Review Xiaomi 12T: Dikirain Perfect, Ehh Banyak Downgrade
Uzone.id - Jelang tutup tahun 2022, Xiaomi ngeluncurin smartphone high-end yang harganya ‘kaki lima’. Namanya Xiaomi 12T, smartphone yang cuma dibanderol dengan harga Rp6,5 jutaan, tapi menawarkan fitur dan spesifikasi lengkap yang agak nyerempet ponsel flagship.
T Series dari Xiaomi merupakan smartphone dengan kelebihan utama pada sektor kameranya. Hal ini memang berlaku pada Xiaomi 10T dan Xiaomi 11T, tapi tidak untuk Xiaomi 12T.Alih-alih cuma mengandalkan kamera saja, smartphone ini bahkan terasa lebih worth it daripada Xiaomi 12 yang notabene sebagai model flagship-nya Xiaomi.
Xiaomi 12T menjadi smartphone yang kami gunakan sebagai daily driver kurang lebih sebulan namanya. Berikut impresi lengkap kami mengenai smartphone ini dalam review Xiaomi 12T.
Baca juga: Xiaomi 13 dan 13 Pro Meluncur Global, Indonesia Juga?
Nyaman digenggam, build quality downgrade
Kompak, tipis, premium pula, itulah kesan kami saat menggunakan Xiaomi 12T. Selama menggunakannya, gak sekalipun kami menggunakan softcase yang tersedia dalam paket pembelian.
Nyaman saja menggunakan ponsel ini sehari-hari, berkat form factor-nya dan tepian bodi belakangnya yang agak melengkung, sehingga begitu pas di genggaman.
Memang kalau dibandingkan dengan Xiaomi 12, ponsel ini terasa lebih bongsor. Bobotnya saja jauh lebih besar, lantaran Xiaomi 12T memiliki berat mencapai 203 gram.
Desain smartphone ini terkesan lebih mewah karena terinspirasi dari Xiaomi 12 Series yang menjadi seri flagship perusahaan asal China tersebut. Terlihat dari bingkai kameranya, lekukan pada tepian bodi belakangnya, serta pilihan warna yang terasa premium dan elegan.
Tapi sayangnya, Xiaomi mengurangi kualitas material pada Xiaomi 12T dibandingkan generasi sebelumnya. Oke, bagian depan dan belakang smartphone ini terbuat dari panel kaca. Tapi, lapisan pelindungnya hanya menggunakan Gorilla Glass 5 saja, bukan Victus seperti Xiaomi 11T.
Bingkai atau frame-nya juga tak menggunakan aluminium, seperti Xiaomi 11T. Cukup sedih mengetahui bodi Xiaomi 12T terbuat dari bahan polikarbonat atau plastik, bikin ponsel ini jadi tanggung - antara menengah atau high-end.
Untungnya, Xiaomi tetap memberikan jaminan kalau ponsel ini tetap tahan percikan air berkat rating IP53. Lebih baik ini daripada gak ada sama sekali, bukan?
Baca juga: 5 Smartphone dengan Kamera Periskop Biar Bisa Motret Bulan
Kualitas layarnya edan!
Layar Xiaomi 12T flat alias datar, tapi kualitasnya never flat. Panel AMOLED yang disebut CrystalRes AMOLED oleh Xiaomi ini menawarkan warna dan detail yang memanjakan mata, apalagi luasnya pun pas berkat ukuran 6,67 inci.
Resolusi layarnya juga lebih baik dari Full HD+, tepatnya 1220p dengan dukungan HDR10+. Refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 480Hz.
Lebih mantap dari sebelumnya, kedalaman warna layar Xiaomi 12T mencapai 12-bit atau setara dengan 68 miliar warna. Digabungkan pula dengan fitur True Display yang dapat mengoreksi temperatur warna agar sesuai dengan cahaya sekitar. Nikmat mana yang kalian dustakan, Mi Fans?
Intensitas cahaya layarnya pun begitu tinggi, mencapai 900 nits di kondisi tertinggi. Pakai ponsel ini di luar ruangan gak jadi problem lagi, pokoknya tetap terlihat mantap di kondisi apapun.
Kualitas layarnya yang edan, didukung juga dengan kemampuan speaker ponsel ini yang menakjubkan. Speaker stereo ini mengeluarkan suara yang begitu baik, gak noise, dan tidak pula pecah saat diset ke volume tertinggi.
Suara low, mid, sampai high tetap dapat. Buat kalian yang enggan menggunakan TWS atau speaker eksternal untuk nonton film atau mendengarkan lagi, speaker ini sangat pas buat kalian manfaatkan. Apalagi, ada pula dukungan Dolby Atmos yang bisa gunakan untuk meningkatkan kualitas suaranya.
