Review Realme C55: Fitur Naik Kelas, Harganya Tetap Murah
Uzone.id - Realme C Series merupakan smartphone ‘kasta terendah’ yang dipasarkan Realme di Indonesia. Banderol harganya rata-rata di Rp1 juta sampai 3 jutaan, spesifikasinya pun kebanyakan pas-pasan. Tapi hadirnya Realme C55 di Indonesia, seakan bikin C Series naik kelas.
Smartphone ini membawa desain khas iPhone 14 Pro, yakni Mini Capsule. Saat peluncuran, Realme sampai membanggakan ponsel ini sebagai smartphone Android pertama yang mengadopsi fitur tersebut.Di harga Rp2 jutaan, pemakaian kamera 64 MP dan kehadiran NFC juga bikin Realme C55 menarik. Lalu, bagaimana dengan kualitas secara keseluruhannya?
Berikut tim Uzone.id beberkan review lengkap Realme C55 yang dibanderol mulai Rp2,4 jutaan sampai Rp2,9 jutaan ini.
Desainnya glowing
Desain Realme C55 kelihatan cantik, apalagi untuk warna Sunshower. Ya, kebetulan unit Realme C55 yang kami review memiliki kelir warna silver dengan efek gradasi warna yang glowing.
Jadi ada dua tekstur permukaan bodi pada smartphone ini. Matte dan halus pada bodi utama, dan warna silver yang dibubuhi pada panel seperti kaca di bagian bingkai kamera.
Pada sebagian besar permukaan bodi, smartphone ini menampilkan efek warna ‘mejikuhibiniu’ yang indah. Memang sih desain seperti ini sudah lumrah untuk ponsel Android, tapi buat ponsel kelas entry sampai low-end, desain tersebut tergolong mewah.
Efek gradasi warna ini bakal kentara banget ketika bodi ponsel terpapar sinar matahari yang terik. Efek transisi cahayanya pun membuatnya kelihatan mahal, kami senang dengan cara Realme meningkatkan ‘derajat’ dari ponsel murah agar tak kelihatan murahan.
Satu kurangnya, ya bingkai kameranya itu. Kenapa gak dibuat seragam saja dengan penampang belakang bertekstur matte? Dengan desain seperti kaca ini, malah bikin ponsel kelihatan mudah kotor di bagian kamera dan mengurangi estetika desain bagian belakang secara keseluruhan.
Jujurly, padahal semuanya sudah kelihatan hampir sempurna, baik dari lingkaran kamera yang sudah kekinian, kamera dengan desain frameless, dan pilihan warna yang premium nan cantik. Duh ada saja yang bikin kurang, deh!
Nyaman digenggam, punya triple slot SIM + microSD
Tambah lagi daftar smartphone Android yang nyaman untuk digenggam dan dibawa kemana-mana. Realme C55 jadi ponsel baru yang masuk ke daftar tersebut, lantaran form factor-nya yang ringkas.
Bingkai bodi smartphone ini dibuat flat, tapi tepiannya cukup melengkung dan tak menyudut. Plus, bodinya pun memang sudah tipis dengan ketebalan 7,89mm saja.
Dengan bobot hanya 189,5 gram yang relatif ringan, membuatnya enak digenggam satu tangan maupun dimasukkan ke kantong celana. Secara build quality pun, meningkat dari Realme C33, meski sama-sama dibuat dari material polikarbonat alias plastik.
Dalam hal ketersediaan port dan tombol-tombol, Realme C55 punya triple slot yang terdiri dari 2 kartu SIM berukuran nano dan microSD yang mendukung sampai 1 TB. Slot tersebut terletak di sisi kiri bodi.
Sementara di sisi kanan, ada tombol power sekaligus fingerprint scanner. Ada juga tombol volume yang cukup mudah dijangkau jari. Di sisi bawah, ada jack audio 3,5mm, mikrofon, USB-C, dan speaker.
Layar Mini Capsule ala-ala Dynamic Island
Saat Realme C55 diperkenalkan resmi di Indonesia, smartphone ini diplot sebagai ponsel pertama dengan desain ‘Mini Capsule’. Iya sih memang pertama ada di ponsel Android, tapi desain punch hole seperti pil tersebut begitu mirip tampilannya dengan iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max.
Mini Capsule ini bertujuan agar lubang kamera di tengah atas layar tak lagi tampil membosankan. Tampilannya kini lebih dinamis, kendati fungsinya tak selengkap Dynamic Island di iPhone keluaran terbaru.
Sejauh ini, cuma ada beberapa fungsi saja yang didukung Mini Capsule, seperti status baterai, penggunaan data, statistik langkah, hingga proses charging yang akan ditampilkan oleh Mini Capsule.
