Samsung Rogoh Kocek Rp242 Triliun Demi Bangun Pabrik Chip
Foto ilustrasi Samsung/dok. Unsplash
Uzone.id -- Raksasa teknologi Samsung Electronics berencana menggelontorkan uang senilai USD17 miliar atau setara Rp242,8 triliun untuk membangun pabrik semikonduktor, atau chip. Sayangnya bukan Indonesia, tapi Texas, Amerika Serikat.
Pabrik chip ini kabarnya juga akan membuka sekitar 2.000 pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar, seiring dengan langkah perusahaan yang ingin memperkuat perannya sebagai pemasok penting dalam rantai pasokan manufaktur global.“Meningkatkan produksi chip semikonduktor dalam negeri merupakan hal genting bagi keamanan ekonomi dan negara kami,” ungkap Sekretaris Perdagangan Amerika Serikat, Gina Raimondo dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Bloomberg.
Pihak Gedung Putih diakuinya menyambut investasi Samsung tersebut dan meyakini bahwa pabrik chip tersebut akan membantu AS dalam melindungi rantai pasokan mereka dan mendorong manufaktur dalam negeri.
Baca juga: Review Galaxy Tab S7 FE
Gubernur Texas, Greg Abbott sangat antusias terhadap proyeksi Samsung mengenai potensi dibukanya 2.000 pekerjaan, serta ribuan pekerjaan baru tambahan lainnya ketika pabrik chip ini sudah beroperasi.
“Implikasi dari fasilitas ini jauh melampaui batas Texas. Ini akan berdampak pada seluruh dunia,” tutur Abbott.
Perusahaan asal Korea Selatan ini akan membangun fasilitas pabrik chip ini di Taylor, Texas, sekitar 48 kilometer dari ibukota Austin, tempat di mana Samsung telah berinvestasi miliaran dollar di komplek luas yang menampung lebih dari 3.000 karyawan dan merakit deretan chip canggih.
Pembangunan pabrik chip Samsung dijadwalkan baru akan dimulai pada semester pertama tahun 2022. Sedangkan produksi chipnya akan dimulai pada semester kedua tahun 2024.
Baca juga: MediaTek dan TSMC Punya Chip untuk TV Digital
Sementara itu, alasan Samsung memilih Texas sebagai lokasi pabrik chipnya, disampaikan oleh eksekutif Kinam Kim, pihaknya melihat dari program insentif negara bagian Texas, talent lokal, hingga kesiapan dan kestabilan infrastruktur.
Seperti yang diketahui, krisis chip yang melanda dunia hingga tahun 2021 ini telah menciptakan ketidakseimbangan industri teknologi. Krisis chip ini sampai mendorong pemerintah dari Brussels hingga Tokyo mengadili perusahaan TSMC dan Samsung, dua perusahaan yang memproduksi chip untuk klien seperti Apple dan Nvidia.
“Karena Amerika memprioritaskan manufaktur chip dalam negeri, Samsung akan menerima beragam keuntungan melalui produksinya di sana. Pabrik baru Samsung juga akan membantu mengurangi kesenjangan dengan kemampuan produksi TSMC, yakni membuat chip di rumah kliennya sendiri,” kata analis Meritz Security, Kim Sunwoo.
VIDEO: Asus Zenfone 8, Pesaing iPhone 13 Mini?