Startup Kecantikan Social Bella Dapat Kucuran Dana Rp920 Miliar
Uzone.id - Di tengah isu resesi yang kini menghantui berbagai sektor, startup beauty tech Social Bella baru saja mengumumkan pendanaan terbaru mereka dengan jumlah lebih dari USD60 juta atau lebih dari Rp920 miliar.
Pendanaan ini dipimpin oleh Temasek dan L Catterton, dua investor yang juga ikut serta dalam pendanaan sebelumnya. East Ventures, Jungle Ventures dan beberapa investor lainnya juga ikut berkontribusi dalam investasi yang diumumkan pada Selasa, (18/10) ini.Pendanaan yang diraih Social Bella ini didapat berkat kekuatan bisnis perusahaan yang fokus pada sustainable growth, dengan pertumbuhan meningkat 20 kali lipat sejak 2020 dan juga margin yang semakin meningkat.
“Bisnis berkelanjutan telah menjadi prinsip inti kami sejak pertama kali Social Bella didirikan. Semua langkah berani kami pun selalu diperhitungkan dengan matang. Inilah mengapa kami mampu menghasilkan pertumbuhan yang luar biasa meskipun di tengah pandemi,” kata Co-founder & Presiden Social Bella, Christopher Madiam.
Baca juga: GoTo Financial dan OJK Bersatu Hadapi Teror Resesi
Christopher menambahkan, “Kami pun mampu mendapatkan dukungan besar dari investor terkemuka, memvalidasi model bisnis kami, dan membangun fundamental bisnis yang kuat.”
Ia mengungkapkan kalau kekuatan utama mereka terletak pada konsistensi strategi pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang, dimana ini akan terus menjadi panduan perusahaan dalam pengembangannya.
Sementara itu, Willson Cuaca, Co-founder & Managing Partner East Ventures mengatakan kalau Social Bella memiliki passion yang tinggi untuk membangun bisnis berkelanjutan mereka dengan mengutamakan kepentingan pelanggan.
Baca juga: Resesi Mengintai 2023, Apa yang Harus Disiapkan Startup?
“Selama pandemi, kami benar-benar terkesan menyaksikan perusahaan dapat mengubah tantangan menjadi peluang ekspansi sambil beradaptasi dengan cepat menjawab perubahan kebutuhan jutaan pelanggan di tengah dinamika pandemi, dengan strategi luar biasa yang belum pernah kita lihat sebelumnya di industri ini,” ujar Willson.
Social Bella sendiri menargetkan pasar SHEconomy atau ekonomi yang berfokus pada kebutuhan perempuan di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Dengan pasar kecantikan lebih dari Rp153 triliun atau USD10 miliar di kawasan ini, Social Bella semakin memantapkan diri sebagai pelopor dan pemimpin di industri kecantikan di Indonesia.
Fokus utama mereka adalah utama pada traffic jutaan pengunjung bulanan, kekuatan ekosistem kecantikan terintegrasi, fokusnya pada konsumen, dan kemampuan teknologi yang terdepan.
Hingga saat ini, Social Bella telah memiliki 48 toko offline di 24 kota di Indonesia. Social Bella juga memperluas ambisi mereka ke Vietnam dengan 13 toko di Ho Chi Minh, Hanoi, Danang, dan Binh Duong.
Tak hanya memperbanyak cabang, Social Bella juga meluncurkan Lilla yang merupakan unit bisnis untuk ibu dan anak pada tahun 2020 lalu.