Review Xiaomi 11T, Fast Charging 67W dan Kamera 108MP
Uzone.id - Usai menyingkirkan kata Mi dalam lini produknya, Xiaomi terus melaju dengan menghadirkan seri 11 berikutnya, yakni Xiaomi 11T. Smartphone ini diklaim memiliki fitur kelas flagship, mulai dari fast charging, refresh rate, sampai layar yang lebar.
Apalah arti sebuah nama. Tanpa Mi pun, Xiaomi seri 11 ini bisa jadi andalan sehari-hari, atau istilahnya 'daily driver'. Bagaimana tidak, mulai dari kamera 108MP, baterai 5000 mAh lengkap dengan fast charger 67W, sampai layar AMOLED berukuran 6,67 inci beresolusi Full HD+ yang punya refresh rate adaptive 120Hz.Walaupun kesannya klise, namun saat dicoba, memang smartphone ini cukup mengesankkan. Ukurannya juga tidak terlalu berat dan bisa masuk kantong dengan mulus. Lalu bagaimana performa sebenarnya dari Xiaomi 11T? Mari simak review berikut ini.
Desain
Desain merupakan kesan pertama yang tidak terlalu menggoda. Mungkin karena Uzone.id dipinjamkan unit Xiaomi 11T berwarna hitam atau disebut Meteorite Gray. Yang menarik, bodi belakangnya juga sepertinya dilengkapi pelapis kaca yang menutupi bodi hitam dengan garis-garis halus. Kedua sisi dihubungkan dengan bingkai logam sehingga kokoh saat digenggam, walaupun saat tangan terasa basah, bisa terjadi slip karena saking licinnya permukaan belakang.
Rasio layar ke bodi mencapai 85 persen. Hal ini dikarenakan bezel di empat sisi yang tidak terlalu lebar namun juga tidak terlalu tipis. Bodi belakangnya juga terlihat rentan mencetak sidik jari karena saking mulusnya bodi Xiaomi 11T. Untuk menyiasati hal ini, Xiaomi telah memberikan tambahan cover silikon yang bisa melindungi bodi belakang dari sidik jari.
Di bagian depan ada kamera selfie di atas layar, sedangkan di bodi belakang ada tiga kamera lengkap dengan lampu flash LED. Tertera jelas di samping kamera tulisan 108MP AI Camera. Sayangnya, posisi kamera tidak rata dengan bodi belakang sehingga saat diletakkan di meja, posisinya lebih tinggi di bagian atas, Akibatnya, Xiaomi 11T bisa merosot sampai jatuh. Di sinilah sisi penting lainnya dari cover silicon yang ada dalam kemasan.
Bagian atas dan bawah ada lubang speaker. Tidak heran jika 11T berani menyebut nama Dolby Atmos dalam menjamin kualitas suara. Jika speaker di atas memiliki 7 lubang, di bawah hanya enam. Di bagian kiri bersih, tak ada port atau tombol apapun, sedangkan di seberangnya masih ada tombol power didampingi tombol volume. Di bawah terlihat ramai. Selain speaker enam lubang didampingi dengan USB-C 2.0, mikrofon, dan slot SIM Card yang memiliki dua ruangan. Namun slot sim card ini tidak memiliki fungsi ganda sebagai micro-SD.
Maaf ya, tidak ada port untuk headphone kabel di 11T. Ini dimaksudkan agar pengguna tak perlu lagi repot dengan kabel, sehingga dibutuhkan earphone bluetooth atau TWS nirkabel.
Layar
Salah satu fitur flagship lainnya di Xiaomi 11T adalah layar AMOLED yang cukup jernih dan terang. Ukuran layarnya pun lebar. Ini merupakan perpaduan yang cukup berguna saat sedang menonton bola, bernain game atau nonton drama Korea. Pasalnya, resolusi yang ditampilkan layar bisa sampai Full HD+. Make up Jang Nara bisa keliatan merah walaupun dia suka dandan tipis-tipis.
Ponsel ini memiliki reproduksi warna 10-bit yang mampu menampilkan sebanyak 1 miliar warna. Sertifikasi HDR10+ memungkinkan pengguna untuk membuka opsi HDR pada aplikasi streaming dengan peak brightness 1000 nits. Selain itu, layar ponsel ini memiliki aspek rasio 20:9 serta tingkat kerapatan piksel sebesar 395 ppi. Uniknya, fitur bernama Adaptive Color yang dapat mengubah warna dan pencahayaan layar berdasarkan lingkungan di sekitar pengguna. Jadi, pencahayaan layar akan stabil di kondisi apa pun.
