Review Vivo S1 Pro: Desain Unik, Performa Cukup Buat Sehari-hari
-
(Foto: Uzone.id/Hani Nur Fajrina)
Uzone.id -- Salah satu ponsel terbaru dari Vivo, yakni Vivo S1 Pro hadir di Indonesia menjelang penutupan tahun 2019. Desainnya jauh beda dari versi sebelumnya, Vivo S1, jadi cukup bikin penasaran seberapa kece ponsel ini. Semoga bukan karena nambah kata “Pro” aja, ya.Vivo S1 Pro menempatkan dirinya di pasar kelas menengah. Tentu jika melihat dari spesifikasi dan harga yang ditawarkan. Ponsel di mid-range itu buanyak banget, lalu kira-kira apa keunggulan dari Vivo S1 Pro?
Berikut ulasannya.
Desain
Ponsel ini segitu jelasnya ingin masuk ke jajaran smartphone serba kekinian jika melihat dari tampilan. Warna gradasi seakan jadi primadona di tahun ini karena banyak banget ponsel yang mengusung warna serupa.
Melihat Vivo S1 Pro, di bagian belakangnya dibalut gradasi campuran biru dan ungu. Sungguh warna yang mencolok, tapi untungnya masih tergolong cakep dan elegan. Warna ini disebut Crystal Blue.
Pokoknya, kalau melihat warna begini, pasti langsung tahu kalau ponsel ini memang lahir di tahun 2019, tahunnya warna gradasi.
Lalu, di bagian tengah ada susunan kamera berwarna hitam. Berbeda dari ponsel Android pada umumnya yang cari aman dengan meletakkan lensa kamera secara vertikal, Vivo justru menggunakan cara unik: desain wajik atau belah ketupat.
Unik banget pokoknya dan sejauh ini baru Vivo S1 Pro yang desainnya model begini.
Ponsel ini secara keseluruhan nyaman digenggam tanpa bahan yang licin. Dari desain, Vivo S1 Pro kekinian intinya.
Layar
Layar ponsel ini sebenarnya luas, 6,38 inci. Tapi saat menggenggam sih gak terlalu terasa jumbo-jumbo amat, ya.
Keunggulan ponsel ini, layarnya pakai Super AMOLED dengan resolusi Full HD+. Sejauh ini, digunakan untuk browsing, main media sosial yang isinya beragam foto dan video orang, hingga dipakai untuk streaming film masih bikin nyaman dengan kontras warna yang pas.
Dengan kata lain, ponsel ini gak menampilkan grafis yang kelewat terang sampai-sampai bikin gambar seperti pecah. Semuanya mulus-mulus aja.
Tampilan antarmuka juga gak ada yang berubah, masih khas Vivo dengan FunTouch OS miliknya. Kinerjanya mulus, halus (namanya juga ponsel baru), dan gak pernah freeze atau lag.
Di layar kita bisa memindai sidik jari yang letaknya masih standar ya, di bagian bawah layar. Kinerjanya cukup cepat seperti fingerprint in-display pada umumnya dan Vivo memberi sedikit sentuhan seru dengan animasi gitu saat kita membuka kunci ponsel. Animasi ini bisa kita pilih gayanya, yaaa untuk seru-seruan aja.
Performa
Vivo S1 Pro jelas masuk ke kelas menengah dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 665. Bukan prosesor kelas atas yang biasa digunakan oleh ponsel flagship, Vivo membekalinya dengan kartu pengolah grafis Adreno 610 untuk dapur pacu.
‘Jeroan’ tersebut disandingkan dengan RAM 8GB dan memori internal 128GB.
Untuk aktivitas sehari-hari, Vivo S1 Pro bisa menjadi pilihan yang gak mengecewakan. Dipakai untuk browsing, chatting di aplikasi pesan instan, main media sosial, streaming video, film, dan musik di ragam aplikasi digital masih mulus tanpa lag.
Dari benchmark AnTuTu, Vivo S1 Pro menghasilkan skor 183440 dari segi performa secara keseluruhan.
Angka tersebut gak beda jauh dari beberapa ponsel di kelasnya yang menghasilkan skor berikut ini dari AnTuTu per November 2019. Lebih tepatnya, di atas Galaxy A50s dari Samsung dan di bawah Realme 3 Pro. Artinya, Vivo S1 Pro masih punya daya saing dari segi performa untuk kelas menengah.
Lalu gimana untuk main game?
Kalau untuk sesekali main game kelas berat seperti PUBG, mungkin masih gak apa-apa. Tapi, kalau memang ingin mencari ponsel yang menunjukan performa dan kualitas maksimal untuk gaming berat, Vivo S1 Pro kurang dalam hal ini.
