Bayangkan, Robot-mobil Transformer itu Nyata
Robot J-deite RIDE buatan warga Jepang, bisa berubah jadi mobil (Foto: Reuters)
Uzone.id - “Data adalah sumber daya alam terbesar di dunia,”Kalimat tersebut diutarakan Presiden dan CEO IBM, Ginni Rometty, saat membuka CES 2019.
Ya, sumber daya alam terbesar di dunia kini bukan lagi minyak bumi, bukan juga emas, tapi data—data digital.
Semua itu ditunjukkan pada pameran teknologi paling akbar di dunia CES 2019 yang resmi ditutup Jumat (11/1). Apa yang bisa kita simpulkan dari pameran unjuk teknologi ini?
Satu hal yang jadi garis besar yang di-bold adalah soal koneksi 5G dan kecerdasan buatan (AI).
Baca juga: CES 2019, Ketika Mobil Honda Bisa jadi 'Dompet Digital'
“CES menunjukkan kekuatan inovasi untuk menyelesaikan masalah global dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia,” ujar Gary Shapiro, Presiden dan CEO CTA.
CES tahun ini memang menampilkan ekosistem 5G terlengkap, jauh lebih lengkap dari yang pernah ditunjukkan Telkomsel di helatan Asian Games 2018.
“5G akan mengubah segalanya. itu adalah janji akan jauh lebih banyak dari apa yang sudah kita lihat dari teknologi nirkabel,” kata Hans Vestberg, CEO Verizon.
Selain itu, koneksi 5G ini akan dipadukan dengan AI yang dijamin bakal jauh lebih canggih. Revolusi dari kota pintar ke perawatan kesehatan, serta transportasi ke robot.
Ngomongin transportasi, CES 2019 sendiri menghadirkan 11 produsen otomotif dalam menyoroti wajah transportasi masa depan.
Ada taksi terbang, sistem belanja di mobil dari Honda, sampai-sampai Harley-Davidson yang merupakan produsen otomtif ortodok sekalipun, menampilkan pertama kalinya motor listrik yang punya koneksi 4G LTE.
Baca juga: Harley-Davidson Pamer Motor Listrik yang Punya Koneksi 4G LTE
Belum lagi teknologi ‘nyetir otomatis’ yang dipercaya akan terus menyempurnakan diri dalam beberapa tahun kedepan, karena kemampuan otonom pada kendaraan dipercaya bisa menyelamatkan nyawa, memungkinkan akses lebih mudah dan produktifitas.
Melihat fenomena ini, kok gue langsung kepikiran sedikit lebih jauh dari sekedar mobil tanpa sopir ya.
Kalau pernah nonton film Transformer, robot cerdas dari planet diluar bumi yang bisa berubah jadi mobil.
Nah, ada setitik kepercayaan kalau konsep kayak begini bakal kejadian dan jauh lebih berguna daripada sekedar mobil tanpa sopir.
Tapi gak perlu tugasnya semulia melindungi planet bumi deh, atau ukurannya sebesar Autobot di film. Mobil yang bisa berubah jadi robot di sini lebih sebagai asisten manusia yang multifungsi.
Transformer jelas bisa dioperasikan pakai perintah suara, dan mereka punya kecerdasan buatan yang jauh lebih canggih dari sekadar mengandalkan sensor-sensor untuk bergerak dan mencapai tujuan.
Jadi konsepnya gini, ketika di rumah, Transformer bertugas sebagai asisten rumah tangga, yang berwujud robot. Apa aja bisa dilakukan layaknya manusia, mulai dari beresin rumah sampai diajak nikah kalau perlu.
Namun, ketika manusia mau beraktifitas di luar rumah, otomatis si robot berubah jadi mobil yang siap mengantar kemana aja.
Bahkan sebenarnya, salah seorang warga Jepang udah berhasil menciptakan robot mirip di film Transformers.
Ya, walaupun gak secanggih seperti yang ditampilkan dalam film sci-fi besutan Paramount Pictures, robot buatan Kenji Ishida ini sudah cukup membuat siapapun yang melihatnya gembira.
Robot bernama J-deite RIDE ini diklaim bisa bertransformasi menjadi mobil sport hanya dalam waktu 60 detik.
Bisa dibayangkan, efektifitas dan efisiensi yang kayak gimana nantinya, sebab hanya dengan satu piranti, bisa mengerjakan banyak hal untuk membantu manusia.
Asiknya lagi, kita bisa memilih robot-robot tersebut sesuai dengan selera, baik wujud robotnya, suaranya, karakternya, sampai jenis mobilnya.
Kebayang ya, kala gue bosen sama Ferrari, di jalan iseng ngeliat Lamborghini, ya tinggal di-scan, jadi deh..hehe
Dan semoga ini bukan khayalan. Sebab, kalau melihat fenomena inovasi teknologi yang dipamerkan di CES 2019 lalu, maka robot Transformer bukan gak mungkin ada di kehidupan nyata.
Sepakat gak gaes?