Realme pun seakan masih ‘malu-malu’ untuk memajang fitur ini di pengaturan layar atau Display. Fitur ini sedikit disembunyikan, tepatnya pada bagian Realme Lab yang bisa kalian temukan di pengaturan atau Settings.
Berbicara soal layar, smartphone ini punya layar berjenis IPS LCD dengan ukuran 6,72 inci dan sudah beresolusi Full HD+. Untuk pertama kalinya di C Series, Realme kasih dukungan refresh rate 90Hz untuk Realme C55.
Memadukan layar yang luas, resolusi tinggi, dan tingkat refresh rate yang cepat, adalah fitur yang terbilang mewah buat sebuah smartphone harga Rp2 jutaan. FItur-fitur itu gak cuma asal ditaruh saja, tapi beneran berfungsi dengan baik.
Layarnya yang luas memanjakan kami yang senangnya melihat konten video dalam format vertikal. Resolusi tinggi pun berguna banget saat kami menonton film atau video di resolusi yang tinggi. Dan, refresh rate 90Hz bikin transisi antar menu, aplikasi, maupun saat scrolling media sosial jauh lebih smooth atau mulus.
Cuma satu yang cukup disayangkan, kualitas layarnya tak didukung penuh oleh kemampuan audio dari smartphone ini. Speaker-nya mono, kualitas audionya agak sember saat diset ke level tertinggi , gak banget deh!
Performanya stabil, baterainya awet
Gak muluk-muluk deh kalau soal smartphone Rp2 jutaan. Dapat ponsel dengan performa yang gak ngelag dan baterainya awet, itu sudah lebih dari cukup.
Inilah yang kami dapat dari Realme C55. Smartphone ini ditenagai prosesor MediaTek Helio G88, chipset lawas yang usianya sudah 2 tahun. Kendati tergolong SoC (system on chip) ‘tua’, kinerjanya masih bisa diperhitungkan sampai sekarang.
Perlu diketahui, Helio G Series dari MediaTek dibuat sebagai chipset untuk menunjang para gamer kasual. Prosesor di seri ini punya kinerja yang cukup stabil, dipakai main game pun tetap sanggup meski grafisnya tak bagus-bagus amat.
MediaTek Helio G88 sendiri dirancang menggunakan arsitektur 12nm dengan clock-speed maksimum 2 GHz. Dari pengujian kami dengan AnTuTu Benchmark versi 9, skornya hanya 263 ribuan poin saja, begitu juga dengan PCMark yang hanya 8.600 poin, tak impresif memang.
Tapi rasanya kurang pas kalau menilai performa sebuah smartphone hanya dari skor benchmark-nya saja. Poin yang didapatkannya memang kecil, harus diakui, tapi kinerja secara real life cukup baik buat harganya.
Performanya stabil, dipakai buat membuka aplikasi secara bergantian, chatting, main game, dan keperluan lainnya, semuanya lancar tanpa lag. Hal ini juga terbukti saat kami menguji Realme C55 dengan PCMark.
Dapur pacu Realme C55 totalitas dalam mengatasi simulasi pengujian yang diberikan PCMark. Hingga akhir, kinerjanya stagnan di 100 persen, dan itu impresif menurut kami.
Apakah memengaruhi konsumsi daya baterai? Tidak juga, dan itulah bagusnya MediaTek Helio G88 dan sistem operasi Realme UI 4.0 berbasis Android 13, daya baterai smartphone ini tetap awet-awet saja.
Dari pengujian, Realme C55 mampu bertahan hingga 15 jam dengan proses yang terus berjalan non-stop dan layar yang ditampilkan pada intensitas cahaya maksimum. Adapun sisa baterainya mencapai 19 persen, cukup oke kan?
Oiya, Realme C55 juga sudah didukung teknologi fast charging 33W SuperVOOC yang bisa ngecas baterai dalam waktu singkat. Lagi-lagi diuji secara langsung, mengisi baterai dari 11 persen sampai penuh butuh waktu 1 jam 32 menit saja.
Selama proses charging berlangsung, layar tetap dibiarkan menyala dan ponsel terhubung ke jaringan WiFI.
RAM up to 16 GB, sudah didukung NFC
Realme C Series yang erat kaitannya dengan segmen low-end, langsung terasa naik kelas setelah kemunculan Realme C55. Smartphone ini membawa RAM 8 GB berjenis LPDDR4X, yang bisa di-upgrade dengan teknologi RAM Expansion hingga 8 GB.
Alhasil, RAM totalnya pun mencapai 16 GB. Kapan lagi ada smartphone ‘semurah’ ini punya RAM yang lega kan? Ditambah, memori penyimpanannya yang mencapai 256 GB dan bisa ditambah menggunakan microSD sampai 1 TB.