Untuk PUBG misalnya, ponsel ini hanya bisa menampilkan grafis secara keseluruhan level “Low” secara default alias bawaan dari PUBG.
Sementara untuk performa, Vivo S1 Pro bisa menampilkan “Smooth” dengan rasio frame "Medium" yang bisa diubah ke “High”. Kita masih bisa sih mengganti performa ke “Balance”, namun rasio frame-nya hanya bisa “Medium”.
Meski begitu, saat bermain PUBG belum pernah ada crash atau freeze, masih lancar aja menggunakan settings “Low”.
Jadi kalau mau main game yang gak seberat PUBG, prosesor dan RAM dari Vivo S1 Pro masih aman dan cukup-cukup aja.
Sementara menyinggung soal baterai, kapasitasnya besar, 4.500 mAh. Ini sudah lebih dari cukup kalau memang kamu orangnya mobile banget. Gak perlu bawa power bank setiap hari karena dengan pemakaian super padat, baterainya bisa bertahan selama 2 sampai 3 hari.
Kamera
Kalau menyambung dari pembahasan layar, di bagian atas masih ada notch mungil untuk menampung kamera depan yang resolusinya cukup tinggi, 32MP dengan bukaan lensa f/2.0.
Selfie dengan Vivo sebenarnya masih sama aja feel-nya, kita bisa mengatur berbagai macam fungsi melalui AI Beauty, seperti mengoreksi bentuk wajah, ukuran mata, dan warna kulit. Tapi gue hanya fokus foto Auto-mode dan Portrait tanpa efek.
Gak ada yang istimewa banget dari kamera depan ponsel ini, karena memang cuma bisa mode Normal dan Portrait yang terdiri dari dua tipe, natural dan fresh.
Resolusi tinggi 32MP Vivo S1 Pro baru terasa worth it kalau kita foto di kondisi pencahayaan baik.
Untuk kamera belakang, berikut detail resolusinya:
- 48MP f/1.8
- 8MP ultra-wide f/2.2
- 2MP makro f/2.4
- 2MP depth-sensor f/2.4
Vivo menyematkan pengaturan foto 48MP di dalam opsi “More” kalau memang kita mau mengambil foto dalam kualitas 48MP sungguhan. Sementara dalam mode Auto, menggunakan teknologi pixel-binning yang menggabungkan 4 pixel jadi 1 pixel. Maka, hasil akhirnya seperti 12MP saja.
But that’s okay. Untuk ketajaman warna dan kejelasan foto objek, kita hanya butuh cahaya baik karena Vivo S1 Pro gak mendukung Night Mode. Jadi foto apapun masih terbilang bagus asalkan cahaya cukup.
Untuk pengaturan super wide-angle, Vivo S1 Pro bisa menangkap sampai 120 derajat. Untuk intensitas warna dan ketajaman, hasilnya terbilang cukup meski gak wow-wow amat.
‘Tantangan’ yang menarik adalah mengambil gambar makro. Cara kerja kameranya sebenarnya mudah dan gak lemot saat memproses foto, tapi untuk benar-benar menghasilkan foto yang tetap jelas, tajam, dan fokus, membutuhkan waktu tertentu agar bisa bagus hasilnya.
Sementara untuk pengambilan bokeh dan portrait, yaaa masih standar semua dengan pengaturan blur yang bisa kita atur sendiri.
Untuk video dengan kamera belakang dan depan, Vivo S1 Pro mendukung resolusi 1080p dengan frame rate 30fps, namun masih absen fitur Optical Image Stabilization (OIS) yang bisa menyeimbangkan guncangan agar lebih stabil.
Tapi, hasil dari video slow-mo, dramatisnya sih cukup ngena meskipun kualitas gambarnya gak terlalu jernih. Masih terbilang lumayan untuk kepentingan pribadi dan upload ke media sosial sesekali.
Kesimpulan
Vivo S1 Pro memang hadir untuk pengguna yang mencari ponsel desain unik dan suka tampil beda namun dengan bujet yang masih terjangkau, yakni Rp3,99 juta.
Kalau salah satu prioritas kamu untuk gaming dengan performa maksimal dan pengalaman yang serba apik, Vivo S1 Pro kurang di aspek ini.
Tapi, untuk kebutuhan gaya hidup standar kekinian seperti foto-foto, video, media sosial, streaming konten, dan baterai jumbo, Vivo S1 Pro mungkin layak dipertimbangkan meskipun ponsel ini belum mendukung Night Mode.