Home
/
Gadget

Samsung Masih Enggan Hadirkan Layar 90Hz untuk ‘Ponsel Murah’

Samsung Masih Enggan Hadirkan Layar 90Hz untuk ‘Ponsel Murah’
Hani Nur Fajrina06 January 2021
Bagikan :

Foto ilustrasi: Uzone.id

Uzone.id -- Selain mulai menyingkirkan notch, produsen ponsel pintar seakan berlomba memberikan teknologi layar yang memberikan pengalaman serba mulus ketika dipakai oleh pengguna melalui refresh rate di atas 60Hz pada ponsel harga ramah di kantong. Sementara sejauh ini, Samsung belum kepincut menghadirkannya di segmen harga terjangkau.

Sudah ada beberapa ponsel di rentang harga Rp2 jutaan yang bahkan sekarang mungkin turun harga menjadi ‘ponsel rakyat’ yang mendukung refresh rate layar 90Hz. Teknologi ini dapat memberikan pengalaman scrolling layar lebih mulus, khususnya dalam bermain game.

Ada Oppo A53, Realme Narzo, Relma 6, Oppo A33, dan lain-lain. Samsung sebagai brand besar yang juga sudah semakin agresif merambah pasar ponsel kelas entry-level dan menengah, belum terlihat batang hidungnya untuk remenghadirkan refresh rate 90Hz di segmen ini.

Baca juga: Ini Alasan Samsung Jadi 'Hobi' Jual Ponsel Sejutaan

“Refresh rate 90Hz itu memang ada plus-minus, ya. Layar dengan 90Hz bisa memberikan pengalaman lebih mulus ketika scrolling dan bermain game. Sementara kekurangannya, dari sisi penggunaan baterai bisa lebih boros,” ungkap Irfan Rinaldi sebagai Product Marketing Manager Samsung Indonesia saat berbincang dengan beberapa awak media, Selasa (5/1).

Diakui Irfan, sejauh ini Samsung sangat mengandalkan hasil survei konsumen dalam pengembangan produknya, khususnya untuk segmen kelas menengah maupun entry-level.

Fakta bahwa Samsung belum menghadirkan layar 90Hz untuk ponsel di rentang harga murah sampai Rp2 jutaan karena konsumen lebih membutuhkan aspek lain ketimbang teknologi refresh rate tinggi.

Baca juga: Mengenal Refresh Rate 90Hz pada Realme 6 Series

Dari penuturan Irfan, survei konsumen untuk segmen ponsel harga terjangkau lebih mencari ukuran RAM dan memori internal yang luas. Tak sedikit juga yang butuh baterai besar, agar penggunaan ponsel lebih lama.

“Jika melihat di produk Galaxy A12 misalnya, harga di Rp2 jutaan, kami lebih fokus ke RAM dan ROM yang lega karena itu sebagai jawaban kebutuhan masyarakat. Refresh rate tinggi sejauh ini memang baru tersedia untuk flagship, tapi kita lihat saja perkembangan ke depannya seperti apa,” tutup Irfan.

populerRelated Article