Sudah Desember, Peminat Motor Listrik Subsidi Baru 2 Persen
Uzone.id - Memasuki bulan Desember yang menjadi akhir tahun 2023, motor listrik subsidi masih belum diminati oleh masyarakat. Padahal secara syarat, cukup menggunakan KTP saja, maka sudah dapat membeli motor listrik dengan harga yang lebih murah Rp7 juta.
Sedikitnya minat dari motor listrik subsidi bisa dilihat dari masih banyaknya kuota yang tersedia. Berdasarkan catatan situs Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua (SISAPIRa) baru terdapat 4.148 motor subsidi yang tersalurkan dari kuota 200.000 unit.Sementara itu sejauh ini terdapat 6.605 yang sudah terproses pendaftaran dan 4.597 sudah terverifikasi. Berdasarkan data per hari ini, Jumat (1/12) masih terdapat sisa kuota 184.650 unit motor listrik subsidi yang belum tersalurkan.
Tentunya angka tersebut masih jauh dari target pemerintah. Jika dipresentasekan, maka motor listrik subsidi yang tersalurkan baru sekitar dua persen saja.
Budi Setiyadi selaku Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) menyebutkan kemungkinan minimnya jumlah dealer menjadi penyebab penyaluran motor listrik subsidi jauh dari target.
Berdasarkan pengalamannya, terdapat beberapa daerah yang tidak memiliki dealer motor listrik sehingga masyarakat kesulitan membeli.
"Menurut saya, aspek internal sebetulnya adalah dealer belum merata di seluruh daerah. Saya tadi pagi dapat telepon dari Jember nanya, saya mau beli motor listrik subsidi, ternyata di Jember belum ada padahal kota besar di Jawa Timur," ungkap Budi seperti dikutip dari Antara.
Menurut Budi, jumlah dealer yang terbatas membuat adopsi motor listrik menjadi rendah. Dari segi jumlah, dealer motor listrik yang sudah memenuhi syarat subsidi cukup banyak, namun terpusat di Jakarta.
"Dealer yang sudah masuk sekitar 500 dan yang sedang menunggu untuk dilakukan verifikasi sekitar 200. Jadi 700-an dealer sudah ada di seluruh Indonesia. Tapi populasinya terbanyak di Jakarta," jelas Budi.
Harapannya merek motor listrik yang masuk kriteria subsidi Rp7 juta bisa masuk ke berbagai daerah. Hal ini menurutnya dapat dilakukan dengan membentuk kerja sama di daerah-daerah Indonesia.