Samsung Pamer Ekosistem SmartThings yang Kian Lengkap di IFA 2023
Benjamin Braun, Chief Marketing Officer, Samsung Europe (Foto: Samsung)
Uzone.id - Rangkaian inovasi smart home dipamerkan Samsung di event teknologi global tahunan, Internationale Funkausstellung (IFA) 2023 di Berlin, Jerman. Teknologi-teknologi tersebut masuk ke dalam ekosistem Samsung SmartThings. Ada apa saja?
Dalam konferensi pers IFA 2023, Samsung menyoroti visinya untuk SmartThings yang memungkinkan konsumen di seluruh Eropa memprioritaskan masalah-masalah yang paling penting bagi mereka.Isu yang jadi fokus pengguna di sana seperti penghematan energi, peningkatan keamanan dan akses ke hiburan yang luar biasa, hingga kehidupan sehari-hari yang lebih efisien.
"Samsung sangat antusias dalam menghubungkan pengguna kami dengan orang-orang, tempat dan hiburan yang paling berarti bagi mereka," kata Benjamin Braun, Chief Marketing Officer, Samsung Europe, dalam keterangan pers yang diterima Uzone.id.
Benjamin menjelaskan, ekosistem SmartThings dari Samsung terus berkembang dan memungkinkan 285 juta pengguna beradaptasi serta mempersonalisasi rumah agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Caranya, dengan menghubungkan dan mengendalikan berbagai peralatan dan perangkat secara mulus melalui satu aplikasi.
"Kami akan terus memanfaatkan berbagai peluang yang ditawarkan oleh inovasi terbaru dalam teknologi untuk memastikan ekosistem SmartThings tumbuh dan berkembang dengan cara yang memungkinkan orang untuk membuat lebih banyak lagi koneksi yang penting bagi mereka,” lanjut Benjamin.
Aplikasi Samsung Food
Di acara ini, Samsung menjelaskan bahwa fungsi utama SmartThings gak cuma untuk mengontrol berbagai perangkat pintar di rumah dari jarak jauh saja, tapi lebih dari itu.
SmartThings membantu pengguna juga untuk menikmati hiburan secara seamless seraya tetap terjaga keamanannya.
Di Eropa, rumah kini menjadi lebih penting dari sebelumnya karena hunian memainkan lebih banyak peran setiap harinya, mulai dari rumah sebagai kantor hingga tempat untuk bersantai dan hiburan.
Dari survei yang dilakukan Samsung, tujuh dari sepuluh konsumen (71 persen) setuju bahwa teknologi memiliki dampak positif dalam kehidupan sehari-hari mereka, termasuk bagaimana mereka berinteraksi dengan teman dan keluarga, melakukan pekerjaan rumah, dan menikmati hobi.
Makanya, pabrikan asal Korea Selatan ini meluncurkan Samsung Food, aplikasi all-in-one terbaru untuk mencari, menyimpan dan berbagai resep, perencanaan makan, memasak, dan berbelanja bahan makanan.
“Mereka yang memiliki kecintaan terhadap makanan dapat sepenuhnya menghubungkan diri mereka dengan kegembiraan memasak dan makan dengan Samsung Food,” terang Benjamin.
Samsung Food tersedia di 104 negara dan dalam delapan bahasa, dan menempatkan pengetahuan makanan dunia di ujung jari pengguna, memberdayakan mereka untuk mengambil keputusan yang tepat tentang makanan, kesehatan, dan memasak.
Aplikasi ini juga terhubung ke dapur pengguna, yang secara instan mengirimkan waktu dan suhu yang tepat ke oven Samsung yang kompatibel. Dengan lebih dari 160.000 resep, akan selalu ada hal baru untuk dimasak.
Pada akhir tahun ini, dengan menggunakan Food AI, Samsung Food akan menyediakan resep yang dipersonalisasi yang mencerminkan kebutuhan diet pengguna, seperti mengubah resep menjadi versi vegan hanya dalam beberapa ketukan di layar.
Dalam peningkatan lebih lanjut yang akan diluncurkan akhir tahun ini, fitur ini akan terhubung dengan Samsung Health sehingga rencana makan dapat disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan diet, serta mendukung pengguna dalam mencapai tujuan kesehatan mereka.
“Pada tahun 2024, dengan menggunakan teknologi Vision AI, Samsung Food akan menggunakan foto yang diambil dari makanan untuk memeriksa informasi nutrisi, mengenali bahan makanan, dan merekomendasikan resep terbaik dari bahan makanan itu,” jelas Benjamin.