Baca juga: Review Redmi Pad: Tablet Murah, Sayang 'WiFi Only' Doang
Performa khas flagship
Gak pakai Snapdragon 8 Gen 1 memang seperti Xiaomi 12 Series, tapi ponsel ini ditenagai chipset yang kencang nan efisien dari MediaTek, yakni Dimensity 8100-Ultra.
Dimensity 8100-Ultra merupakan produk hasil kebijakan MediaTek yang memberikan kebebasan kepada produsen untuk menyesuaikan aspek-aspek tertentu dari chip canggihnya.
Kustomisasi yang dapat ‘dioprek’ mencakup pemrosesan kamera, interface dari prosesor dan hardware lainnya, hybrid multiprocessing seperti CPU, GPU dan visual processor, pemrosesan AI (artificial intelligence), hingga konektivitas.
Untuk Xiaomi 12T, Xiaomi telah menyesuaikan kemampuan ISP (image signal processor) dan APU (AI processing unit). Tak cukup, Xiaomi juga meningkatkan efisiensi daya CPU dan GPU di Dimensity 8100-Ultra.
Karena DNA dari T Series adalah fotografi, makanya Dimensity 8100-Ultra memudahkan pengguna untuk mengambil foto menjadi minim noise.
MediaTek Dimensity 8100-Ultra mengusung dua kluster CPU yang terdiri dari 4-core Cortex-A78 dengan kecepatan 2,85 GHz untuk performance-core dan 4-core Cortex-A55 dengan clock-speed 2 GHz sebagai efficiency-core.
Kartu grafisnya menggunakan Mali-G610 MC6, dilengkapi ISP Imagiq 780, APU 580, dan dukungan RAM LPDDR5. Kalau dibandingkan, Dimensity 8100 diposisikan untuk bersaing dengan Snapdragon 888 dan Snapdragon 888+ dari Qualcomm.
Diuji menggunakan aplikasi AnTuTu Benchmark versi 9, Xiaomi 12T mencatatkan skor 775 ribuan poin.
Dari skor tersebut, bisa diketahui kalau performa Dimensity 8100-Ultra lebih baik dari Snapdragon 870, setara dengan Snapdragon 888, dan tetap di bawah Snapdragon 8 Gen 1. Intinya, Xiaomi 12T memang termasuk smartphone high-end yang punya kinerja gesit buat berbagai kebutuhan.
Sementara diuji dengan PCMark, smartphone ini mencatatkan nilai 12.536 poin. Dari grafis terlihat, chipset ini punya performa yang naik-turun, dimana performa tertingginya disuguhkan pada saat simulasi mulai berjalan.
Baca juga: 10 Smartphone Murah untuk Main Game, Mulai Rp2 Jutaan Doang
Bagaimana dengan kinerja gaming? Xiaomi 12T lolos pengujian Genshin Impact kami. Game tersebut jadi salah satu permainan terberat di Android, dan Xiaomi 12T bisa dengan mudah menjalankannya di grafis tertinggi alias ‘rata kanan’.
Memang diberikan peringatan oleh Genshin Impact kalau game ini bakal memberatkan performa ponsel jika diset ‘rata kanan’. Namun pada kenyataannya, game tetap bisa dijalankan dengan stabil di 60 FPS tanpa lag.
Hebatnya, Xiaomi 12T juga tetap nyaman digenggam tanpa ada kendala overheat yang berarti. Rasa hangat memang ada, tapi tak terlalu panas dan bikin pengalaman game jadi kurang nyaman.
Bagaimana dengan baterainya? Xiaomi 12T ditopang oleh baterai dengan kapasitas 5.000 mAh yang didukung fast charging 120W. Kalian gak perlu beli adaptor charger-nya, free langsung di dalam paket pembelian.
Hebatnya, adaptor 120W ini juga bisa berguna buat ngecas laptop atau perangkat dengan port pengisian daya via USB-C.
Berbicara soal daya tahannya, diuji dengan PCMark, Xiaomi 12T mencatatkan screen on-time selama 12 jam 23 menit dengan baterai tersisa 16 persen. Ngecasnya pun sangat singkat, 31 menit hingga baterainya penuh dari 8 persen saja. Mantap!
Kreator konten pasti suka
Tiga kamera belakang yang disematkan Xiaomi pada smartphone ini, yakni 108 MP, 8 MP untuk ultrawide dan 2 MP buat makro. Ada plus minus di sektor kamera ini.
