icon-category Technology

Smartphone Kelas Menengah Jadi Segmen Paling ‘Gemuk’ di Indonesia

  • 22 Nov 2018 WIB
Bagikan :

Industri smartphone di Indonesia kian tumbuh dengan maraknya berbagai vendor asing masuk ke pasar. Persaingan super ketat terjadi di segmen kelas menengah sehingga menjadikannya sebagai segmen paling 'gemuk' di Indonesia.

Segmen ini digeluti oleh para pemain lama seperti Samsung, Oppo, dan Asus. Sejumlah merek baru juga memutuskan masuk ke sana, seperti Honor yang merupakan sub-brand dari Huawei, kemudian Realme dari Oppo, dan Pocophone dari Xiaomi.

Salah satu distributor produk smartphone terbesar di Indonesia, Erajaya Group, juga mengamini bahwa smartphone segmen menengah menjadi pasar yang paling diminati, dan didorong oleh faktor daya beli yang meningkat dalam membeli smartphone dengan spesifikasi dan fitur lebih baik untuk kebutuhan hiburan, produktivitas, serta pengalaman yang lebih baik.

“Di Indonesia itu istilahnya pasar paling gemuk itu di segmen Rp 2,5 juta sampai Rp 4,5 juta atau Rp 5 juta. Itu paling gemuk. Pasar yang paling jadi rebutan,” ungkap Djatmiko Wardoyo, Director Marketing dan Komunikasi Erajaya Group.

Djatmiko tidak memberikan data terkini soal kontribusi segmen menengah pada pertumbuhan penjualan smartphone di Indonesia, namun dia melihat acuan banyaknya smartphone dari berbagai vendor di kelas tersebut secara berbondong-bondong merilis produk.

“Perbandingannya liat semua principle. Kalau meluncurkan produk dalam satu tahun paling banyak di segmen harga berapa. Mereka pasti akan banyaknya masuk di segmen itu karena memang banyaknya (konsumen) di sana. Bukan berarti yang premium enggak ada yang beli, ya. Tapi yang paling menjanjikan itu yang segmen itu tadi,” ujar Koko.

Sebelumnya, produsen smartphone Samsung juga menyatakan hal serupa. Perusahaan mengklaim merajai pasar smartphone segmen menengah dengan pangsa pasar sebesar 80 persen.

Menurut data lembaga riset IDC, smartphone kelas menengah merupakan produk yang dibanderol pada rentang harga 200 sampai 400 dolar AS, atau sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 5,5 juta.

Pada kuartal dua 2017, IDC mencatat smartphone kelas menengah menyumbang 28 persen dari total pengiriman smartphone ke Indonesia sebesar 7,9 juta unit pada kuartal tersebut. Angka ini tumbuh signifikan dibandingkan kuartal dua 2016 di mana smartphone kelas menengah hanya menyumbang 13 persen dari total pengiriman smartphone ke Indonesia.

Smartphone kelas menengah identik dengan penggunaan prosesor atau System on Chip (SoC) dari berbagai merek dan tipe, misalnya Qualcomm Snapdragon seri 600, lalu ada Mediatek Helio seri P, Samsung Exynos seri 7000, atau HiSilicon Kirin seri 700. Komponen SoC ini penting karena ia adalah otak dari smartphone.

Smartphone kelas menengah sudah memakai layar yang mendukung resolusi FHD dengan kerapatan 1080 pixel untuk mendukung pemutaran video game atau konten video YouTube, dan dapat mereproduksi warna yang akurat.

Produk di segmen ini umumnya dibekali dengan resolusi kamera yang lebih tinggi, media penyimpanan besar, kapasitas memori besar, keberadaan sensor sidik jari, dan harga yang terjangkau.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini