Resensi Film: Ketika Thriller ‘Bird Box’ Gagal Sebar Teror
Spoiler-free.
Uzone.id — Salah satu film anyar dengan distribusi Netflix yang tayang menjelang Natal adalah ‘Bird Box’. Alih-alih film tentang hangatnya keluarga di tengah lebatnya salju dan kehadiran sinterklas, film ini justru menceritakan tentang dunia serba kacau yang sering disebut post-apocalypse.Daya tarik utama film ini terletak di pemeran utama, yakni Sandra Bullock yang mengenakan kain penutup mata di trailer. Minimal, penonton langsung menangkap maksud dari premis ini, yakni orang-orang harus menutup mata untuk bertahan hidup.
Film ini dibuka dengan latar masa sekarang, di mana wanita bernama Mallorie (Bullock) sedang memperingatkan dua anak kecil untuk tetap mengenakan penutup mata selama perjalanan menyusuri sungai dengan perahu menuju tempat pengungsian yang memakan waktu dua hari. Dua anak perempuan dan laki-laki itu hanya diberi nama Boy dan Girl.
Dengan tone warna sinematografi serba kelam, penonton dibawa ke masa lampau 5 tahun lalu, di mana nuansanya lebih cerah dari sebelumnya. Mallorie tampak hamil tua dan hendak mengunjungi dokter bersama kakaknya, Jessica (Sarah Paulson). Sebelum berangkat, ada tayangan di TV mengenai wabah janggal di berbagai negara seperti Rusia di mana orang-orang berbondong-bondong bunuh diri tanpa sebab.
Setelah beberapa menit berlalu usai Mallorie memeriksa kandungan di rumah sakit, wabah bunuh diri itu mendadak sudah tiba di kota tersebut. Ternyata, dorongan bunuh diri itu timbul ketika manusia melihat suatu entitas yang (mendadak) hadir di Bumi.
Maka, cara paling mungkin untuk bertahan hidup adalah menutup mata saat berada di luar ruangan. Intinya seperti itu.
Mencekam di awal, sisanya gagal sebar teror nyata
Bisa dibilang, ‘Bird Box’ memberikan nuansa penasaran di 20 menit pertama. Penonton dibikin bertanya-tanya kenapa mendadak orang bisa terdorong untuk bunuh diri dengan cara yang beragam. Ada yang membenturkan kepala ke kaca, menabrakan diri ke kendaraan, hingga loncat dari ketinggian.
Belum lagi ketegangan terpancar dari karakter Mallorie yang tengah hamil. Dia harus lari-lari di tengah keramaian manusia yang secara implisit ingin menyuguhkan suasana ‘kiamat’.
Mallorie yang akhirnya diselamatkan oleh sejumlah orang yang menetap di sebuah rumah akhirnya mempelajari tentang survival alias bertahan hidup hingga bayinya lahir. Sejumlah orang yang ada di dalam rumah itu adalah Douglas (John Malkovich), Tom (Trevante Rhodes), Cheryl (Jacki Weaver), Olympia (Danielle Macdonald).
Baca juga: Resensi Film 'Spider-Man: Into the Spider-Verse'
Sayangnya, film alur maju-mundur ini gagal memberikan teror nyata hingga adegan krusial yang berada di tengah sampai akhir film. Sang sutradara, Susanne Bier tampaknya ingin menonjolkan sisi drama dari tiap karakter yang saling berbenturan dari segi sifat hingga rasa cemas mereka akan kelangsungan hidup.
Bukannya turut merasakan teror dari wabah janggal tersebut, ‘Bird Box’ malah terasa hanya menyajikan kisah bagaimana orang-orang clueless tersebut bertahan hidup dengan menutup mata agar tidak membunuh dirinya sendiri.
Tak ada greget yang membuat gue merasa simpati terhadap tiap karakter. Jika ada adegan di mana orang tak sengaja melihat ke entitas bahaya tersebut, ya sudah, gue pun sudah tahu akibatnya: pasti dia akan bunuh diri. So, film ini minim kejutan.
Jika kamu berharap entitas jahat itu diungkap di tengah atau di akhir film, siap-siap kecewa karena tidak ada penjelasannya sama sekali -- apakah entitas itu makhluk asing dari luar planet, makhluk gaib yang bangkit dari neraka, atau lainnya.
Yang jelas, film ini tampak ingin membangun teror dengan mengajak penonton turut merasakan bagaimana rasanya hidup tanpa melihat sebagai satu-satunya cara untuk bertahan hidup -- sudah pasti mengerikan. Namun, sayang sekali teror itu gagal tersampaikan.
‘Bird Box’ sudah tayang di layanan streaming Netflix.