Home
/
Gadget

Review Xiaomi 14T Pro: Sekalinya Comeback, Langsung Bikin Kagum

Review Xiaomi 14T Pro: Sekalinya <i>Comeback</i>, Langsung Bikin Kagum

Muhammad Faisal Hadi Putra29 October 2024
Bagikan :

Uzone.id - Senang dengan langkah Xiaomi memasukkan kembali T Series model Pro ke Indonesia. Xiaomi 14T Pro adalah salah satu produk yang memang dinantikan kehadirannya di tanah air, dan kami beruntung bisa menjadikannya sebagai daily driver sekaligus membagikan pengalaman kami selama menggunakannya dalam review kali ini.

Xiaomi 14T Pro ibarat oasis buat para Mi Fans yang sudah lama menantikan perangkat terjangkau dari Xiaomi tapi dibanderol dengan harga yang masuk akal. Ya, masuk akal di sini sesuai dengan tagline yang selama ini digaungkan Xiaomi, “produk luar biasa dengan harga yang sebenarnya.”

Ponsel ini dibanderol dengan harga mulai Rp8,4 jutaan, harga yang tinggi memang. Tapi, banyak hal—terutama spesifikasi dan fitur yang disuguhkan, yang membuatnya sebenarnya tetap layak disebut sebagai ponsel flagship daripada high-end.

Mengapa demikian? Berikut ini review lengkap Xiaomi 14T Pro khas tim Uzone.id.

Ini beneran HP Xiaomi?

Preview

Ya, kalimat tersebut begitu saja terucap ketika pertama kali melihat dan menggenggam Xiaomi 14T Pro. Kesannya jauh lebih mahal dari Xiaomi 13T, malah menurut kami bahkan lebih berkelas ketimbang Xiaomi 14 sekalipun.

Dari warna sebagai awalan. Jadi, Xiaomi 14T Pro punya dua opsi warna, Titan Black dan Titan Gray. Kesampingkan Titan Black, karena standar saja warna ini, hanya hitam pekat dengan tekstur matte yang halus.

Yang spesial justru Titan Gray, dan kebetulan warna ini melapisi unit Xiaomi 14T Pro yang kami review. Buat kami, Titan Gray sepertinya terinspirasi dari kelir Desert Titanium milik iPhone 16 Pro dan 16 Pro Max. 

Itu bukanlah sebuah kekurangan, melainkan kelebihan. Ponsel yang harganya jauh-jauh lebih murah dari iPhone 16 Pro—yang tak kunjung meluncur di Indonesia, juga bisa mengusung konsep warna yang hampir sama. 

Dan gak apa-apa juga terinspirasi dari warna iPhone 16 Pro, toh banyak kok yang terinspirasi dari perangkat-perangkat Apple, ya kan? Itulah kenapa kami menyebut ponsel ini berasa mahal.

Preview

Beda dengan Xiaomi 14 yang dilapisi panel kaca tambahan di atas bingkai kameranya, Xiaomi 14T Pro seolah memamerkan lensa kameranya. Masing-masing lingkarannya dibuat lumayan mencuat keluar, plus ada logo ‘Leica’ yang membuatnya kian terasa mahal.

Masing-masing lensa tersebut menjadi tempat untuk tiga kamera dan satu LED flash. Kabar baiknya, selama kami menggunakan ponsel ini, tak ada isu kondensasi atau efek embun pada lensa. Aman, Mi Fans!

Ada detail menarik dari desain Xiaomi 14T Pro. Pada tombol Power, Xiaomi sengaja membuatnya bertekstur kasar, hal ini pula yang bikin desain keseluruhan smartphone kelihatan lebih berkelas dibanding model-model T Series yang terdahulu.

Preview

Cuma memang, ada satu kekurangan yang kami rasakan selama memakai Xiaomi 14T Pro. Ponsel ini terasa bulky buat kami, apalagi kalau dipasangkan dengan softcase bawaan. 

Bodinya setebal 8,39 mm dengan bobot 209 gram. Kendati begitu, Xiaomi 14T sudah mengantongi rating IP68 tahan air sedalam 1,5 meter selama 30 menit dan terpaan debu.

Layarnya kurang untuk outdoor siang hari

Preview

Satu yang kami salut kalau bicara tentang layar ponsel-ponsel terbaru Xiaomi, yakni bezel-less. Mau panelnya LCD kek, OLED kek, punya bingkai layar yang ekstra tipis di kelasnya, termasuk juga Xiaomi 14T Pro.

Xiaomi menyebut layar ponsel ini sebagai CrystalRes OLED berukuran 6,67 inci dengan resolusi 1,5K. Resolusi tinggi yang disandingkan dengan bezel tipis, beneran membuat mata mudah terpukau, asal memakainya di indoor atau lingkungan dengan cahaya yang tidak terlalu terang.