Kelebihan dulu, Xiaomi 12T dibekali dengan kamera utama bersensor 108MP ISOCELL HM6. Lebih baik dari sebelumnya, kamera tersebut didukung oleh OIS atau optical image stabilization, serta dapat merekam dengan fitur eye-tracking.
Berkat OIS, bukan cuma video saja yang lebih stabil, tapi juga pemotretan malam yang bakal minim noise. Kita semua tau, proses pemotretan di malam hari dengan Night Mode butuh beberapa detik pengambilan gambar yang stabil agar hasilnya tajam dan minim noise.
Cuma kurangnya, kamera makro malah kena downgrade. Xiaomi 11T punya kamera makro 5 MP dengan autofocus. Kenapa di Xiaomi 12T malah jadi 2 MP tanpa autofocus pula.
Pastinya menyulitkan pengguna untuk memotret objek dari jarak dekat. Tak bisa mengakut fokus, hasilnya pun bakal lebih buram.
Berbicara soal kualitas kameranya, kamera 108 MP memiliki keluaran foto dengan resolusi 12 MP berkat skema pengambilan gambar nona binning atau 9-in-1 pixel binning.
Ada banyak detail yang ditampilkan pada foto dengan Xiaomi 12T. Warnanya juga tajam, tapi dalam beberapa kasus malah over saturated yang membuat beberapa spot warna jadi terlihat terlalu terang.
Baca juga: Redmi Pad vs Oppo Pad Air: Mending yang Mana?
Kalau memotret di indoor, warnanya natural dan sangat bagus, begitu juga dengan detailnya yang berkualitas tinggi. Khas sensor dengan resolusi tinggi memang begitu terasa saat memotret dengan ponsel ini.
Kamera ultrawide 8 MP di smartphone ini juga bukan cuma jadi gimmick saja lho. Foto yang dihasilkannya punya warna yang bagus dan akurat, meski detailnya lebih rendah dari kamera utamanya.
Sayangnya sih pada kamera makro yang gak tau gunanya buat apa. Gak ada autofocus, memotret dari dekat pun malah bikin kami kesulitan, karena harus stabil biar hasil fotonya gak blur.
Di depan, kamera selfie 20 MP di Xiaomi 12T berhasil memproduksi warna dengan baik dan memiliki detail yang tinggi juga. Detail pada wajah, warna kulit, hingga latar belakang saat selfie terlihat bagus, selfie-able banget.
Buat video, kalian bisa merekam maksimal 4K pada 30 FPS atau 1080p di 60 FPS. Kualitasnya gambarnya ajib, tapi tidak dengan kemampuan mikrofonnya yang medioker.
Kalian bisa melihat video di bawah ini, karena kami merekamnya menggunakan kamera Xiaomi 12T:
Kesimpulan
Sekali lagi, Xiaomi berhasil bikin smartphone ‘kelas bintang 5, harga kaki lima’. Dari desain, Xiaomi 12T tampil seperti ponsel flagship, meski memang ada beberapa hal yang dikurangi Xiaomi untuk menekan harganya.
Cuma sayangnya, banyak hal yang dikurangi terkait dengan build quality. Bingkai plastik, dan tak menggunakan lapisan kaca Gorilla Glass Victus seperti generasi sebelumnya, jadi celah kekurangan besar di sektor ini.
Kamera juga kena downgrade, seperti ketiadaan makro 5 MP dengan autofocus seperti seri sebelumnya.
Cuma buat layar, Xiaomi 12T menawarkan mutu terbaik di kelasnya. Layar ini cocok buat kalian yang senang nonton film beresolusi tinggi, main game AAA di Android juga bakal puas banget dengan smartphone ini.
Baca juga: Xiaomi 12T vs Realme 10 Pro+: Adu Kuat Ponsel Harga Rp6 Jutaan
Dapur pacunya juga menyuguhkan performa yang luar biasa. Stabilitasnya mengesankan, sehingga memungkinkan kalian bermain game tanpa khawatir overheat atau lagging selama berjam-jam.
Kami juga menyukai kemampuan baterainya yang terbilang tahan lama, apalagi proses pengisian dayanya juga begitu singkat tak sampai 40 menit.
Keistimewaan Xiaomi 12T juga terletak pada kameranya yang didukung OIS. Kami sudah mencobanya langsung untuk membuat video YouTube, dan hasilnya mengesankan kami.
Dengan harga Rp6,5 jutaan, kualitas Xiaomi 12T harus diacungi jempol. Memang ada beberapa kekurangan yang tidak menyenangkan, tapi kami rasa masih wajar, wong Xiaomi pun harus menekan harga untuk meningkatkan profitnya kan?