Soal Kebocoran Data IndiHome, Pengamat Temukan Kejanggalan
Uzone.id - Kebocoran data menjadi isu hangat saat ini, walaupun masih dipertanyakan kevalidan datanya, namun kabar ini tetap membuat warganet Indonesia khawatir.
Menepis kekhawatiran pengguna, Telkom (IndiHome) menegaskan kalau 26.730.797 data yang mengatasnamakan IndiHome merupakan data yang tidak valid alias fabrikasi.Lalu, bagaimana menurut pengamat mengenai kebocoran data yang diduga terjadi pada IndiHome?
Josua M Sinambela, selaku CEO PT. Analis Forensik Digital memberikan tanggapan terkait hal ini dalam postingannya di Facebook, Selasa, (23/08).
Menurutnya, terdapat kekeliruan dalam memahami data yang dibocorkan khususnya yang melabeli dengan data IndiHome.
“Hanya karena ada logo Indihome dan email berdomain telkom.net, banyak netizen dan para pengamat yang menyimpulkan data tersebut merupakan data pelanggan indihome dan history browsingnya,” terang Josua.
Baca juga: Telkom Tegaskan Kebocoran Data IndiHome Direkayasa
Josua juga menemukan beberapa kejanggalan dalam data-data ini semenjak data ini dianalisis. Mulai dari nomor ID, situs yang diakses dan lainnya.
“Terdapat beberapa kejanggalan seperti nomor ID yang terlalu acak, padahal ID Indihome semua diawali angka 1 (terdiri 11-12 digit),” jelasnya.
Kemudian, dari analisis situs yang diakses, Josua menemukan banyak informasi akses melalui alamat landing6.wifi.id dan ip address lokal (10.x.x.x), yang merupakan ip private jaringan Wifi.ID.
“Sangat tidak wajar jika jaringan Indihome (Fiber Optic), secara default ikut mengakses halaman landing page wifi.id tersebut,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan informasi tersebut, kesimpulan sementara data ini bukan data ataupun history pengguna Indihome, melainkan data pengguna Jaringan Wifi.ID milik Telkom.
Sedangkan Nomor ID yang acak tersebut besar kemungkinan merupakan kode Voucher Wifi.ID yang dapat diperoleh/dibeli melalui SMS maupun Aplikasi Wifi.ID Connect/GO.
Kejanggalan selanjutnya ada di variable NIK dan juga Nama, setelah dilakukan verifikasi, Josua menemukan kebanyakan data NIK dan nama yang ada dalam data tersebut tidak valid.
Baca juga: Penjelasan Telkom Soal Data Pengguna IndiHome yang Diduga Bocor
“Kejanggalan lain adalah bahwa dari data pemilik NIK yang sama, memiliki terlalu banyak devices yang berbeda. Boleh jadi memang didaftarkan atau dimappingkan ke NIK yang sama,” ungkapnya.
Josua juga mengatakan kalau masih ada beberapa hal yang perlu diverifikasi soal kebocoran data ini.
Sementara itu, dalam keterangan resminya, pihak Telkom mengklaim tidak ada kebocoran data pelanggan di sistem.
”Syukur Alhamdulilah tidak terjadi peretasan data pada sistem kami dan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut menjaga suasana kondusif sehingga dapat kami pastikan bahwa data yang beredar di publik adalah bukan data kami,” ungkap Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Senin (23/09).