Saat memainkan game, perpindahan dari satu adegan ke adegan lainnya terlihat mulus, begitupun saat menonton drakor. Baterai juga tidak cepat habis walaupun layar Xiaomi 11T mengusung 120Hz. Usut punya usut, mereka punya adaptif refresh rate yang bisa menyesuaikan mana aplikasi yang membutuhkan refresh rate tinggi, mana yang tidak. Ini sekaligus bisa menghemat daya cukup besar karena saat membuka SMS, membaca whatsapp atau browsing, tidak membutuhkan refresh rate yang besar juga seperti saat bermain game atau menonton YouTube.
Satu yang menurut kami cukup mengganggu adalah kamera selfie yang terletak di atas layar. Posisinya di tengah sehingga notifikasi kerap terpotong di bagian kamera. Namun ini hanya soal selera pengguna. Yang jelas, layarnya diklaim tahan banting karena dilindungi Gorilla Glass Victus. Gorilla Glass juga yang memungkinkan desain Xiaomi 11T bisa lebih tipis ketimbang sebelumnya.
Kamera
Tiga kamera di belakang memiliki resolusi masing-masing 108 MP (f/1.8, wide, PDAF), 8 MP (f/2.2, ultrawide) dan 5 MP (f/2.4, 50mm telephoto macro, AF). Sedangkan kamera depan memiliki resolusi 16MP (f/2.5, wide). Kamera 108MP mampu memotret dalam kondisi cahaya yang baik untuk menunjukkan detil dari obyek yang difoto. Dalam kondisi pencahayaan yang lebih rendah, spektrum warna sedikit bergeser ke arah yang lebih redup walau kualitas gambar masih sama bagusnya. Untuk memotret di malam hari juga bisa menghadirkan gambar yang lebih estetik jika ada sisa cahaya yang cukup, misalnya lampu jalanan atau saat bulan purnama. Tentunya dengan menggunakan mode malam.
Sebenarnya, jika tidak menggunakan mode malam pun masih terlihat masih jelas dan baik saat memotret malam hari. Apalagi ada beberapa efek sinematik yang bisa kamu gunakan atau fitur Long Exposure yang membuat cahaya seolah mengekor objek yang ada. Long Exposure sangat menarik untuk memotret kendaraan di jalan, dari atas jembatan busway.
Lensa ultra wide-angle dari trio kamera ini memiliki resolusi 8 MP (f/2.2) bisa memotret sudut lebar sampai 120 derajat. Kamera ini menggunakan white balance yang sedikit berbeda dari kamera utama, namun masih menghasilkan gambar yang cukup bagus. Kualitas gambar terlihat sedikit menurun dibandingkan dengan kamera 108 MP, dan foto menjadi buram di bagian tepinya. Jika mode "Super Macro" diaktifkan, kamera telemacro akan bekerja (f/2.4) dalam rentang fokus tiga hingga tujuh sentimeter.
Kamera utama merekam video pada maksimum 4K dan 30 frame per detik, dan dibantu oleh stabilisasi gambar, sesuatu yang bekerja cukup baik dalam praktiknya. Kualitas gambarnya juga menarik, apalagi dengan bantuan cinematic filters yang bisa membuat rekaman video layaknya profesional.
Bisa dilihat di rekaman berikut.
Performa
Xiaomi 11T ditenagai oleh chipset unggulan MediaTek Dimensity 1200 5G yang merupakan chipset unggulan tahun ini. Chipset ini menggunakan fabrikasi 6 nm, yang ditunjang oleh octa core yang memiliki fungsinya masing-masing. Arm Cortex-A78 3GHz di Dimensity 1200 adalah salah satu CPU smartphone tercepat saat ini yang performanya 22 persen lebih cepat, dan 25 persen lebih irit dibanding pendahulunya. Chipset ini mendukung kemampuan dual SIM 5G, performa AI dan kamera meningkat, memiliki fitur hyper engine 3.0.
Selain itu, ada juga teknologi MiraVision untuk menampilkan HDR yang memaksimalkan pengalaman saat menonton film atau video. Video HDR10 lama bisa ditingkatkan ke HDR10+ yang disesuaikan setiap frame secara dinamis. Ponsel ini juga memiliki sertifikasi IP53 yang membuatnya tahan cipratan air, terkena gerimis, atau tetesan air.
Baterai
Fast charging 67W meruoakan senjata yang ampuh untuk menarik penggemar smartphone. Pasalnya, dalam uji coba, pengisian daya dari 0 ke 100 persen hanya butuh 42 menit saja. Ketika digunakan untuk browsing web saja, baterai 11T bisa bertahan sampai 13 jam lamanya. Atau menonton video hanya butuh menghabiskan baterai selama 24 jam.
Inilah yang menarik dari produk XIaomi. Selalu bisa menghadirkan fitur-fitur atau spesifikasi tinggi dengan harga terjangkau. Di XIaomi 11T, perangkat ini dibekali baterai 5000 mAh, layar besar dengan AMOLED, refresh rate 120Hz, kamera 108MP dan RAM/ROM yang luas, yakni 8GB/128GB. Harganya kurang dari Rp6 juta.