Review Samsung Galaxy A31: Cukup, Tapi Agak Nanggung Sebenarnya
Uzone.id - Samsung Galaxy A31 resmi diluncurkan di Indonesia secara virtual pada 5 Mei 2020 lalu dengan harga Rp 4,2 juta. Sedikit lebih murah dibanding rata-rata harga Samsung Samsung Galaxy A51 yang dijual di marketplace saat ini. Itulah yang membuatnya terkesan agak nanggung.
Dari bodi A31 dengan A51 agak mirip, demikian juga spesifikasinya yang sama-sama memiliki RAM 6GB. Lalu kalau begitu, apa istimewanya Samsung Galaxy A31?Samsung Galaxy A series merupakan ponsel kelas menengah Samsung. Di kelas ini ada 3 varian A71, A51 dan A31 yang paling akhiri dirilis sekaligus yang paling bawah di antara ketiganya.
Desain Khas A Series
Meski untuk pasar yang lebih terjangkau, tapi Galaxy A31 tetap memiliki desain kokoh dan solid khas seri A. Tepian rangkanya terbuat dari alumunium, sedangkan bagian belakangnya terbuat dari plastik yang cukup keras.
Perbedaan yang cukup kentara paling dari jenis layar yang digunakan. Tak seperti Galaxy A51 dan Galaxy A71 yang menggunakan layar infinity O display, di Galaxy A31 Samsung memilih untuk pakai layar infinity U display.
Sementara untuk bobot dan tata letak port tak berbeda jauh dengan seri A lainnya. Bentuk kamera juga mirip dengan A51 yang sama-sama punya 4 lensa yang disatukan di dalam kotak persegi di belakang ponsel.
Samsung Galaxy A31 juga sudah dibekali pemindai sidik jari di dalam layar. Jadi persis seperti A51 dan A71, tak seperti seri M yang masih mempertahankan finger print di bagian belakang bodinya.
Dan seperti seri A lainnya, walau punya dua speaker yang terletak di bagian atas dan bawah, tapi ponsel ini masih menggunakan konfigurasi mono. Jadi speaker atas hanya berfungsi untuk menerima panggilan telepon dan satu lagi untuk keluaran suara musik dan lainnya.
Secara umum desainnya masih mempertahankan kelas menengah ponsel Samsung. Solid, tak terlalu berat, dan enak digenggam. Perbedaan mencolok memang hanya di spesifikasinya saja.
Layar Cemerlang Chipset Cukup Kencang
Samsung Galaxy A31 punya bentang layar 6,4 inci beresolusi 1080 x 2400 piksel dengan tipe panel Super AMOLED yang punya khas menghasilkan warna cemerlang. Layar dengan tipe ini memang paling enak kalau buat nonton film di Netflix atau bermain game, karena saturasi warnanya agak lebih kuat dengan tingkat warna hitam yang sangat pekat.
Paduan layar 6,4 inch dengan rasio 20:9 juga membuatnya enak dipakai untuk bermultitasking. Jadi kalian bisa menggunakan mode split screen untuk beberapa aplikasi yang mendukung, misal membuka galeri sembari browsing Internet.
Baca Juga: 5 Alasan Galaxy A31 Cocok untuk Gamers
Dan meski punya layar besar, menggunakan Galaxy A31 ini dengan satu tangan juga ternyata mudah. Selain karena bobotnya yang cuma 185 gram, tepian ponsel ini yang membulat juga menyumbang ergonomi saat dipakai.
Itu bicara soal layar, lalu bagaimana dengan performanya?
Mungkin ini adalah satu dari sebagian kecil ponsel Samsung yang memakai chipset buatan MediaTek. Ya, kebanyakan memang Samsung chipset buatan mereka sendiri atau seri Snapdragon dari Qualcomm.
Samsung Galaxy A31 ditenagai chipset MediaTek Helio P65 yang di dalamnya terdiri dari dual-core Cortex-A75 dengan kecepatan 2.0 GHz dan hexa-core Cortex-A55 1,7 GHz, serta GPU Mali-G-52. Ditambah RAM 6GB mestinya ponsel ini tidak keberatan menjalankan berbagai aplikasi dan game.
Setidaknya itu yang terlihat dari pengujian kami dengan menggunakan berbagai aplikasi benchmark ponsel. Berikut ini adalah hasilnya:
Pengalaman kami selama dua pekan menggunakan Samsung Galaxy A31 untuk berbagai aktivitas seperti pesan instan, media sosial, email dan sesekali video conference tak pernah menemui kendala apa pun. Lancar dan tak perlu membersihkan memori tiap kali ingin berpindah aplikasi.
