Review: Samsung Galaxy S21 FE Dijual Rp10 Juta, Make Sense Kah?
Uzone.id - Bagi kamu yang ingin merasakan ponsel flagship namun tak ingin mengeluarkan uang lebih dari Rp10 juta, Samsung Galaxy S21 FE 5G yang sudah dijual di Indonesia sejak 9 Januari lalu, bisa jadi pilihan nih gaes.
Galaxy S21 FE dijual pertama kali lewat program early bird pada 9-10 Januari 2022 lewat situs resmi samsung. Kode FE sendiri bisa kita istilahkan flagship ekonomis karena ini flagship paling murah di jajaran ponsel Samsung.Di periode early bird, harga Galaxy S21 FE 5G dibanderol mulai dari Rp8.999.000 alias Rp9 juta untuk memori 8GB / 128GB dan harga Rp9.999.000 alias Rp10 juta untuk memori 8GB / 256GB.
Di program tersebut, pembeli juga mendapat keuntungan Rp2.172.500. Tentu saja, tidak semua konsumen yang mendapatkan paket istimewa ini.
Samsung Galaxy S21 FE yang saya pegang warna White (putih). Warna lainnya ada Olive, Lavender, dan Graphite.
BACA JUGA: Dirilis Minggu Depan, Vivo V23 5G Bisa Berubah Warna!
Layar
Galaxy S21 FE ini banyak mengadopsi fitur dari sang kakak, Galaxy S21, seperti panel Dynamic AMOLED 2X dengan dukungan HDR+ dan refresh 120Hz sehingga menghasilkan gambar begitu mengagumkan.
Bagian layarnya flat alias tidak melengkung. Model kamera depan punch hole ditempatkan di tengah. Menariknya, ponsel ini punya bezel yang tipis, namun di bagian bawah terlihat lebih tebal.
Saya merasakan sendiri ponsel ini bisa memberikan pengalaman sinematik yang lebih baik ketika menonton film lewat aplikasi, apalagi didukung dengan bingkai yang tipis.
Layarnya punya resfresh rate 120 Hz, dan dilapisi Gorilla Victus. Tentu saja, bikin nyaman saat kita berlama-lama memainkan ponsel ini.
Konten Netflix sudah bisa play HDR10 dan YouTube juga bisa sudah support HDR10, di mana kecerahan maksimum 1.000 nits (ukuran kecerahan) dan kedalaman warna 10 bit sehingga menghasilkan kecerahan dua kali lipat dibandingkan layar biasa.
Saya juga coba melihat layar ponsel ini di luar ruangan yang terkena cahaya matahari cukup terik. Layar Samsung Galaxy S21 FE 5G ini masih bisa bikin nyaman, terang dan jelas. Begitu juga ketika kita melihat layar di ruangan yang redup, masih tetap nyaman.
Pengalaman multimedia pada ponsel ini juga terbilang ciamik, ada dual stereo ditambah layarnya sudah flagship.
Untuk keamanan, Samsung S21 FE 5G memakai sidik jari di bawah layar yang cukup responsif, kemudian tersedia juga face unlock yang bisa berfungsi dalam kondisi minim cahaya.
Chipset
Ponsel ini juga memakai chipset Exynos 2100, yang merupakan chipset flagship milik Samsung. Lebih utama lagi, Galaxy S21 FE jadi ponsel pertama Samsung yang menjalankan Android 12 dengan dukungan One UI 4.0.
Kamera
Desain ponsel ini masih mengadopsi Galaxy S21, tonjolan kamera kelihatan banget. Bagi kamu pencinta fotografi, Samsung Galaxy S21 FE patut dipertimbangkan. Dengan mesin yang kuat, kamera ponsel ini bisa menghasilkan gambar-gambar dengan kualitas baik, terutama di malam hari.
