Home
/
Health

Studi Buktikan Hamil di Usia 35, Anak Lebih Cerdas

Studi Buktikan Hamil di Usia 35, Anak Lebih Cerdas
TEMPO.CO20 February 2017
Bagikan :

Para perempuan yang baru menjadi ibu di usia 35 tahun, tak perlu khawatir, karena studi yang diunggah dalam International Journal of Epidemiology menunjukkan kehamilan di usia itu bisa membuat anak terlahir lebih cerdas.

Dalam studi itu diketahui, anak-anak yang terlahir dari ibu yang berusia lebih tua (35 tahunan) cenderung lebih baik dalam tes kemampuan kognitif ketimbang mereka yang terlahir dari ibu muda.

Baca juga: Waspada, Hipnotis Mengintai Anda di Tempat Terbuka!

"Penelitian kami adalah yang pertama untuk melihat bagaimana kemampuan kognitif anak yang lahir dari ibu yang lebih tua bergeser seiring waktu dan apa yang berperan dalam pergeseran ini," kata pemimpin studi Alice Goisis, peneliti dari London School of Economics and Political Science.

Menurut studi, pergeseran ini antara lain disebabkan perubahan karakteristik perempuan yang memiliki anak pada usia yang lebih tua. Ibu yang berusia lebih tua cenderung lebih diuntungkan daripada ibu muda--misalnya, mereka lebih berpendidikan, cenderung tak merokok selama kehamilan dan mapan karirnya. Kondisi ini tak sepenuhnya benar di masa lalu.

Untuk keperluan studi, para peneliti menganalisis data dari tiga studi longitudinal di Inggris, yakni National Child Development Study pada 1958, British Cohort Study di 1970 dan Millennium Cohort Study 2001.

Studi-studi tersebut menguji kemampuan kognitif anak-anak saat mereka berusia 10/11 tahun. Pada studi tahun 1958 dan 1970 diketahui anak yang lahir dari ibu berusia 25-29 tahun memperoleh angka ujian lebih tinggi daripada mereka yang terlahir dari ibu berusia 35-39 tahun.

Namun, studi pada 2001 menunjukkan hasil sebaliknya. Hal ini terjadi saat para peneliti memasukkan variabel karakteristik ekonomi dan sosial, sehingga muncul perbedaan.

Hal ini menunjukkan bahwa perubahan karakteristik perempuan yang memiliki anak pada usia yang lebih tua yang sangat mungkin menjadi alasan perbedaan temuan ini. "Kemampuan kognitif penting bagi anak karena merupakan prediktor kuat bagaimana mereka menjalani kehidupan di masa mendatang-- dalam hal pencapaian pendidikan, pekerjaan dan kesehatan mereka," kata Goisis seperti dilansir Indian Express.


BISNIS

baca juga:
Tidur di Sofa Tak Baik untuk Tubuh, Kecuali?
Pusing Adalah Gejala Sakit Jantung! Simak 5 Gejala Lainnya

 

 

Berita Terkait:

populerRelated Article