Sedangkan untuk game. Hmm.. jujur saja, ponsel ini memang bukan yang tercepat, tapi bisa dibilang sudah memenuhi syarat dasar memainkan game dengan nyaman berkat bantuan aplikasi Game Booster dari Samsung.
Fungsi aplikasi kecil ini adalah membantu memaksimalkan ponsel untuk menjalankan game tertentu sesuai dengan kebutuhannya. Jadi konfigurasi tiap game bakal berbeda-beda, tergantung mana yang lebih membutuh kinerja tercepat dari CPU atau GPU.
Baca juga: 5 Smartphone Oppo untuk Lebaran, Sesuai Budget THR Kamu
Dengan bantuan Game Booster rata-rata FPS untuk memainkan game Asphalt 9 di Samsung Galaxy A31 mencapai 30 FPS. Hasil yang sama juga dirasakan pada game Call of Duty dan Free Fire. Itulah kenapa kami simpulkan bahwa ponsel ini sudah memenuhi syarat dasar untuk memainkan game dengan nyaman.
Selama dipakai untuk main game tak ada rasa panas berlebih pada ponsel ini. Mungkin karena sistem pendinginnya yang baik, atau memang karena chip yang tak terlalu kencang. Jadi tak banyak menimbulkan hawa panas.
Sedangkan baterai 5.000 mAh yang ditanam di dalamnya, bisa bertahan seharian penuh untuk pemakaian normal. Bahkan berdasarkan pengujian PCMark daya tahannya bisa mencapai 14 Jam dengan kondisi layar menyala nonstop.
Kamera 48MP yang Menggoda
2020 ini memang luar biasa. Ponsel kelas menengah-bawah saja sudah punya kamera 48MP dengan beberapa lensa.
Ya, Samsung Galaxy A31 ini punya 4 lensa utama di belakang dengan fungsi yang berbeda-beda. Kamera utamanya 48MP Quad Bayer dengan aperture f/2.0, menggunakan sensor Samsung ISOCELL Bright GM2 didukung ISP (Image Signal Processor).
Lalu ada kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 13mm. Ini cocok dipakai untuk meringkus gambar yang lebih luas baik untuk foto maupun video. Kemudian ada dua lensa 5MP yang bisa dipakai untuk memotret mode macro dan satu lagi lensa untuk menciptakan efek bokeh yang creamy.
Berikut adalah beberapa hasil foto menggunakan Samsung Galaxy A31. Oh ya, sekadar catatan, ponsel ini belum mendukung Super Steady dalam mode video seperti pada Galaxy A51 dan A71.
Kesimpulannya
Samsung Galaxy A31 coba menawarkan paket hiburan lengkap dalam satu kemasan yang terjangkau. Layarnya tetap mempertahankan kualitas super AMOLED dengan resolusi yang cukup memadai agar menonton video tetap optimal.
Kemudian dari sisi performa juga cukup mumpuni. Berbagai game berat bisa dimainkan dengan rata-rata 30 fps, ini masih cukup nyaman di mata. Tidak ada gejala lag berarti.
Lantas soal kamera. Sekilas memang tak ada perbedaan signifikan dengan Galaxy A51. Spesifikasinya mirip, paling yang membedakan hanya resolusi kamera ultra wide dimana A31 pakai 8MP sementara A51 punya 12MP, plus Galaxy A51 sudah mendukung super steady untuk menekan guncangan saat merekam video.
Perbedaan itu memang tak terlalu banyak. Maka kalau melihat harga Galaxy A31 yang dibanderol Rp 4,2 juta dan Galaxy A51 dengan harga resmi Rp 4,9 juta. Masing-masing tipe memang punya pasarnya sendiri. Perbedaan Rp 700 ribu itu lumayan signifikan.
Namun di sejumlah marketplace kalian bisa mendapatkan Galaxy A51 dengan harga yang lebih murah, mungkin sekitar Rp 4,5 juta - Rp 4,7 juta. Ini yang bikin Galaxy A31 terkesan nanggung, nambah dikit lagi kalian bisa dapat berbagai keunggulan Galaxy A51.
Jadi sudah putuskan untuk beli yang mana?
Baca juga: Review Samsung Galaxy A51, Lebih Enak dari A50s