Spion Mobil Kini Dipasang Teknologi Kamera
Perkembangan teknologi saat ini telah terintegrasikan dengan kecanggihan kendaraan. Akan tetapi, teknologi sering kali melampaui undang-undang dan suatu peraturan di berbagai negara, termasuk di Amerika Serikat (AS)
Dilansir di laman Cnet, Jumat (30/8), AS akan memeriksa teknologi yang ada pada kendaraan. Hal itu akan berupa pemeriksaan dan pengujian fitur sistem cermin samping atau kaca spion mobil berbasis kamera, yang menggantikan cermin reflektif tradisional.
Menurut laporan Reuters, pada pengumuman NHTSA, Selasa (27/8) lalu, pihak agensi berencana untuk meneliti perilaku mengemudi. Selain itu, hal yang akan diteliti adalah bagaimana pengemudi mengeksekusi perubahan jalur dengan cermin tradisional dan sistem kamera.
Sesuai peraturan, semua mobil harus memiliki kaca spion samping. Namun demikian, saat ini telah banyak mobil yang telah mengganti kaca spionnya dengan kamera. Kamera cadangan juga teknologi mandat pemerintah federal di semua kendaraan baru juga.
Pemanfaatan teknologi pada kaca spion ini juga terjadi di beberapa negara lain seperti di wilayah Eropa dan Jepang. Para pembuat mobil telah mulai melengkapi kendaraan dengan teknologi kamera sebagai cermin.
Salah satunya adalah Lexus yang mulai menjual sedan ES di Jepang pada 2018 lalu. Pada kaca spion sampingnya, Lexus telah menggantinya dengan fitur kamera.
Hal yang sama pun terjadi pada Audi. Audi telah menginstal teknologi pada SUV listrik E-Tron untuk pasar Eropa.
Namun, di AS, peraturan mengenai kaca spion haruslah sesuai dengan standard cermin. Hasil refleksi dari kamera harus ditampilkan di dalam mobil sebagai pengganti gambar reflektif yang ditampilkan di kaca samping tradisional.
Pada akhirnya, setidaknya AS akan memperbaharui kebijakannya dengan memulainya untuk meneliti terlebih dahulu akan pemanfaatan teknologi kaca spion samping ini. Sekarang, para pembuat mobil akan bebas untuk mengembangkan apa yang oleh badan federal disebut lampu "adaptif mengemudi balok".
Pembuat mobil umumnya memasarkan teknologi tersebut sebagai lampu "matriks" di pasar lain. Sistem ini mampu menjalankan balok tinggi sebagai pengaturan standar, tetapi juga dapat meredupkan bagian tertentu dari cahaya ketika mengenali kendaraan lain atau pejalan kaki agar tidak membutakannya.