Memang, layar ponsel ini diklaim punya tingkat cahaya pada peak mode mencapai 4.000 nits. Tapi dari pemakaian kami, layar Xiaomi 14T Pro malah kurang terang bila digunakan saat matahari sedang terik-teriknya.

Sering kami rasakan, terutama saat hunting foto di Kota Bandung beberapa waktu lalu, agak kesulitan melihat layar meski intensitas cahaya sudah maksimal dengan Sunlight Mode. 

Walau begitu, ada beberapa keunggulan yang ditawarkan layar ponsel ini, seperti refresh rate tembus 144Hz, ada HDR10+ yang bisa kalian manfaatkan untuk streaming YouTube beresolusi tinggi, Dolby Vision, DCI-P3, PWM Dimming hingga 3840Hz, sampai serangkaian perlindungan mata seperti flicker free dan filter low blue light.

Punya AI lengkap, berasa punya Galaxy AI

Preview

Samsung dengan Galaxy AI harus sepatutnya waspada dengan HyperOS dari Xiaomi. Sebab, disokong oleh model AI dari Google, HyperOS juga hadirkan serangkaian fitur berbasis AI yang tak kalah dari Galaxy AI. 

Ada banyak fitur AI yang tersaji di Xiaomi 14T Pro. Seperti aplikasi Notes misalnya, kalian bisa merangkum catatan mengoreksi kesalahan ketikan, hingga menerjemahkan catatan dari atau ke bahasa asing. 

Ada juga AI Image Expansion, AI Erase Pro, dan AI Film pada aplikasi Gallery. AI Image Expansion, sesuai namanya, berupa fitur Generative AI yang dapat mengisi area kosong saat pengguna ingin memperluas gambar.

Kemudian AI Erase Pro untuk menghapus objek yang tak diinginkan dalam foto. Dan untuk AI Film, membantu pengguna membuat video dari kumpulan video-video pendek yang disertai latar musik dan efek yang menarik.

Fitur yang bakalan sering kami gunakan adalah Recorder, dimana aplikasi ini mendukung speech-to-text, speaker recognition, fitur terjemahan, sampai kemampuan untuk merangkum isi rekaman.

Terlebih, fitur AI ini juga mendukung bahasa Indonesia. Ibaratnya, tinggal rekam, dan serahkan semuanya ke Recorder di HyperOS. 

AI interpreter juga ada di Xiaomi 14T Pro, lengkap juga dengan AI Subtitle. Keduanya dapat diakses lewat bar notifikasi. Dan terakhir, Circle to Search yang kini gak lagi eksklusif untuk ponsel  Samsung maupun Google.

Memang, fitur AI-nya belum sekomplet Galaxy AI Samsung. Namun setidaknya, dengan ketersediaan fitur serupa di Xiaomi 14T, Xiaomi memungkinkan penggunanya untuk merasakan teknologi AI yang unggul dan lengkap di ponsel yang lebih terjangkau. 

Apalagi, Xiaomi juga memberikan jaminan sampai 4 kali upgrade OS dan 5 tahun patch security untuk 14T Pro.

Performa gila MediaTek Dimensity 9300+

Preview

Ini nih yang bikin kami excited dengan Xiaomi 14T Pro, dapur pacunya. Bayangin, HP terbaru Xiaomi harga Rp8 jutaan, ditenagai prosesor flagship yang skor benchmark-nya jutaan poin.

Xiaomi 14T Pro ditenagai prosesor MediaTek Dimensity 9300+, system on chip (SoC) yang memang jadi pesaing Snapdragon 8 Gen 3 yang dipakai Xiaomi 14. Beda dengan Snapdragon 8 Gen 3, MediaTek Dimensity 9300+ seluruhnya menggunakan big-core, jadi tidak ada efficiency-core.

Konfigurasinya antara lain, 1x Cortex-X4 @3.4GHz, 3x Cortex-X4 @2.85GHz, dan 4x Cortex-A720 @2.0GHz. Chipset ini disandingkan dengan RAM LPDDR5X 12 GB dengan memori penyimpanan UFS 4.0 dari 256 GB dan 512 GB.

Beberapa aplikasi kami gunakan, yakni AnTuTu Benchmark, 3DMark, dan juga PCMark. Yang bikin kami terkejut, meski harganya jauh lebih murah dari Xiaomi 14, rupanya skor benchmark dari Xiaomi 14T Pro tinggi juga.

AnTuTu Benchmark misalnya. Xiaomi 14T Pro meraih skor 2.020.925 poin, selisih sedikit saja dari Xiaomi 14 yang mencapai 2.061.500 poin. 