Jajaran smart TV terbaru
Bukan cuma itu, Samsung juga kian melengkapi jajaran TV premiumnya dengan peluncuran Neo QLED 8K dan 4K Q80C 98 inci.
Di IFA 2023 pula, Samsung mengumumkan rencananya untuk menghadirkan rangkaian lengkap TV Micro LED ke Eropa pada akhir tahun. Teknologi ini menawarkan kontras yang luar biasa dan detail yang menakjubkan, sangat pas buat pengguna yang gemar bermain game atau menonton film aksi.
Untuk merayakan ulang tahun ke-100 Disney, Samsung mengumumkan peluncuran The Frame Disney 100 Edition. TV edisi spesial ini menampilkan bezel eksklusif berupa logam perak platinum khas Disney 100 dan remote Disney yang terinspirasi dari Mickey Mouse.
Produk ini juga dilengkapi dengan 100 karya seni ikonik dari Walt Disney Animation Studios, Pixar Animation Studios, Marvel, Lucasfilm, dan National Geographic, serta gambar-gambar klasik dari Mickey, Minnie, Woody, Cinderella, dan masih banyak lagi. Pengguna juga dapat menampilkan foto keluarga mereka untuk menciptakan suasana rumah yang ajaib.
Proyektor Freestyle 2nd Gen
Samsung turut mengumumkan The Freestyle 2nd Gen, sebuah proyektor portabel serbaguna yang memberikan pengalaman layar lebar di mana saja.
Proyektor ini menawarkan pengalaman layar landscape dan portrait, yang berarti dua proyektor Freestyle 2nd Gen dapat dipasangkan untuk memberikan pengalaman menonton menggunakan TV 160 inci secara panoramic atau 120 inci secara vertikal.
Terlebih lagi, dengan akses lengkap ke Samsung Gaming Hub, pengguna Freestyle 2nd Gen dapat menikmati game-game terbaik dari mitra streaming Samsung.
Bekerja sama dengan Xbox dan Bethesda Softworks, kini sudah termasuk Starfield, yakni game RPG generasi terbaru yang memukau. Game ini sudah dapat dimainkan melalui Samsung Gaming Hub dengan keanggotaan Xbox Game Pass Ultimate, tanpa memerlukan konsol.
Kolaborasi dengan perangkat keamanan rumah terkemuka
Samsung memahami kepastian yang dapat diberikan oleh teknologi pintar dari generasi ke generasi. Dan, keamanan adalah tema yang muncul dari penelitian yang dilakukan.
Dari survei yang dilakukan Samsung, 54 persen responden setuju kalau perangkat keamanan dapat mengawasi rumah saat pengguna tidak berada di sana.
Kemudian, 39 persen responden menyebut kalau mereka lebih aman ketika sendirian di rumah. Dan 39 persen responden lainnya setuju dengan manfaat perangkat keamanan untuk menjaga keluarga tetap aman saat mereka berada di luar rumah.
Ekosistem SmartThings mencakup berbagai mitra yang berkomitmen untuk membantu orang-orang menjaga keamanan rumah dan orang yang mereka cintai. Termasuk Yale, brand keamanan rumah terkemuka.
Yale Linus Smart Lock dan Smart Opener terbaru untuk gerbang dan garasi memungkinkan pintu dan gerbang dikunci dari jarak jauh melalui aplikasi untuk memastikan ketenangan pikiran bagi semua anggota keluarga.
SmartThings Energy, dan upaya untuk jaga lingkungan
Samsung berkomitmen untuk mengembangkan produk dan layanan yang membantu orang menghemat uang dan bertindak menuju planet yang lebih baik.
Topik-topik ini juga menjadi agenda utama konsumen, lebih dari tiga perempat (77 persen) mengatakan bahwa mereka mencari produk teknologi yang menghemat energi, tidak hanya untuk menghemat uang, tetapi juga untuk kebaikan lingkungan.
Dua pertiga responden (67 persen) juga menganggap penting bahwa peralatan mereka berikutnya dapat terhubung ke aplikasi yang memungkinkan mereka untuk memantau dan mengurangi konsumsi energi mereka.
Dengan kenaikan harga energi di seluruh Eropa, 72 persen dari mereka yang ditanyai mengkhawatirkan biaya untuk mengoperasikan peralatan di rumah mereka.
