Home
/
Automotive

Subsidi Motor Listrik Kurang Laku: Ada Komen, Pak Menperin?

Subsidi Motor Listrik Kurang Laku: Ada <i>Komen</i>, Pak Menperin?

Motor Listrik Gesits Raya (Foto: Brian)

Brian Priambudi04 January 2024
Bagikan :

Uzone.id - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan serapan motor listrik subsidi di 2023 mencapai 11.532 unit atau setara Rp78 miliar. Angka tersebut hanya menyerap sedikit dari kuota yang ditargetkan mencapai 200.000 unit dengan anggaran Rp1,4 triliun.

Menperin pun mengatakan salah satu penyebab rendahnya serapan motor listrik subsidi adalah karena kemampuan baterai yang terbilang lama pada saat pengisian atau charging.

"Bagi konsumen mobil dan motor listrik, salah satu yang penting akan baterai. Baterainya harus bisa memiliki durasi yang lama, yang panjang, baterainya harus mudah di-charge," ujar Agus di Kantor Kemenperin, Jakarta seperti dikutip dari Antara.

"Charge-nya juga kalau untuk mobil harus cepat, kalau charge 3-4 jam itu dianggap lama maka sekarang teknologi akan bisa membuat charge mobil lebih cepat. Jadi baterai itu menjadi kunci terhadap keberhasilan program mobil dan motor listrik," lanjutnya.

Preview

Menperin sendiri sudah melakukan komunikasi dengan para produsen motor listrik untuk mendorong adanya standarisasi baterai. Menurutnya hal ini dibutuhkan untuk menciptakan level persaingan yang adil.

"ini momentum yang paling baik bagi pemerintah untuk bisa mendorong kebijakan itu. Karena akhirnya saya melihat bahwa produsen motor listrik dan produsen baterai itu sekarang pada level playing field yang sama, level berpikirnya yang sama sehingga standarisasi daya baterai itu menjadi sangat penting," pungkasnya.

Menperin membeberkan, minimnya serapan motor listrik subsidi mempengaruhi kinerja penyerapan anggaran kementerian. Menurutnya program tersebut menjadi beban dalam penyerapan anggaran Kemenperin.

"Karena penyerapannya tidak sesuai, bahkan jauh dari apa yang sudah disiapkan yaitu 200 ribu unit motor listrik, itu menjadi beban kita dalam konteks kita tidak berhasil men-deliver atau memberikan penyerapan anggaran yang tinggi," ungkapnya.

Namun agus meyakini subsidi motor listrik di tahun 2024 bisa dicapai, karena berbeda dari tahun sebelumnya.

Di sisi lain, ramainya produk motor listrik subsidi yang dipasarkan juga diyakini dapat membuat masyarakat lebih tertarik untuk membeli.

Di tahun 2024 sendiri, alokasi anggaran untuk program motor listrik subsidi mencapai 50.000 unit dengan total anggaran hingga Rp350 miliar.

Sebagai tambahan informasi, saat ini sudah terdapat 50 motor listrik subsidi yang bisa dibeli oleh konsumen di Indonesia.

Terakhir dari situs SISAPIRa, terdapat Honda EM1 e: dan ECGO 5 yang sudah mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen. Dengan demikian, dua produk baru tersebut juga mendapatkan potongan subsidi sebesar Rp7 juta.

Sementara untuk kuota motor listrik subsidi di 2024, memiliki jumlah yang lebih besar dari tahun sebelumnya yakni mencapai 600.000 unit.

populerRelated Article