Riot Games Kembali Goyah, Pangkas Tim Game ‘League of Legends’
Uzone.id — Perusahaan developer Riot Games kembali melakukan perampingan karyawan. Setelah awal tahun memangkas kurang lebih 500 karyawan, Riot Games dilaporkan kembali memangkas puluhan karyawan.
Kabar ini disampaikan oleh Co-founder Riot Games, Marc Merrill dalam akun X resminya pada Rabu, (16/10).Dalam surat terbukanya, Merrill mengumumkan bahwa pihaknya telah memutus hubungan kerja (PHK) terhadap 32 karyawannya, yang di mana 27 karyawan di antaranya adalah tim pengembangan League of Legends.
“Saya ingin membagikan update penting terkait @leagueoflegends. Kami telah membuat perubahan pada tim sekaligus memastikan kami dapat terus meningkatkan pengalaman League sekarang dan untuk jangka panjang," tulis Merrill.
— Tryndamere (@MarcMerrill) October 15, 2024
Meski melakukan perampingan, Merrill menegaskan bahwa pengurangan karyawan ini adalah bagian dari tujuan jangka panjang perusahaan dan memastikan mereka memiliki keahlian yang tepat sehingga Liga bisa terus berjalan selama 15 tahun ke depan.
"Ini bukan tentang menghemat uang—tetapi untuk memastikan kami memiliki keahlian yang tepat sehingga League tetap hebat untuk 15 tahun ke depan dan seterusnya," pungkasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemangkasan ini tak berimbas pada pengembangan game League of Legend yang ditunggu-tunggu penggemarnya.
“Tetapi, saya ingin memperjelas bahwa kami tidak memperlambat pengerjaan game yang kalian sukai. Kami juga berinvestasi besar-besaran untuk menyelesaikan tantangan secara lebih cepat sekaligus membangun masa depan kami,” tambahnya.
Pemangkasan ini akan berimbas pada beberapa posisi. Mereka yang terkena PHK akan mendapatkan pesangon yang mencakup minimal enam bulan gaji, bonus tahunan, bantuan penempatan kerja, asuransi kesehatan, dan masih banyak lagi.
Terlepas dari pengurangan baru ini, Merrill menegaskan bahwa tim League of Legends "pada akhirnya akan lebih besar dari sekarang", hal ini karena Riot bersiap untuk memasuki fase baru dari hal gim MOBA.
Pada awal 2024 lalu, Riot telah memberhentikan 530 karyawan. Berbeda dengan alasan kali ini, pemangkasan di awal tahun tersebut dilakukan Riot Games karena biaya perusahaan yang terus membengkak di tengah investasi yang tidak membuahkan hasil maksimal.
“Beberapa investasi besar yang kami lakukan tidak membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan kami. Biaya yang kami keluarkan juga telah meningkat,” kata Dylan.