Susunan kamera Galaxy S21 FE juga sama seperti versi Galaxy S20 FE yang rilis tahun 2021. Di bagian belakang ada tiga kamera: kamera utama 12MP F/1.8 + OIS, kamera Ultrawide 12 MP F/2.2 dan Telephoto 8MP F/2.4 + OIS
Asyiknya, telepohoto 8MP di ponsel ini terdapat 3x Optical Zoom sehingga memungkinkan kita mendapatkan gambar-gambar dari jarak jauh. Di bagian depan terdapat kamera 32MP F/2.2
Fitur telephoto, selain zoom juga bisa dijadikan portrait. Berikut ini foto mode auto dan mode telephoto saat siang hari, hasilnya cukup baik.
Fitur kamera Galaxy S21 FE 5G juga sudah lengkap: ada Coretan AR, Pro, Panorama, Makanan, Malam, Video Potret, Video Pro, Gerakan Super Lambat, Gerak Lambat, Hyperlapse, dan Rekaman Ganda. Ada juga fitur Bixby Vision dan Zona AR.
Untuk mode Pro ada shutter speed hingga 32 detik.
Video pada kamera belakang bisa mendukung hingga 4K 60 FPS. Namun, untuk kamera depan bisa mendukung 4K namun mentok di 30 FPS.
Untuk video bisa pakai mode ultrawide dan bisa juga telephoto. Saat merekam video juga bisa memanfaatkan fitur super steady agar hasilnya tidak goyang. Namun, cuma bisa sampai 1080p 30 FPS dan masih bisa ultrawide. Begitu juga dengan kamera depan bisa memanfaatkan super steady.
Baterai
Baterai yang ditanamkan pada Galaxy S21 FE sebesar 4.500 mAh. Itu sama dengan Galaxy S20 FE. Baterai sebesar itu cukup menopang kebutuhan pengguna saat menonton film seharian.
Layanan 5G
Samsung Galaxy s21 FE sudah bisa menangkap sinyal 5G. Ya, meskipun arena 5G di Indonesia masih terbatas, namun fitur 5G ini setidaknya bisa tetap mendukung hingga beberapa tahun mendatang.
Desain
Desain Samsung Galaxy S21 Fe 5G menurut gue sudah menarik, meskipun bodi bagian belakang terbuat dari polycarbonat atau sejenis plastik, namun bingkainya sudah pakai alumunium sehingga sangat kokoh saat kita genggam.
Tampilan bodi belakang sudah dilapisi mate sehingga tidak terlihat bodinya terbuat dari plastik. Kelebihan mate lainnya, tidak meninggalkan sidik jari.
Ukuran ponsel ini juga terlihat pas, tidak terlihat terlalu kompak dengan ukuran layar 6,4 inci.
Di bagian bawah Galaxy S21 FE 5G terdapat port USB Type-C dan slot SIM Card dengan dual Nano SIM Card dan keduanya sudah 5G. Sayangnya tidak terdapat hybrid Micro SD dan jack audio 3,5 mm juga dihilangkan.
Sertifikat IP68
Samsung Galaxy S21 FE 5G sudah mendapat fitur flagship lainnya, yakni sertifikat IP68 alias anti-air. IP68 berarti ponsel ini bisa direndam di air tawar sedalam 1,5 meter dengan durasi 30 menit.
BACA JUGA: Harga Samsung Galaxy S21 FE 5G di Indonesia, Mulai Rp8 Jutaan
Kesimpulan
Bagi yang ingin membeli ponsel flagship di bawah Rp10 jutaan, Samsung Galaxy S21 FE 5G bisa jadi pilihan.
Apakah harganya terlalu mahal? Saya rasa masih make sense sih. Kamu bisa mendapat pengalaman smartphone flagship tanpa harus mengeluarkan uang hingga belasan juta rupiah.
Ponsel ini juga sudah punya desain yang oke punya, sudah pakai Android 12, sudah 5G, kamera kualitas flagship, layar Dynamic AMOLED 2x, dan chipset Exynos 2100.
Android 12 pada ponsel ini juga menghadirkan Color Palette, juga terdapat fitur flagship Always on display, Side Key, Samsung Dex, Game Launcher dan Dual Messenger.
Untuk kekurangannya sendiri, ponsel di atas Rp8 juta ini tidak menyediakan kepala charger. Konsumen cuma mendapat kabel yang kedua ujungnya tipe Type-C dan mendukung fast charging 25 watt.