Home
/
Lifestyle

Riset: Aktivitas Bersama Keluarga Bikin Emosi Anak Stabil

Riset: Aktivitas Bersama Keluarga Bikin Emosi Anak Stabil
Chairul Akhmad29 November 2016
Bagikan :
tempo
Preview


Mulai sekarang, sebaiknya jangan pernah lewatkan momentum bersama keluarga. Alasannya, keluarga yang memiliki aktivitas rutin bersama cenderung menghasilkan anak-anak dengan kestabilan mental dan kemampuan sosial yang baik.

Rutinitas keluarga bisa berupa hal-hal sederhana, seperti bernyanyi bersama, membaca dongeng, atau makan malam bersama. Sebuah studi yang dilakukan oleh Elisa Muniz, seorang dokter anak di Bronx Lebanon Hospital New York, mengungkapkan anak usia prasekolah yang terbiasa melakukan rutinitas bersama keluarga cenderung lebih mudah menyesuaikan diri di lingkungan sosialnya. Tidak hanya itu, mereka juga cenderung lebih sehat secara emosional.

Elisa melakukan studi terhadap lebih dari 8.500 anak. Dia menganalis kegiatan sehari-hari anak-anak tersebut di lingkungan keluarga mereka. Hasilnya, anak-anak yang terbiasa dengan rutinitas keluarga mengalami peningkatan 47 persen dalam kesehatan sosio-emosional.

“Kesehatan sosio-emosional membuat anak lebih mudah mengekspresikan perasaan mereka, memahami perasaan orang lain, dan membangun hubungan yang sehat dengan sesamanya,” ujar Elisa.

Dia menambahkan kesehatan sosio-emosional juga berdampak positif bagi kemampuan anak mengikuti pelajaran di kelas. “Ada bukti ilmiah yang kuat bahwa anak yang memiliki kesehatan sosio-emosional lebih sukses dalam pendidikan di sekolah.”

Anak-anak sampel yang diteliti Elisa rata-rata terlahir pada 2001. Data dikumpulkan melalui kuosioner, penilaian masa kecil, hingga wawancara dengan caregiver utama anak tersebut. Mereka dianalisis sejak hari kelahiran hingga memasuki taman kanak-kanak.

Beberapa hal yang diamati adalah seberapa sering anak-anak itu terlibat dalam aktivitas keluarga. Makan malam bersama minimal 5 kali dalam sepekan, membaca dan mendongeng minimal 3 kali dalam sepekan, dan bermain bersama beberapa kali dalam sepekan.

Elisa mendapati bahwa 17 persen anak yang diteliti memiliki kesehatan sosio-emosional yang baik. Mereka adalah anak-anak yang lebih sering melakukan rutinitas bersama keluarga. Bagaimanapun, dia mencatat bahwa kegiatan membaca tidak terlalu terkait dengan kesehatan sosio-emosional.

Para peneliti menjelaskan perhatian dan perawatan berkelanjutan adalah faktor penting dalam kesehatan dan proses tumbuh kembang anak. Hal itu bisa terjadi saat anak merasa aman dan senang melakukan rutinitas bersama keluarganya. “Saat anak merasa senang dan nyaman, mereka bisa dengan lebih mudah belajar dan berinteraksi dengan cara yang sehat,” kata dokter anak Claire McCarthy dari Boston Children’s Hospital.

Sebaliknya, anak yang tidak bahagia, gelisah, atau resah dengan lingkungannya akan menghabiskan lebih banyak energi untuk menghadapi ketidaknyamanan itu, dan bukannya untuk belajar. Sebab itu, lanjut Claire, rutinitas bersama keluarga sangat efektif dalam membantu kemampuan anak. Kedekatan dengan keluarga juga menjadi faktor krusial dalam menunjang prestasi akademis dan kemampuan bersosial anak.

“Rutinitas bersama keluarga dapat memacu anak untuk belajar memecahkan masalah, bernegosiasi, berencana, dan menolak gratifikasi. Ini disebut jega dengan ‘fungsi eksekutif’. Fungsi ini sangat krusial bagi kesuksesan akademis anak di sekolah.”

Menurutnya, kesehatan sosio-emosional anak dapat dipupuk melalui berbagai kegiatan. Namun, pada intinya orangtua dan anak harus membangun kedekatan dan komunikasi yang penuh kasih sayang. Misalnya dengan jalan-jalan, memasak bersama, atau nonton film. “Setiap keluarga memiliki rutinitas berbeda-beda. Namun, setiap keluarga tentunya tahu apa yang terbaik bagi mereka,” kata Claire.

BISNIS

Berita lainnya:
4 Cara Alami Memanjangkan Rambut
5 Kebaikan dari Secangkir Minuman Cokelat Hangat
5 Hal Penting Sebelum Dipertimbangkan sebelum Potong Rambut

Berita Terkait:
populerRelated Article