Preview

Untuk benchmark lainnya, 3DMark Wild Life Stress test misalnya, ponsel ini meraih skor 13.082 poin untuk best loop dan 9.133 poin untuk lowest loop, dimana stabilitasnya hanya 69,8 persen. Selama pengujian, tingkat frame rate paling rendah adalah 35 FPS dan tertinggi 97 FPS.

Preview

Kemudian untuk PCMark, Xiaomi 14T Pro dengan Dimensity 9300+ mendapatkan skor 16.571 poin. Terlihat jelas, grafiknya memang cenderung naik-turun atau tidak stabil.

Adapun untuk baterai, Xiaomi 14T Pro ditopang baterai 5.000 mAh dengan dukungan fast charging 120W. Dari pengujian kami dengan PCMark Work 3.0 Battery, baterai ini bisa bertahan lebih dari 12 jam dengan baterai tersisa 19 persen.

Preview

Adapun untuk kecepatan ngecasnya, cukup 31 menit doang untuk mengisi daya baterai dari 10 persen hingga penuh.

Kamera yang jago di low-light

Preview

Selain dapur pacu, Xiaomi 14T Pro juga punya konfigurasi kamera yang hebat. Dari hardware, software, hingga sokongan teknologi dari Leica, buat kamera ponsel ini terasa spesial.

Xiaomi 14T Pro punya tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP dengan sensor Light Fusion 900, sama seperti Xiaomi 14 yang lebih mahal. Kamera ini sudah mendukung OIS.

Lalu, ada kamera telephoto 50 MP, memungkinkan pengguna dapat melakukan perbesaran gambar secara optical dari 1x, 2x, 2,6x, dan 5x hybrid-zoom. Cuma kurangnya, gak ada OIS untuk kamera ini. Berikutnya akan kami jelaskan dampak ketiadaan OIS ini.

Dan terakhir, ada kamera ultrawide dengan sensor 12 MP. Dan, ponsel ini juga punya kamera selfie 32 MP.

Xiaomi 14T Pro turut dibekali teknologi lensa Leica Summilux yang lebih oke untuk menangkap cahaya dari sebelumnya. Info saja, lensa Leica Summilux juga digunakan pada Xiaomi 14.

Bukan cuma lensa, Leica turun tangan di segi software, dalam hal ini mode warna dan filternya. Ada dua mode warna yang bisa kalian pilih, Authentic yang natural dan Vibrant dengan suguhan warna lebih tajam.

Adapun filternya, dari Nat, Viv, hingga B&W khas Leica, ada semua pada aplikasi kamera Xiaomi 14T Pro. Lantas, bagaimana hasilnya?

Kami senang dengan hasil jepretan kamera Xiaomi 14T Pro, terutama bila memotret dalam kondisi low-light dan juga street photography. Leica Summilux benar-benar bisa menangkap lebih banyak cahaya, membantu sensor menghasilkan gambar berkualitas tinggi yang detail, warna lebih tajam, dan minim noise.

Preview

Begitu juga saat memotret di siang hari, terutama street photography. Kebetulan, kami senangnya menggunakan filter Leica Nat dan Leica BW Viv, yang memperkuat tekstur pada foto dan membuatnya seakan ‘lebih bercerita’. 

Keluaran warnanya dibuat dramatis, dan pada saat yang sama, detailnya makin ditonjolkan, terutama bila memotret orang dan objek di sekitarnya. 

Namun, ada kekurangan pada sistem kamera Xiaomi 14T Pro, terutama pada kamera telephoto. Ketiadaan OIS, membuatnya agak tricky untuk digunakan memotret dari jarak jauh. 

Hasilnya tetap bagus, namun dalam proses pengambilan gambar, tangan benar-benar harus ekstra stabil. Memperbesar gambar 2x - 5x, membuat kamera mudah bergoyang, sehingga seringkali hasil fotonya agak blurry yang membuat kualitasnya turun secara signifikan. 

Berikut ini beberapa gambar yang kami ambil dengan Xiaomi 14T Pro:

Xiaomi 14T Pro

Kesimpulan

Preview

Xiaomi 14T Pro membuktikan bahwa harga bukanlah satu-satunya tolak ukur sebuah ponsel bisa disebut flagship. Buat kami, Xiaomi 14T Pro sukses memberikan pengalaman maksimal, meski dibanderol dengan harga yang terjangkau, seperti performa kelas atas, desain mewah, serta fitur-fitur berbasis AI yang membuatnya kompetitif di kelasnya. 

Meskipun ada beberapa kekurangan, seperti layar yang kurang optimal di bawah sinar matahari dan ketiadaan OIS pada kamera telephoto, keunggulan dari sisi desain, daya tahan baterai, serta kualitas kamera—terutama untuk low-light dan street photography, membuatnya tetap jadi pilihan menarik.

Xiaomi 14T Pro memang layak untuk dipinang, terlebih buat kalian yang menginginkan smartphone high-end tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

populerRelated Article