Slotnya pun ada tiga, dua SIM + microSD, jadi pengguna tak perlu mengorbankan SIM 2 untuk memasukkan microSD.
Kelebihan lain dari Realme C55 adalah NFC. Ya, mulai dari seri ini, Realme berkomitmen untuk memasukkan fitur NFC ke smartphone harga Rp2 jutaan.
Fungsi NFC memang dibutuhkan pada zaman sekarang. Bisa cek dan top up saldo e-money tanpa repot.
Kamera 64 MP yang berkualitas
Realme C55 punya dua kamera di belakang dan satu di depan. Kamera utamanya 64 MP dengan sensor Omnivision UV64B yang dipasangkan dengan kamera B&W 2 MP. Sementara di depan, ada kamera selfie 8 MP.
Sensor 64 MP yang digunakan smartphone ini sama dengan Realme GT Master Edition, sehingga soal kualitas sih harusnya 11-12. Secara default, kamera ini menghasilkan gambar dengan resolusi 16 MP, berkat skema pengambilan gambar 4-in-1 pixel binning.
Dalam hal kualitas, subjektif memang. Tapi entah kenapa, rata-rata hasil kamera dari smartphone menengah Realme itu cenderung lebay. Saturasi warnanya kenceng bener, jauh dari kata natural.
Rentang dinamisnya tetap dapat, detailnya pun bagus sebenarnya. Kalau boleh dibilang, pemrosesan warnanya terlalu ekspresif. Hasil ini kalau AI (artificial intelligence) tak diaktifkan. Kalau dinyalakan, saturasi warnanya makin kenceng lagi.
Kalau saja tingkat saturasinya gak terlalu tinggi, kualitas gambar secara keseluruhan bisa saja lebih baik.
Dilengkapi dengan kamera B&W 2 MP, alhasil Realme pun melengkapi ponselnya dengan beberapa fitur, salah satunya Street Photography. Umumnya, fitur ini cuma disematkan pada GT dan number series saja, dan sekarang ada di C Series.
Beberapa filter disematkan pada fitur ini, salah satunya B&W Plus FIlter yang cocok banget buat kalian yang gemar foto monochrome atau black & white.
Dengan kamera ini pula, kalian bisa mengambil foto portrait dengan efek yang memukau di kelasnya. Ada 2 filter yang bisa diterapkan, yakni Bokeh Flare Portrait dan AI Color Portrait.
Masing-masing filter tersebut ditopang oleh teknologi AI yang mampu memisahkan objek utama dengan latar belakang, dan memberikan efek yang berbeda-beda. Bokeh Flare Portrait memberikan efek buram yang cakep dan AI Color Portrait menonjolkan warna di objek utama dan membuat latar belakang jadi hitam-putih.
Berbicara kamera depan, kamera selfie 8 MP di Realme C55 juga hasilnya cukup baik, hanya kurang di pemrosesan latar belakang saja. Detail dan warna pada objek utama lumayan bagus, terutama saat selfie di kondisi cahaya yang mendukung.
Hanya saja, saat swafoto dengan kondisi matahari yang terik, sistem kamera agak kewalahan memproses cahaya terang di bagian belakang. Alhasil, foto pun jadi over brightness, padahal objek utamanya sudah bagus.
Soal video, kami bisa merekam di resolusi Full HD pada 30 FPS saja. Goyang-goyang hasilnya, lantaran tak ada dukungan penstabil gambar yang proper.
Hasil kamera:
Kesimpulan
Realme C55 layak banget kalian perhitungkan, terutama buat kalian yang memang cari smartphone murah harga Rp2 jutaan. Meski harganya murah, tapi kualitasnya tak murahan.
Secara desain, Realme sukses merancangnya dengan baik, dari build quality, warna, sampai ‘tiruan’ Dynamic Island pun berhasil diterapkan perusahaan asal China ini.
Komposisi dapur pacunya juga menghasilkan kinerja yang stabil sepanjang hari. Baterainya pun awet, bisa banget menemani kalian sehari-hari dengan sekali pengecasan saja.
Bagian kamera memang kurang impresif, lantaran sistem kamera Realme yang terlalu ekspresif dalam memproses warna gambar. Namun setidaknya, dengan harga Rp2 jutaan, ponsel ini menyuguhkan detail yang cukup baik di kelasnya.
Dengan adanya NFC juga jadi nilai tambah pada smartphone ini. Ya, Realme C55 berhasil bikin C Series yang notabene sebagai ponsel low-end berasa langsung naik kelas. Kapan lagi punya smartphone all-rounder di harga Rp2 jutaan, kan?