Studi: Pegawai Paling `Gaul` Cenderung Lebih Sukses
Punya teman di kantor ternyata nggak hanya kunci kebahagiaan pribadi. Dengan memiliki teman kerja, kesuksesan karier seseorang bisa ikut terdongkrak.
Faktanya, punya teman di kantor bisa membuatmu “terhubung” di kantor tujuh kali lipat daripada tidak punya teman di tempat kerja.Dilansir dari CNBC, Selasa 3 April 2018, survei terbaru dari Comparably, menemukan lebih dari 33 ribu pekerja di industri teknik, punya sahabat di kantor. Ada 60 persen karyawati yang punya sahabat, sedangan 56 persen karyawan bisa bekerja dengan baik dengan sahabatnya.
“Salah satu hal yang terpenting di kantor adalah hubungan yang erat. Sering ditemui bahwa sumber terbesar stres di kantor adalah bos, pekerjaan, dan rekan kerja,” kata Comparably CEO, Jason Nazar.
Dia mengatakan separuh dari responden Comparably memiliki sahabat di kantor dan ini menjadi sinyal baik untuk karier. “Punya seseorang yang bisa melalui hal baik dan buruk adalah tak ternilai,” kata Nazar.
Dia berkata persentase pria dan wanita punya sahabat di kantor itu sama. Lebih spesifik lagi, banyaknya pertemanan itu bergantung kepada posisi, pengalaman kerja, dan usia.
Sebanyak 53 persen karyawan baru yang unya sahabat di tempat kerja. Dan 60 persen responden yang bekerja selama 1-6 tahun telah memiliki sahabat di kantor.
Survei ini juga melaporkan bahwa generasi Z dan milenial punya persentase besar untuk memiliki sahabat di tempat kerja, yaitu 62 persen. Sedangkan pegawai yang sudah berusia 30-50 tahun hanya 50 persen.
Comparably menemukan semakin tinggi usia dan jabatan, waktu bersosialisasi akan semakin sedikit sehingga kecil kemungkinan punya sahabat di kantor.
Penasihat Fortune 500, Annie McKee merekomendasikan karyawan untuk memiliki teman bicara di tempat kerja, yang bisa memberitahumu tentang kenyataan apa yang dilihat mereka dari karyawan yang bersangkutan.
“Berhubungan dengan orang-orang bisa meningkatkan mood dan moral kita. Persahabatan menyediakan kita emosional dan kekuatan psikologis untuk bersepakat dengan apa pun yang terjadi dengan kita, apakah itu kesempatan, tantangan, atau krisis,” kata McKee.
(Sah)