Serba-serbi Model AI di HP dan Laptop, Kalian Pakai yang Mana?
Uzone.id - Saat ini eranya AI phone dan AI PC. Sebab, kecerdasan buatan atau AI jadi salah satu fitur utama yang diusung oleh serangkaian HP maupun laptop generasi terbaru.
Seperti Samsung dengan Galaxy AI, Infinix cs dengan Folax atau Ella, laptop berbasis Windows dengan Copilot, hingga Google lewat Gemini AI yang kini disematkan pada sebagian besar ponsel Android.Kali ini, tim Uzone.id akan mengupas masing-masing teknologi AI tersebut, sekaligus membeberkan kelebihan masing-masing teknologi kecerdasan buatan ini. Berikut selengkapnya, Uzoners!
Microsoft Copilot
Copilot adalah AI generatif Microsoft berbasis ChatGPT-4 dan DALL-E3 dari OpenAI. Dikutip dari PCMag, kedua model AI tersebut dipadukan dengan database web-scraping dari Bing untuk memaksimalkan responnya.
Untuk menghasilkan jawaban yang lebih natural, Copilot juga mendukung teknologi Natural Language Processing, Text to Speech (TTS), Retrieval Augmentation Generation (RAG), dan layanan cloud dari Microsoft Azure.
Nah untuk melatih model AI-nya, Copilot menggunakan percakapan anonim, sama seperti ChatGPT dan Google Gemini. Itu artinya, apapun yang kalian ketik atau masukkan ke Copilot, inputan tersebut akan digunakan untuk melatihnya, kecuali kalian login menggunakan akun perusahaan atau organisasi.
Copilot sendiri bisa diakses melalui berbagai macam cara. Kalian bisa mengaksesnya via browser Microsoft Edge, dimana terdapat shortcut ke Copilot pada menu di sudut kanan atas aplikasi.
Untuk pengguna Windows 11, Microsoft Copilot juga bisa diakses melalui Taskbar. Fungsinya lebih lengkap, lantaran Copilot dapat membantu kalian untuk mengubah beberapa pengaturan di Settings Windows, mengaktifkan Dark Mode, menyetel volume, dan sebagainya.
Selain di PC Windows, Copilot sebenarnya bisa diakses via perangkat lain, seperti ponsel Android dan iOS misalnya. Caranya dengan memasang aplikasi Microsoft Edge, mengakses Big Search, atau menggunakan aplikasi Copilot Mobile.
Gemini Nano
Google punya model AI sendiri, namanya Gemini. Ada beberapa tipe dari Gemini, salah satunya adalah Gemini Nano yang ditujukan untuk HP Android.
Menurut blog Android Developers, Gemini Nano berjalan di sistem AICore Android yang menjalankan pemrosesan AI secara on-device. Gemini Nano tersedia di Google Pixel 8 Pro, dan sejumlah ponsel Samsung yang mendukung Galaxy AI, seperti Galaxy S24 Series.
Gemini Nano juga memiliki kemampuan full multimodal, yang berarti dapat memahami lebih banyak informasi dalam konteks di luar teks, seperti suara, bahasa lisan, dan visual.
Ada banyak fitur berbasis AI yang tersedia, kebanyakan memang mirip dengan Galaxy AI. Misalnya, Gemini Nano dapat mencatat rekaman percakapan, wawancara, presentasi, pidato, apapun itu, kemudian meringkasnya dalam poin-poin utama yang mudah dipahami.
Dengan AICore, Gemini Nano mampu menjawab berbagai pertanyaan atau menangani perintah pengguna dengan cepat. Untuk memudahkan, teknologi ini mendukung smart replies, membantu pengguna saat menulis catatan, dan fitur-fitur lain berbasis AI generatif yang umum saat ini.
Selain Google Pixel 8 Pro, Google berjanji akan membawa Gemini Nano pada seri Pixel lainnya, seperti Pixel 8 dan Pixel 8a.
Galaxy AI
Era AI Phone sebenarnya mulai populer setelah Samsung mengenalkan Galaxy AI pada Samsung Galaxy S24 Series di awal tahun ini. Galaxy AI menjadi kelebihan utama dari Samsung Galaxy S24 Series, dan kini tersedia pada tablet dan HP flagship generasi yang lalu.
Galaxy AI mengadopsi model AI Gemini Pro dan Imagen 2 dari Google. Fitur AI Samsung ini menerapkan dua pemrosesan kecerdasan buatan, yakni on-device dengan Large language model atau LLM dan juga online yang menangani instruksi pengguna via Google Cloud.
Didukung teknologi AI dari Google, Galaxy AI dapat menggabungkan berbagai jenis informasi sekaligus, termasuk teks, kode, gambar, dan video. Beragam fitur dihadirkan untuk memaksimalkan komunikasi dan produktivitas pengguna, seperti Circle to Search, Interpreter, Chat Assist, Transcript Assist, Live Translate, Note Assist, dan sebagainya.
Galaxy AI juga sudah mendukung belasan bahasa, termasuk Bahasa Indonesia untuk memberikan kemudahan bagi pengguna di Indonesia.
Folax atau Ella
Kalian pengguna HP terbaru Infinix dan Tecno, tau nggak ada model AI generatif yang terpasang langsung pada perangkat, yakni Folax (untuk Infinix) dan Ella (untuk ponsel Tecno).
Baik Folax dan Ella menggunakan model AI ChatGPT-3.5 yang dipadukan dengan API Azure OpenAI dari Microsoft. Kedua teknologi tersebut membuatnya dapat memahami instruksi yang kompleks, dan melaksanakannya secara berurutan sesuai perintah pengguna.
Nah, Folax dan Ella memiliki beberapa fitur berbasis AI. Misalnya, memungkinkan pengguna untuk menerjemahkan percakapan maupun chatting secara real-time, membuat rangkuman konten secara online, sampai membuat catatan secara otomatis.
Namun kurangnya, Infinix maupun Tecno seolah ‘tak pede’ dengan kemampuan Folax dan juga Ella. Sebab, tak seperti Galaxy AI yang tinggal menekan Home untuk mengaktifkannya, AI Infinix dan Tecno perlu diaktifkan terlebih dahulu via pengaturan atau Settings.
Jadi, kalian sudah pakai model AI yang mana, Uzoners?