Untuk membantu mengatasi hal ini, SmartThings Energy dapat membantu pengguna mengoptimalkan energi yang digunakan di seluruh peralatan mereka agar sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan yang lebih rendah.
Misalnya, AI Energy Mode di SmartThings Energy memungkinkan pengguna untuk memantau dan mengurangi penggunaan energi mesin cuci hingga 70 persen dengan menggunakan Ecobubble untuk mencuci dengan air dingin, bukan air hangat.
Samsung turut bermitra dengan organisasi konservasi laut global Ocean Wise dan produsen pakaian Patagonia untuk menemukan solusi bagi masalah pelepasan microfiber.
Less Microfiber Filter adalah filter mesin cuci eksternal yang mengurangi hingga 98 persen emisi microplastic dari siklus pencucian.
Berbicara di IFA, Charlie Cox, Manager Microplastic Solution di Ocean Wise mengatakan bahwa inovasi seperti Less Microfiber Filter, membuat setiap orang dapat mengurangi jejak microfiber di rumah.
“Ini adalah solusi sederhana sehari-hari yang akan membuat lautan kita berterima kasih kepada kita,” katanya.
Teknologi pemanas seperti heat pump sedang berkembang dengan pesat, dan Samsung berada di garis depan dalam pertumbuhan ini.
Heat pump dengan sumber udara (air source) yang pintar dan inovatif ini telah mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 97 persen, belum pernah terjadi sebelumnya sejak tahun 2022.
Pompa ini dapat bekerja dengan tangki air panas rumah tangga atau dengan ClimateHub Samsung, untuk membuat rumah kian nyaman sepanjang tahun, apa pun cuacanya.
Mereka juga dapat terhubung ke ekosistem SmartThings, sehingga penggunaan energinya dapat dipantau dan disesuaikan dengan lingkungan yang disukai pengguna. Pelengkap rangkaian solusi pompa panas monoblok suhu tinggi, EHS Mono R290, meluncur pada bulan September.
Perjalanan Samsung terus berkembang dengan tujuan untuk merancang teknologi yang membantu orang-orang memanfaatkan hari mereka sebaik mungkin sambil mengambil langkah kecil untuk mengurangi dampak lingkungan.
Di segmen smartphone dan tablet misalnya, Samsung Galaxy Z Flip5 dan Fold5 serta seri Galaxy Tab S9 terbaru menampilkan berbagai bahan daur ulang, termasuk aluminium daur ulang, kaca, dan plastik yang bersumber dari jaring ikan yang dibuang ke laut, tong air, dan botol PET.
Bahkan seri Galaxy Watch6 juga menggunakan plastik daur ulang yang dibuang orang. Semua inovasi Galaxy ini hadir dalam kotak kemasan yang dibuat menggunakan bahan kertas daur ulang.
Meraih masa depan melalui teknologi pintar
Samsung berinvestasi pada masa depan yang dibangun dari berbagai peluang yang bisa dihadirkan oleh teknologi. Salah satu area yang bisa menghadirkan perbedaan adalah dengan membuat teknologi untuk rumah pintar agar semakin mudah didapatkan.
Penelitian ini menunjukkan seperempat orang Eropa (77 persen) menganggap bahwa keberadaan teknologi pintar adalah faktor kunci untuk rumah yang diinginkan dan lebih dari tiga perempat responden mengatakan bahwa rumah pintar yang berfungsi penuh sangat menarik.
Memahami hal ini, Samsung berusaha mewujudkan berbagai peluang tersebut dan percaya pada kekuatan kolaborasi untuk mendorong visi ini.
Bermitra dengan ABB Smart Buildings dan SMA, salah satu penyedia teknologi fotovoltaik dan sistem penyimpanan terkemuka di dunia, Samsung berharap dapat menghubungkan orang lebih dekat dengan rumah mereka dengan menanamkan teknologi pintar ke dalam rumah sebelum dibeli.
Dengan mengintegrasikan produk ABB dan SMA ke dalam SmartThings Energy, rumah dapat menjadi lebih aman, lebih pintar, dan lebih berkelanjutan.
Misalnya, kemampuan untuk menjalankan peralatan pada waktu yang optimal, melacak penggunaan energi untuk menyesuaikan konsumsi berdasarkan harga energi dan pola penggunaan, dan mengoptimalkan penggunaan energi berdasarkan produksi tenaga surya.