi Naik Turun di Atas Ring Tinju ‘Creed II’
Hani Nur Fajrina29 November 2018
Bagikan :

Spoiler-free.

Uzone.id -- Sekuel ‘Creed’ akhirnya dirilis juga. Diberi judul ‘Creed II’, film ini masih bergenre action campur drama yang fokus pada dunia tinju di Amerika Serikat. Tentu saja masih dibintangi oleh karakter Creed dan sang legenda Rocky Balboa.

Perbedaan besar antara ‘Creed’ dan ‘Creed II’ terletak di kursi sutradara. ‘Creed’ yang tayang pada 2015 digarap oleh Ryan Coogler yang namanya semakin melambung berkat ‘Black Panther’. Sementara ‘Creed II’ disutradarai oleh Steven Caple Jr. Kemudian, penulis skenarionya juga berbeda. ‘Creed’ turut dipegang oleh Coogler, sementara aktor Sylvester Stallone turut andil dalam pembuatan skenario ‘Creed II’.

Dua posisi krusial dalam pembuatan film tersebut kerap menentukan jalan cerita film secara keseluruhan. ‘Creed’ jelas tidak akan dilupakan, sedangkan ‘Creed II’ sebagai penerusnya mengandung alur yang terasa begitu cepat, namun untungnya keseruan film ini tetap dapat dinikmati.

Preview

(Foto: Barry Wetcher/Metro-Goldwyn-Mayer Pictures Inc. dan Warner Bros. Entertainment Inc.)

Adonis “Donnie” Creed (Michael B. Jordan) yang sedang menjalani kehidupan pribadinya dengan normal tiba-tiba ditantang untuk melawan Viktor Drago (Florian Munteanu), petinju berbadan besar asal Rusia yang merupakan anak dari Ivan Drago (Dolph Lundgren).

Nama Ivan Drago bagi para pencinta kisah Rocky sejak era 1970-1980an, sudah pasti tidak asing lagi. Ivan Drago adalah lawan Apollo Creed di ring tinju pada tahun 1985. Apollo yang tak lain adalah ayah dari Donnie kala itu dikalahkan oleh Ivan Drago hingga tewas.

Sadar bahwa ayahnya tewas karena Drago, Donnie pun merasa harus membesarkan nyali agar dapat menjawab tantangan pihak Drago untuk bertarung di ring tinju di San Francisco. Hal ini tidak disetujui oleh Rocky Balboa (Sylvester Stallone) dan membuat hubungannya dengan Donnie merenggang.

Preview

(Foto: Barry Wetcher/Metro-Goldwyn-Mayer Pictures Inc. dan Warner Bros. Entertainment Inc.)

Sebagaimana film action campur drama, ‘Creed II’ tetap menyajikan emosi manusiawi yang dapat dimengerti oleh penonton. Ketika tahu apa alasan Rocky menentang Donnie melawan Drago, hal ini menciptakan simpati bagi kedua karakter -- Rocky begitu peduli dengan Donnie namun di sisi lain dia pasti trauma terhadap kematian Apollo tempo hari, semetara Donnie yang begitu keras kepala tetap bersikeras pada pendiriannya untuk membuktikan bahwa dirinya tidak lemah dan tampak ada percikan dendam di dalam dirinya yang kalau dipikir-pikir, sangatlah lumrah.

Dinamika hubungan Donnie dan Rocky di film ini cukup membuat perasaan campur aduk. Drama yang ditampilkan tak hanya berada di apartemen, pinggir jalan, atau tempat latihan saja, namun sampai ke atas ring tinju.

Michael B. Jordan tetap tampil mempesona sebagai Donnie, pribadi tangguh namun keras kepala yang terkadang bisa bersikap seperti anak kecil ketika menghadapi kekasihnya, Bianca (Tessa Thompson). Hubungannya dengan Bianca juga mengalami perkembangan besar di film ini dan cukup membuat emosi ikut-ikutan naik turun. Untungnya, ada selingan komedi yang membuat alur cerita tidak terasa monoton.

Preview

(Foto: Barry Wetcher/Metro-Goldwyn-Mayer Pictures Inc. dan Warner Bros. Entertainment Inc.)

Ada satu hal yang agak disayangkan, yakni berasal dari karakter Ivan dan Viktor Drago. Secara penampilan, keduanya memang memancarkan aura ‘villain’. Namun, emosi yang ditunjukan terasa kurang dalam dan kurang menyentuh. Semuanya terbantu oleh dialog-dialog saja seperti, “kau harus kalahkan dia! Kau habisi dia!”.

Sejatinya film ini akan terasa lebih maksimal jika penonton memang sudah mengikuti saga ‘Rocky’ dari awal, karena rasa thrill-nya pasti akan berbeda. Namun, hal ini bukan masalah besar, karena secara garis besar film ini tetap menghibur dan membuat hati berdebar kencang.

Preview

(Foto: Barry Wetcher/Metro-Goldwyn-Mayer Pictures Inc. dan Warner Bros. Entertainment Inc.)

Selebihnya, ‘Creed II’ sanggup memberikan energi berupa efek suara, teknik slow-motion, serta koreografi tinju yang memukau di atas ring. Sepanjang pertandingan mampu membuat emosi naik-turun, sembari bertanya-tanya dalam hati apakah Sang Creed dapat bertahan hidup dan menjadi juara dunia bertahan, atau bernasib sama seperti ayahnya.

‘Creed II’ sudah tayang di jaringan bioskop Indonesia.

populerRelated Article